Analisis Daya Saing Menggunakan Tabel PAM

2 Tenaga kerja tidak terlatih biasanya dinilai dengan harga bayangan di bawah tingkat upah yang berlaku dan tenaga kerja yang terlatih jarang didapat langka, sehingga harga bayangannya dinilai di atas tingkat upah yang diterimanya untuk mencerminkan kelangkaannya. Penentuan harga bayangan pada alat pertanian dapat didekati dari nilai penyusutan peralatan selama satu musim.

b. Analisis Daya Saing Menggunakan Tabel PAM

Analisis daya saing dilakukan dengan menggunakan tabel analisis PAM Policy Analysis Matrix dan indikator yang digunakan terbatas hanya pada PCR dan DRC. Perhitungan model PAM dilakukan melalui matrik PAM seperti Tabel 7. Tabel 7. Policy Analysis Matrix PAM No Keterangan Penerimaan Output Biaya Keuntungan Input Tradeable Input Nontradeable 1 2 3 Harga privat Harga sosial Dampak kebijakan A E I B F J C G K D H L Sumber : Monke dan Pearson, 1995. di mana: Keuntungan Finansial D = A-B+C Keuntungan Ekonomi H = E-F+G Transfer Output OT I = A-E Transfer Input Tradeable IT J = B-F Transfer Input Nontradeable FT K = C-G Transfer Bersih NT L = I-K+J Rasio Biaya Privat PCR = CA-B Rasio BSD DRC = GE-F Koefisien Proteksi Output Nominal NCPO = AE Koefisien Proteksi Input Nominal NPCI = BF Koefisien Proteksi Efektif EPC = A-BE-F Koefisisen Keuntungan PC = DH Rasio Subsidi bagi Produsen SRP = LE Analisis lebih lanjut yang dapat dilakukan dari model PAM dalam penelitian ini adalah dibatasi hanya: 1 Analisis Keunggulan Kompetitif dan Komparatif, terdiri dari: a Privat Cost Ratio: PCR = CA-B PCR adalah indikator profitabilitas privat yang menunjukkan kemampuan sistem komoditi untuk membayar biaya sumberdaya domestik dan tetap kompetitif. Jika nilai PCR 1, berarti sistem komoditi yang diteliti memiliki keunggulan kompetitif dan sebaliknya jika nilai PCR 1, berarti sistem komoditi tidak memiliki keunggulan kompetitif. b Domestic Resource Cost Ratio: DRCR = GE-F DRCR yaitu indikator keunggulan komparatif yang menunjukkan jumlah sumberdaya domestik yang dapat dihemat untuk menghasilkan satu unit devisa. Sistem mempunyai keunggulan komparatif jika DRCR 1, dan sebaliknya jika DRCR 1 tidak mempunyai keunggulan komparatif. RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 19 Juni 1988 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, pasangan Bapak Ir. H. Suarno Sadar dan Ibu Dra Hj. Hermawaty CA Suarno. Penulis menyelesaikan SD di SD Kartika II - 5 Tanjung Karang pada tahun 1999, SLTP di SLTP Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2002, dan SMA di SMAN 2 Bandar Lampung pada tahun 2005. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tahun 2005 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru SPMB. Pada tahun 2008 penulis melaksanakan Praktik Umum selama 42 hari di Kantor Bank Indonesia Bandar Lampung. Pada tahun yang sama penulis juga mengikuti Kuliah Kerja Lapang KKL selama 8 hari ke Malang, Bali dan Yogyakarta. Selama masa perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi, Dasar-dasar Akuntansi, Pengantar Ilmu Komputer, dan Bahasa Inggris. Dalam kegiatan kemahasiswaan, penulis pernah menjadi anggota Sosek English Club SEC periode 2005 – 2006, menjabat sebagai Secretary of Sosek English Club SEC periode 2006 – 2007, anggota Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Himaseperta periode 2005 – 2006. SANWACANA Segala Puji dan Syukur bagi Allah SWT penulis panjatkan, karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayah- Nya akhirnya skripsi yang berjudul ” Analisis Efisiensi Produksi dan Daya Saing Usahatani Jagung Varietas Hibrida pada Lahan Kering di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan ” dapat penulis selesaikan. Dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ir. Suriaty Situmorang, M.Si., sebagai Pembimbing Pertama, atas bimbingan, arahan, dan nasehatnya. 