13
E. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran Konvensional menurut Burrowes Juliantara. 2009. Pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa
memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi- materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan pengetahuan
sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata. Lebih lanjut dinyatakan bahwa pembelajaran konvensional memiliki ciri-
ciri, yaitu: 1 pembelajaran berpusat pada guru, 2 terjadi passive learning, 3 interaksi di antara siswa kurang, 4 tidak ada kelompok-
kelompok kooperatif, dan 5 penilaian bersifat sporadis.
Penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih menekankan kepada tujuan pembelajaran berupa penambahan pengetahuan, sehingga belajar dilihat sebagai
proses “meniru” dan siswa dituntut untuk dapat mengungkapkan kembali penge- tahuan yang sudah dipelajari melalui kuis atau tes terstandar menurut Brooks
Brooks Juliantara, 2009. Metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional adalah metode
ceramah, tanya jawab, latihan, diskusi dan pemberian tugas.
1. Metode Ceramah Cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan adalah cara mengajar dengan ceramah. Biasanya guru mengguna- kan teknik ceramah bila memiliki tujuan agar siswa mendapatkan informasi
tentang suatu pokok atau persoalan tertentu. Apabila guru memiliki keterampilan berbicara yang dapat menarik perhatian siswa, biasanya
cenderung untuk menggunakan teknik ceramah pula; kurang perhatian pada penggunaan teknik – teknik lain, karena akan tidak mengembangkan
kepandaian berbicara guru. Didorong pula tanggung jawab guru untuk
14 berusaha memperkenalkan pokok – pokok terpenting yang merupakan suatu
kerangka yang bulat dari suatu pelajaran baru dengan sendirinya guru menggunakan teknik berceramah. Roestiyah NK, 1998
2. Metode Penugasan
Metode penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar Djamarah Zain,
2000:96. Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas, yaitu:
a. Fase pemberian tugas Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
1. Tujuan yang akan dicapai. 2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut. 3. Sesuai dengan kemampuan siswa.
4. Ada petunjuk sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. 5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
b. Langkah pelaksanaan tugas 1. Diberikan bimbingan pengawasan oleh guru.
2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. 3. Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.
c. Fase mempertanggungjawabkan tugas 1. Laporan siswa baik lisantertulis dari apa yang telah dikerjakannya.
15 2. Ada tanya jawabdiskusi kelas.
3. Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupaun nontes atau cara lain.
3. Metode Latihan
Metode latihan adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu Djamarah Zain, 2000:108.
E. Kerangka Pemikiran
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh seorang guru. Dengan perencanaan yang matang sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Siklus Belajar
Empiris Induktif SBEI untuk meningkatkan penguasaan konsep pada materi pokok laju reaksi pada SMA Negeri 1 Bandar lampung. Sebagai variabel
bebasnya adalah model pembelajaran dan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep pada materi laju reaksi. Data diambil dari dua kelas, satu kelas sebagai
eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan pembelajaran Siklus Belajar Empiris Induktif
SBEI dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Masing-masing kelas diberi pretest yang sama dari materi yang akan mereka
terima, yaitu laju reaksi. Soal pretest yang diberikan disusun dalam dua bagian