Tabel 4.35 Koefisien Korelasi Simultan Antara X
1
dan X
2
dengan Y
Berdasarkan output di atas, diketahui koefisien korelasi simultan antara Motivasi Konsumen dan Persepsi Konsumen dengan Keputusan Pembelian
Konsumen sebesar 0,721. Nilai 0,721 menunjukkan hubungan simultan yang terjadi antara Motivasi Konsumen dan Persepsi Konsumen dengan Keputusan
Pembelian Konsumen berada dalam kategori hubungan yang kuat interval 0,600 – 0,799.
1. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi KD merupakan kuadrat dari koefisien korelasi R atau disebut juga sebagai R-Square. Koefisien determinasi berfungsi untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi Konsumen dan Persepsi Konsumen secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.
Kd = R
2
x100 Kd = 0,721
2
x100 Kd = 0,519841x100
Kd = 51,9841 Kd = 52
Model Summary
b
,721
a
,520 ,509
2,41556978 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square St d. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Persepsi X2, Motiv asi X1
a. Dependent Variable: Pengambilan Keput usan Y
b.
Dengan menggunakan SPSS, diperoleh koefisien determinasi yang dapat dilihat pada tabel output berikut:
Tabel 4.36 Koefisien Determinasi
Dari tabel hasil output SPSS di atas, diketahui nilai koefisien determinasi atau R square sebesar 0,520 atau 52,0. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi
Konsumen dan Persepsi Konsumen secara simultan memberikan pengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 52,0 sedangkan
sisanya sebesar 100-52,0 = 48,0 merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti.
Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial maka dilakukan dengan cara nilai beta X zero order pada output
SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.37 Determinasi Secara Parsial
Model Summary
b
,721
a
,520 ,509
2,41556978 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square St d. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Persepsi X2, Motiv asi X1
a. Dependent Variable: Pengambilan Keput usan Y
b.
Coeffi ci ents
a
,392 ,553
,490 ,619
Motiv asi X1 Persepsi X2
Model 1
Beta St andardized
Coef f icients Zero-order
Correlations
Dependent Variable: Pengambilan Keputusan Y a.
Berikut disajikan hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus beta X zero order :
1. Variabel Motivasi = 0,329 x 0,553 = 0,217 atau 21,7 2. Variabel Persepsi = 0,490 x 0,619 = 0,303 atau 30,3
Dari hasil perhitungan secara parsial di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling berengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel Persepsi
X
2
sebesar 30,3 dan diikuti dengan variabel Motivasi X
1
sebesar 21,7 maka total pengaruh secara keseluruhan sebesar 52,0 dan sisanya 48,0
merupakan variabel lain yang tidak diteliti.
2 Pengujian Hipotesis 1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F
Untuk menguji apakah variabel Motivasi Konsumen dan Persepsi Konsumen secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen, maka dilakukan pengujian hipotesis simultan sebagai berikut:
H :
β
1
= β
2
= 0, Artinya, tidak terdapat pengaruh simultan yang signifikan dari Motivasi Konsumen X
1
dan Persepsi Konsumen X
2
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen variabel Y.
H
a
: β
i
≠β
2
≠0, Artinya, terdapat pengaruh simultan yang signifikan dari Motivasi Konsumen X
1
dan Persepsi Konsumen X
2
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen variabel Y.
Rumus uji F yang digunakan adalah :
Maka:
0,520 2 1 0,520 90
2 1
hitung
F
�
ℎ� �
= 0,260
0,48087 �
ℎ� �
= 0,260
0,005517241379 47,176
hitung
F
Dimana : K
= Derajat Kebebasan
N = Jumlah Responden
Nilai F dihitung dibandingkan dengan nilai F tabel berdasarkan tingkat signifikasi α = 5 dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat penyebut =
n –k- 1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :
Apabila F
hitung
positif +, maka : F
hitung
F
tabel
maka H ditolak
F
hitung
Ft
tabel
maka H diterima
Apabila F
hitung
negatif -, maka : F
hitung
F
tabel
maka H diterima
F
hitung
F
tabel
maka H ditolak
R
2
K F =
1 - R
2
n – K – 1
Berdasarkan tabel ANOVA, maka dapat diketahui nilai F
hitung
yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.38 Hasil Uji Hipotesis Simultan Uji F
Berdasarkan tabel output di atas, dapat diketahui nilai F hitung sebesar 47,176. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai F tabel. Dengan α=0,05, db
1
=2 dan db
2
=87, diketahui nilai F tabel sebesar 3,101. Dari nilai-nilai di atas, diketahui nilai F hitung 47,176 F tabel 3,101, sehingga H
ditolak dan H
a
diterima, artinya terdapat pengaruh simultan yang signifikan dari Motivasi Konsumen X
1
dan Persepsi Konsumen X
2
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen variabel Y. Jika disajikan dalam gambar, maka nilai F hitung dan F tabel tampak sebagai
berikut:
Gambar 4.32 Kurva Uji Hipotesis Simultan X
1
dan X
2
terhadap Y
ANOVA
b
550,540 2
275,270 47,176
,000
a
507,643 87
5,835 1058,183
89 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Const ant, Persepsi X2, Motiv asi X1 a.
