Bantuan Luar Negeri Kerangka Pemikiran

8 Menurut Todaro negara- negara donor memberikan bantuan, pertama- tama karena memang untuk kepentingan politik, strategi danatau ekonomi mereka sendiri untuk berbuat demikian. 20 Meskipun terdapat beberapa bantuan luar negeri yang didorong oleh tujuan moral dan alasan- alasan kemanusiaan, tetapi sulit menemukan bukti- bukti sejarah bantuan luar negeri yang menunjukan bahwa dalam jangka waktu yang cukup lama negara- negara donor membantu negara lain, tanpa mengharapkan sesuatu imbalan tertentu seperti ekonomi politik, militer dan lain- lain. Menurut Yanuar, motivasi- motivasi pemberian bantuan luar negeri dari negara donor dapat dikategorikan ke dalam dua kategori yaitu politik dan ekonomi. 21

A. Motivasi Politik

Masalah politik merupakan motivasi pertama yang sulit dipisahkan dari keputusan pemberian bantuan luar negeri negara donor, terutama bagi negara- negara donor besar seperti Amerika Serikat. Bantuan Marshall Plan Amerika Serikat menjelang akhir 1940-an selain membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan Eropa Barat, juga merupakan suatu alat atau sarana yang amat mendukung implementasi politik luar negeri dan pertahanan keamanan Amerika Serikat untuk membendung meluasnya kekuatan komunis di Eropa. 22 20 Michael P, Todaro, 1983, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga 2, Jakarta: Ghalia Indonesia hal 137. 21 Yanuar, Ikbar, 2007, Ekonomi Politik Internasional 2, Bandung: PT. Refika Aditama hal 189. 22 Yanuar, Ikbar, Op. cit,. hal 190. 9 Bantuan luar negeri pada umumnya sebagai jantung politik, untuk menggalang atau menyokong rejim politik „persahabatan‟ di negara- negara dunia ketiga; rejim- rejim yang eksistensinya berlanjut dipandang sebagai „keamanan nasional‟ bagi negara- negara Barat. 23 Bantuan- bantuan negara donor bahkan memberi peluang keterlibatan mereka mendominasi kekuatan politik termasuk dalam investasi yang mereka tanamkan di negara debitor hingga kepada lobi- lobi pembuatan keputusan atau pelaksanaan kebijakan- kebijakan domestik. 24

B. Motivasi Ekonomi

Motif ekonomi sulit dipisahkan dari motivasi politik keputusan pemberian bantuan luar negeri. Menurut Yanuar motif ekonomi yang mendasar dari bantuan luar negeri dapat dipahami dari beberapa konsep: 25 1. Sumber daya dan kapabilititas keuangan dari luar negeri untuk pinjaman dan hibah sebenarnya dapat memainkan peran yang rasional dalam rangka kepentingan timbal-balik ekonomis seperti harapan untuk mendapatkan berbagai sumber daya energi dari negara yang dibantu. 2. Bantuan luar negeri kebanyakan diberikan untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan di negara- negara yang diberi 23 Michael P, Todaro, 1983, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga 2, Jakarta: Ghalia hal 138. 24 Yanuar, Ikbar , Op. cit,. hal 190. 25 Yanuar, Ikbar , Op. cit,. hal 191- 192. 10 bantuan, dengan harapan bahwa tingkat daya beli masyarakatnya kian tinggi sehingga mampu membeli produk- produk negara donor. 3. Bantuan luar negeri atau hibah pada umumnya tidak hanya berbentuk modal, tetapi juga tenaga ahli dan manajemen, dan ahli teknologi. Para pekerja tenaga asing memberikan masukan atas sebagian dari sumber pendapatan devisa melalui pajak pendapatan. 4. Pengalihan investasi untuk tujuan mendekati pasar, perluasan industrialisasi internasional di luar negara pemberi bantuan dan pengalihan industri senja dimana negara- negara donor sudah tidak melakukan produksi dengan teknologi usang karena kemajuan yang mereka capai dalam teknologi baru. Teknologi senja ini dapat menjadi hambatan nasional karena tidak mampu lagi bangkit dan mengembangkan produktivitas kalah bersaing. Untuk itu dilakukan pengalihan kapital dan transfer teknologi ke negara- negara lain maupun sebagai rekanan maupun sebagai pemasokalih teknologi dengan imbalan kemudahan- kemudahan impor dan kerjasama substitusi industri.