Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

berkenaan dengan keleluasaan wawasan mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Menurut Kohlberg dalam Demita 2007:207, tingkat penalaran moral remaja berada pada tahap konvensional, artinya tingkat moralitas remaja sudah lebih matang dibandingkan dengan tingkat moralitas pada masa kanak-kanak. Pada perkembangannya, remaja sudah mulai mengenal konsep-konsep moralitas seperti kejujuran, keadilam, kesopanan, kedisiplinan, dan sebagainya. Perkembangan moral remaja dapat semakin berkembang apabila orang terdekat seperti orang tua memberikan stimulus atau rangsangan seperti memberikan dorongan kepada anak untuk berdiskusi secara demokratik dan terbuka mengenai berbagai isu yang sedang atau telah terjadi, atau dengan menerapkan disiplin terhadap anak dengan cara berpikir secara induktif.

B. Kerangka Pikir

Undang-undang No. 23 Tahun 2002 adalah suatu ketentuan dan peraturan negara di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 yang mengatur secara tertulis, konkret, dan terperinci mengenai usaha perlindungan anak. Keberlakuan undang-undang ini adalah mengikat bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Kenyataan yang terjadi saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa tindak pelanggaran terhadap anak setiap tahun mengalami peningkatan dan hal ini perlu mendapatkan perhatian dan kepedulian lebih dari semua pihak tanpa terkecuali, termasuk dari subyek hukum UU No. 23 Tahun 2002 ini, yaitu anak. Remaja sebagai salah satu masa perkembangan yang dialami setiap anak menuju kemasa dewasa, menjadi suatu masa yang terpenting karena pada tahap inilah seorang anak mengalami perkembangan tidak hanya secara fisik tetapi juga secara kognitif dan sosial. Seorang anak yang memasuki masa remaja terutama masa remaja madya atau pertengahan yang terjadi pada usia 15-18 tahun sudah mulai aktif untuk mencari jati diri dan mencari pedoman hidup dengan menerima norma dan hukum yang berlaku dalam masyarakat, serta ketertarikannya pada isu-isu moral yang tengah terjadi. Gambaran bagaimana sikap remaja terhadap ketentuan UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak akan disajikan dalam bagan skematik sebagai berikut : Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Peneliti Variabel X Sikap Remaja : 1. Kognisi pengetahuan 2. Afeksi kecenderungan emosional 3. Konasi kecenderungan bertindak Variabel Y Ketentuan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak : 1. Hak dasar anak 2. Kewajiban dan Tanggung Jawab orang tua, masyarakat, pemerintah dalam usaha perlindungan anak 3. Bentuk Kekerasan terhadap anak. 4. Sanksi pidana terhadap pelaku kekerasan terhadap anak

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian mengenai sikap remaja terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak adalah jenis penelitian deskriptif atau descriptive research dengan metode kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Sanapiah Faisal 2003:20 adalah, “sebuah penelitian yang bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti”. Melihat tujuan tersebut maka data-data yang terkumpul yang diambil berdasarkan wawancara, dokumentasi, dan angket akan menghasilkan data berbentuk kata-kata dan tidak menekankan pada angka sehingga penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai metode pendukung dan data yang akan dihasilkan adalah data deskriptif kualitatif.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Riduwan 2010:54 adalah “objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

Dokumen yang terkait

Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 17 86

Tinjauan tentang pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan pencabulan menurut undang undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

0 7 62

SINKRONISASI HAK-HAK ANAK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

0 0 16

Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

0 0 27

PENJELASANATAS UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

0 0 18

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK PENGGUNA NARKOTIKA DIHUNBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 JO. UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK | Hermana | Jurnal Ilmiah Ga

0 0 16

Cover SINKRONISASI PERATURAN DAERAH DI KOTA PELAMBANG TERHADAP UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

0 0 1

Pages from SINKRONISASI PERATURAN DAERAH DI KOTA PELAMBANG TERHADAP UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

0 0 72

ADVOKASI BP3AKB TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK JO UNDANG- UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

0 0 12

ADVOKASI BP3AKB TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK JO UNDANGUNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK - Uni

0 0 47