Dependent Variable: Pengambilan Keputusan Y b.
α
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0
F tabel = 3,101 F hitung = 47,176
2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t
Untuk melihat lebih rinci pengaruh secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat, berikut disajikan uji hipotesis secara parsial menggunakan uji t.
Pengujian X
1
:
Ho : β
1
= 0 Motivasi Konsumen secara parsial tidak berpengaruh positif yang
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Ha :
β
1
≠ 0 Motivasi Konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Rumus uji t yang digunakan adalah :
Pengujian hipotesis X1 :
1 1
1 hitungX
b t
se b
1
0,319 0,064
hitungX
t
1
4,981
hitungX
t
Pengujian hipotesis X2 :
2 2
2 hitungX
b t
se b
1
0,516 0,083
hitungX
t
2
6, 230
hitungX
t
Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila t
hitung
positif +, maka : t
hitung
t
tabel
maka H ditolak
t
hitung
t
tabel
maka H diterima
Apabila t
hitung
negatif -, maka : t
hitung
t
tabel
maka H diterima
t
hitung
t
tabel
maka H ditolak
Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X
1
sebagai berikut:
Tabel 4.39 Hasil Uji Hipotesis Parsial Uji t X
1
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk Motivasi Konsumen sebesar 4,981. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada
tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=90-2-1=87, untuk pengujian dua sisi
diperoleh nilai t tabel sebesar ± 1,988. Diketahui bahwa t hitung untuk X
1
sebesar 4,981 berada lebih dari nilai t tabel 1,988, maka Ho ditolak artinya Motivasi
Konsumen secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan
Coeffi ci ents
a
3,488 1,752
1,991 ,050
,319 ,064
,392 4,981
,000 ,516
,083 ,490
6,230 ,000
Constant Motiv asi X1
Persepsi X2 Model
1 B
St d. Error Unstandardized
Coef f icients Beta
St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Pengambilan Keputusan Y a.
Pembelian Konsumen. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X
1
tampak sebagai berikut:
Gambar 4.33 Kurva Uji Hipotesis Parsial X
1
terhadap Y Pengujian X
2
:
Ho : β
2
= 0 Persepsi Konsumen secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Ha :
β
2
= 0 Persepsi Konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Dengan taraf signifikansi 0,05
Kriteria : Tolak Ho jika t hitung lebih besar dari t tabel, terima dalam hal lainnya Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X
2
sebagai berikut:
Daerah Penerimaan H
Daerah penolakan H
o
t tabel = -1,988 t tabel = 1,988
t hitung = 4,981 Daerah
penolakan H
o
Tabel 4.40 Hasil Uji Hipotesis Parsial Uji t X
2
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk Persepsi Konsumen sebesar 6,230. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada
tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=90-2-1=87, untuk pengujian dua sisi
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,988. Diketahui bahwa t hitung untuk X
2
sebesar 6,230 berada lebih dari nilai t tabel 1,988, maka Ho ditolak artinya Persepsi
Konsumen secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk
pengujian parsial X
2
tampak sebagai berikut:
Gambar 4.34 Kurva Uji Hipotesis Parsial X
2
terhadap Y
Coeffi ci ents
a
3,488 1,752
1,991 ,050
,319 ,064
,392 4,981
,000 ,516
,083 ,490
6,230 ,000
Constant Motiv asi X1
Persepsi X2 Model
1 B
St d. Error Unstandardized
Coef f icients Beta
St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Pengambilan Keputusan Y a.
Daerah Penerimaan H
Daerah penolakan H
o
t tabel = -1,988 t tabel = 1,988
t hitung = 6,230 Daerah
penolakan H
o
130
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah adanya penurunan penjualan sepeda motor Honda jenis Supra pada PD. Subur Motor Raya Bandung
dalam kurun waktu 2006-2010. Penurunan penjualan ini menunjukkan adanya penurunan keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda motor Honda
jenis Supra pada PD. Subur Motor Raya Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi dan persepsi, konsumen terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Honda Jenis supra pada PD. Subur Motor Raya Bandung.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi Konsumen terhadap Produk Honda Supra di PD Subur Motor Raya tergolong baik 76,3. Skor yang paling rendah yaitu 65,8
dimana motor Honda Supra membantu dalam sehari-hari. Dan skor yang paling tinggi yaitu 90,4 tentang daya beli sesuai dengan kemampuan
responden. 2. Persepsi Konsumen terhadap Produk Honda Supra di PD Subur Motor
Raya tergolong sangat baik 86,6. Skor yang paling rendah yaitu 79,3 dimana motor Honda Supra model dan bentuknya menarik. Dan skor yang
paling tinggi dari indikator am yaitu 91,6 tentang Honda Supra lebih unggul dibandingkan dengan motor sejenisnya.