Penelitian Terdahulu Anggaran TINJAUAN PUSTAKA

Anissarahma 2008 melakukan penelitian tentang Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetri, Budget Emphasis dan Komitmen Organisasi terhadap Timbulnya Slack Anggaran Studi Kasus pada PT Telkom Yogyakarta dengan kesimpulan yaitu partisipasi anggaran, informasi asimetri, budget emphasis dan komitmen organisasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran.

2.2. Anggaran

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial Mardiasmo, 2002. Anggaran dibedakan menjadi 2 dua yaitu anggaran sektor publik dan anggaran sektor swasta. Anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu: 1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya scarcity of resources, pilihan choice, dan trade off. 3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap masyarakat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga- lembaga publik yang ada. Anggaran sektor publik mempunyai 8 delapan fungsi utama, yaitu: 1. Alat Perencanaan Planning Tool Anggaran merupakan alat alat perencanaan manajamen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk: a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan; b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya; c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun, dan; d. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi. 2. Alat Pengendalian Control Tool Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan publik. Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran misappropriation dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program atau kegiatan pemerintah. Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu, anggaran digunakan untuk memberi informasi dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara efisien, tanpa ada korupsi dan pemborosan. 3. Alat Kebijakan Fiskal Fiscal Tool Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. 4. Alat Politik Political Tool Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik political tool. Oleh karena itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajemen publik. 5. Alat Koordinasi dan Komunikasi Coordination and Communication Tool Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Di samping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan. 6. Alat Penilaian Kinerja Performance Measurement Tool Anggaran merupakan perwujudan komitmen dari budget holder eksekutif kepada pemberi wewenang legislatif. Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja. 7. Alat Motivasi Motivation Tool Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but attianable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai. 8. Alat untuk Menciptakan Ruang Publik Public Sphere Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPRDPRD. Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba memengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka. Kelompok lain dari masyarakat yang kurang terorganisasi akan mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada. Pengangguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tak terorganisasi akan dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk menyampaikan suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dengan jalan lain seperti dengan tindakan massa, melakukan boikot, vandalisme dan sebagainya.

2.3. Proses Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran merupakan bagian dari siklus anggaran. Henley menyatakan bahwa prinsip-prinsip dan mekanisme penganggaran relatif tidak berbeda antara sektor swasta dan sektor publik Mardiasmo, 2002. Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas: 1 tahap persiapan anggaran preparation; 2 tahap ratifikasi approvalratification; 3 tahap implementasi implementation; dan 4 tahap pelaporan dan evaluasi reporting and evaluation. Dari keempat tahap tersebut, yang termasuk dalam proses penyusunan anggaran adalah tahap pertama dan kedua, sedangkan tahap ketiga dan keempat termasuk tahap pelaksanaan serta pelaporan dan evaluasi. Peraturan Pemerintah PP nomor: 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri nomor: 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menjelaskan tentang proses penyusunan anggaran pemda seperti terlihat pada gambar 2. Gambar 2 menyatakan dua dari empat tahap yang ada dalam siklus anggaran yaitu tahap persiapan anggaran dan tahap ratifikasi. Tahap persiapan anggaran dimulai dari proses penyusunan RPJMD sampai dengan tahap penyusunan RKA-SKPD. Dan tahap ratifikasi dimulai dari tahap pembahasan RAPBD antara pemda dan pihak legislatif, sampai dengan tahap penetapan perda APBD. Permendagri nomor: 13 tahun 2006 menjelaskan bahwa sebagai tahap awal dalam menyusun anggaran APBD, pemda menyusun Rencana Kerja Pemerintahan Daerah RKPD yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah Renstra SKPD Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja SKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan Belanja Daerah KUA Nota Kesepakatan Pedoman Penyusunan RKA SKPD Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA SKPD Pembahasan RAPBD Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah RPD APBD + Rancangan Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah RPD APBD + Rancangan Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD Penetapan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah RPD APBD + Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD Rencana Kerja Pemerintah RKP Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS Permendagri tentang Penyusunan APBD Tahap Persiapan Anggaran Tahap Ratifikasi Partisipasi Anggaran Gambar 2. Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA METRO)

0 6 16

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 13

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi empiris pada perusahaan manufaktur di kota

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi empiris pada perusahaan manufaktur di kota Yogyakarta).

0 2 7

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 1 16

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating(Studi pada PT.

0 2 21

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RSU DI WILAYAH SURAKARTA.

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGANANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Ruma

0 0 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating pada PT. KAI Bandung.

2 6 23