2. Teguh Endaryanto,S.P., M.Si., sebagai Pembimbing Kedua, atas bimbingan, arahan, dan nasehatnya. 3. Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., sebagai Dosen Penguji Skripsi ini atas masukan, arahan, dan nasehatnya. 4. Ir. Rabiatul Adawiyah. M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Akademik atas bantuan dan sarannya dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Program Hibah Kompetisi IM-HERE Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Lampung yang telah memberikan dukungan dana penelitian kepada penulis. 6. Dr. Ir. R. Hanung Ismono, M.P., sebagai Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung sekaligus Pembimbing Pertama, atas bimbingan, arahan, dan nasehatnya. 7. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 8. Dr. Ir. Agus Imron, M.S. Alm, selaku Ketua Program Studi Agribisnis, dan seluruh Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang memberikan ilmu dan pelajaran yang bermanfaat kepada penulis. 9. Karyawan-karyawan di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Mba Iin, Mba Ayi, Mas Bo, Mas Kardi, dan Mas Boim atas bantuannya. 10. Kedua orang tuaku Tercinta, Ayahanda Ir. H. Suarno Sadar dan Ibunda Dra. Hj. Hermawaty CA Suarno, Ayunda dan Kakanda Ratih Larassanti, Akhmad Alfalah, serta Adinda Citra Laras Maharani, yang telah memberikan kasih sayang dan do’a tak henti-hentinya. 11. Sahabat dan Teman-teman AGB 05; Ganis, Anggun, Resti, Hanum, Vie, Eni, Vita, Dayang, mba Yuli, Friska, Fitri, Ade, Mary, April, Twe, Aty, Della, Nining, Mitha, Resi, Kombe, Ninda, mba Dita, Ocha, Tio, Koko, Ari, Budi, Deni, Indra, Arif, Iqbal, Sutris, Niko, Oki, Awang, dan Angga yang senantiasa memberikan bantuan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta atas kebersamaan dan keceriaaan yang kita lalui bersama. 12. Teman-teman PKP 05; Pian, Taufik, Hengki, Helian, Erwin, Vidi, Teteh Amel, Naris, Wayan, Dewi, Mela, Dora, Rere, Maya, Tria, dan teman-teman yang lain atas bantuan serta kebersamaan dan keceriaan yang kita lalui bersama. 13. Teman-teman 06; Amoy, Asima, Ayu, Dina I, Dina S, Erni, Hendra, Lidiya, Lidiya W, Rahmadina, Rini, Tari, dan teman-teman lain atas bantuan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta atas kebersamaan dan keceriaaan yang kita lalui bersama. 14. Teman-teman Sosek angkatan 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas dukungan dan doanya 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan. Semoga karya kecil yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhirnya, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun. Bandar Lampung, Agustus 2010 Penulis, Shinta Tantriadisti

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Petani Responden

1. Umur Petani Jagung Hibrida

Tingkat umur mempunyai pengaruh terhadap kemampuan fisik petani dalam mengelola usahataninya maupun usaha-usaha pekerjaan lainnya. Umur petani responden jagung hibrida termuda 22 dan tertua 65, dengan umur rata-rata 45,7 tahun yang berada di kisaran usia produktif, seperti terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah petani jagung hibrida menurut umur, 20082009 No Kelompok umur Petani Jagung Hibrida Persentase ∑ tahun jiwa 1 22-64 50 96,15 2 65 2 3,85 Jumlah 52 100 Tabel 9 menunjukkan bahwa petani jagung hibrida di Kecamatan Ketapang mayoritas berusia 22-64 tahun. Kondisi petani tersebut merupakan tenaga kerja usia produktif, sehingga diharapkan mereka dapat mengerjakan usahatani jagung secara optimal untuk mendapatkan produksi jagung yang maksimal.