Kegiatan Komersial dan Jasa
3.1.2 Karakteristik Kegiatan Perguruan Tinggi Jatinangor
3.1.2.1 Institut Pemerintahan Dalam Negri IPDN
Berawal dari didirikannya Akademi Pemerintahan Dalam Negeri APDN di Malang Jawa Timur pada tanggal 1 Maret 1956 berdasarkan SK Mendagri No.Pend. 120565 tanggal 24 September 1956 dengan Direktur Pertama dr. Raspio Woerjadiningrat. Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kader aparatur pemerintah di tiap daerah, maka sejak tahun 1965 satu demi satu didirikan APDN di berbagai provinsi dan pada tahun 1970 telah berdiri 20 APDN di seluruh Nusantara, lokasi-lokasi APDN tersebut adalah di Banda Aceh, Medan, Bukittinggi, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Tanjung Karang, Bandung, Semarang, Malang, Mataram, Kupang, Ujung Pandang, Manado, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Ambon, dan Jayapura. Sampai dengan tahun pendidikan 1991 yaitu tahun alumnus berakhimya operasi APDN di daerah-daerah telah menghasilkan 27.910 orang, yang penempatannya tersebar di 27 Propinsi. Kini para alumninya sudah mengembangkan diri untuk pendidikan selanjutnya dan pada umumnya sudah menduduki jabatan teratas di lingkungan Departemen Dalam Negeri. Untuk menyamakan pola pendidikan APDN dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 38 Tahun 1988 tentang Pembentukan APDN yang bersifat Nasional yang dipusatkan di Jatinangor, Sumedang Jawa Barat. Dalam proses perkembangan selanjutnya dikeluarkan Keputusan Presiden No.42 Tahun 1992, yang mengubah APDN menjadi Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri disingkat menjadi STPDN. Dalam rangka peningkatan efisiensi, peningkatan mutu dan perwujudan satu kesatuan sistem pendidikan kepamongprajaan serta dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka dilakukan penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negri kedalam Institut Ilmu Pemerintahan yang ditetapkan oleh KEPRES NomorParts
» Lingkup Wilayah Ruang Lingkup
» Lingkup Materi Ruang Lingkup
» Data Sekunder Metode Pengumpulan Data
» Waktu penelitian survai Metode Analisis
» Bagan Alir Penelitian Metodologi Penelitian
» Tujuan dan Sasaran Sistematika Pembahasan
» Sistem Aktivitas, Transportasi dan Lalu Lintas
» Analisis Pengaruh Kegiatan Perguruan Tinggi
» Hubungan Sistem Transportasi dengan Sistem Aktivitas
» Prasarana Transportasi Sistem Transportasi
» Kinerja Jalan Sistem Transportasi
» Terbentuknya Pergerakan Sistem Lalu Lintas
» Waktu Terjadinya Pergerakan Sistem Lalu Lintas
» Karakteristik Lalu Lintas Sistem Lalu Lintas
» Arus Lalu Lintas Sistem Lalu Lintas
» Variabel Pengganggu Jenis Variabel
» Korelasi Non Parametrik Spearman Korelasi Parametrik Pearson Product Moment
» Pemodelan Bangkitan pergerakan pada Tata Guna Lahan Sekolah
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
» Kelemahan Studi Saran KESIMPULAN DAN SARAN
» Tarikan Pergerakan yang Dihasilkan oleh IPDN
» Tarikan Pergerakan yang Dihasilkan oleh IKOPIN
» Pengaruh Tarikan dan Bangkitan IPDN terhadap Volume Lalu
» Pengaruh Tarikan dan Bangkitan IKOPIN terhadap Volume Lalu
» Total Pengaruh Tarikan dan Bangkitan IPDN dan IKOPIN terhadap
» Pengaruh Tarikan dan Bangkitan IPDN terhadap Tingkat Pelayanan
» Pengaruh Tarikan dan Bangkitan IKOPIN terhadap Tingkat
» Pengaruh Tarikan dan Bangkitan UNPAD terhadap Tingkat
» Identifikasi Variabel Bebas Analisis Korelasi Antara Tarikan dan Bangkitan Pergerakan
» Korelasi antara Jumlah Jurusan X
» Korelasi antara Jumlah Mahasiswa X
» Korelasi antara Jumlah Dosen X
» Korelasi antara Jumlah Karyawan X
» Korelasi antara Jadwal Kuliah X Korelasi antara Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan X
» Korelasi antara Luas Lantai Bangunan X
» Kesimpulan Hasil Korelasi antara Karakteritik Aktivitas Perguruan
» Korelasi antara Jumlah Dosen X Korelasi antara Jumlah Karyawan X
» Korelasi antara Jadwal Kuliah X
» Korelasi antara Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan X
» Kegiatan Pendidikan Karakteristik Sistem Aktivitas di Kawasan pendidikan
» Kegiatan Perkantoran Karakteristik Sistem Aktivitas di Kawasan pendidikan
» Intensitas Penggunaan Lahan di Jalan Raya Jatinangor
» Karakteristik Kegiatan Perguruan Tinggi Jatinangor
» Titik Pengamatan V1 Karakteristik Sistem Jaringan Jalan Raya Jatinangor
» Titik Pengamatan V2 Karakteristik Sistem Jaringan Jalan Raya Jatinangor
» Titik Pengamatan V3a dan V3b
» Titik Pengamatan V4 Karakteristik Sistem Jaringan Jalan Raya Jatinangor
» Sistem Perparkiran Terminal Titik Pengamatan V5a dan V5b
» Angkutan Penumpang dan Barang
» Komposisi Kendaraan di Jalan Raya Jatinangor
» Komposisi Kendaraan Pada Pagi Hari Komposisi Kendaraan Pada Siang Hari
» Komposisi Kendaraan Pada Sore Hari
» Komposisi Kendaran pada Pagi Hari Komposisi Kendaraan pada Siang Hari
» Titik V1 Jalan Raya Jatinangor Arah dari Bandung Titik V2 Jalan Lingkar 1
» Titik V3a dan V3b Jalan Winayamukti 1 ke Utara dan Winayamukti Titik V4 Jalan Lingkar 2
» Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Jatinangor pada Hari Rabu
» Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Jatinangor pada Hari Jumat
» Volume Lalu Lintas di Jalan Raya Jatinangor pada Hari Sabtu
Show more