Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI

KUALITAS, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR

HONDA PADA KONSUMEN SEPEDA

MOTOR HONDA DI FAKULTAS ISIP

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

MUHAMMAD ARIFIN RITONGA 070502223

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada Mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variable atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara yang menggunakan sepeda motor Honda. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Data diproses dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Metode analisis data Regresi Linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan uji F variable bebas ( motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variable terikat (keputusan Pembelian). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen terhadap pembelian sepeda motor Honda merupakan hubungan yang tinggi. Motivasi konsumen merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

Kata Kunci: Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, Sikap Konsumen dan Keputusan Pembelian.


(3)

 

ABSTRACT

This study purposes were to determine the effect of consumer motivation (X1), perception of quality ( X2) and consumer attitudes ( X3) to the purchasing decision of Honda motorcycles in the Student Faculty Isip University of North Sumatra.

This research is an associative type of research, ie research that connects two or more variables. The population in this study were students of the Faculty Isip University of North Sumatra who use Honda motorcycle. Methods of data collection in this study were questionnaires and interviews. Data processed by using SPSS 17.0 for windows. Methods of data analysis used multiple linear regression to measure the influence of consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes toward purchasing decisions of Honda motorcycles in the Faculty of North Sumatra University Isip.

Based on F test of the free variable (consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes) together have a positive and significant influence on the bound variable (purchase decisions). Through testing the correlation coefficient (R) is obtained that the level of correlation or relationship between consumers' motivation, perceived quality and consumer attitudes toward the purchase of the Honda motorcycle is a high relationship. Consumer motivation is the most dominant factor influencing the purchase decisions of Honda brand motorcycles at the Faculty of North Sumatra University Isip.

Keywords: Consumer Motivation, Perception of Quality, Consumer Attitudes and Buying Decision.


(4)

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1) Ekonomi Manajemen.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, ayahanda DR.HBP.Ritonga dan Ibunda Hj.Syarifah Hasibuan, yang selalu memberikan kasih sayang, doa, nasehat, serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam membimbing penulis dan merupakan anugrah terindah dalam hidup penulis.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si Selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistiyarini, SE, M.Si Selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara.


(5)

 

5. Ibu Frida Ramadini, SE, MM Selaku Dosen Wali yang banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Ibu Dra. Marhayani, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan arahan dalam menyusun skripsi ini.

7. Ibu Dr. Yeni Absah selaku Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. 9. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

10.Untuk adik saya Muhammad Thohir, Soleh, Nurjannah, Siddiq, Nurhasanah. Terima kasih atas dukungan dan do’a yang selalu diberikan kepada penulis. 11.Untuk sahabat-sahabat saya, Heri Tulang, Amar Holic, Ananta Merana, Ihsan

Cayank Cifa, Zulkarnain Bin Laden, Lifranta, Dedita Gondrong, Rihi, Elreza, buat anak-anak futsal Kempet Football Club (Ari Untung, Bagus, Lukman, Nurdin M.Top, Yusuf, Adi, Zein Surez, Jansen, Adul, Fauzan, serta seluruh anak Manajemen stambuk 2007 lainnya terima kasih atas dukungannya.

12.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juni 2011 Penulis,


(6)

 

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

LAMPIRAN KUESIONER ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

A. Tujuan Penelitian ... 6

B. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Pemasaran ... 7

2.1.2 Perilaku Konsumen ... 7

2.1.3 Motivasi Konsumen ... 9

2.1.4 Persepsi Kualitas ... 9

2.1.5 Sikap Konsumen ... 10

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Konsumen ... 11

2.1.7 Keputusan Pembelian ... 12

2.2 Penelitian Terdahulu ... 15

2.3 Kerangka Konseptual ... 16

2.4 Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELTIAN ... 18

3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

3.3 Batasan Operasional Variabel ... 18

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 19

3.5 Populasi dan Sampel ... 21

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 22

3.8 Skala Pengukuran Variabel ... 23

3.9 Metode Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28


(7)

 

4.1.2 Produk-Produk PT. Astra Honda Motor ... 30

4.2 Hasil Penelitian ... 31

4.2.1 Uji Validitas dan Reabilitas ... 31

4.2.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 32

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 39

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 43

4.2.5 Uji Hipotesis ... 44

4.2.6 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 49

4.3. Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55


(8)

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penjualan Sepeda Motor Di Indonesia Tahun 2010 (dalam unit).. 3

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 19

Tabel 4.1 Uji Validitas... 31

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 32

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. ... 33

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian.. ... 33

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Motivasi Konsumen.. ... 34

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Persepsi Kualitas... 35

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Sikap Konsumen.. ... 36

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian.. ... 37

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas.. ... 39

Tabel 4.10 Uji Kolmogorov-Smirnov.. ... 41

Tabel 4.11 Uji Glejser.. ... 43

Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Berganda... 43

Tabel 4.13 Hasil Uji F.. ... 46

Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t).. ... 47


(9)

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ... 8

Gambar 2.2 Model Proses Keputusan Pembelian ... 12

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 17

Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 40

Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot ... 40


(10)

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 58

Lampiran 2 Distribusi Jawaban Responden ... 61

Lampiran 3 Reliability... 66


(11)

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada Mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variable atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara yang menggunakan sepeda motor Honda. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Data diproses dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Metode analisis data Regresi Linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan uji F variable bebas ( motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variable terikat (keputusan Pembelian). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen terhadap pembelian sepeda motor Honda merupakan hubungan yang tinggi. Motivasi konsumen merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

Kata Kunci: Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, Sikap Konsumen dan Keputusan Pembelian.


(12)

 

ABSTRACT

This study purposes were to determine the effect of consumer motivation (X1), perception of quality ( X2) and consumer attitudes ( X3) to the purchasing decision of Honda motorcycles in the Student Faculty Isip University of North Sumatra.

This research is an associative type of research, ie research that connects two or more variables. The population in this study were students of the Faculty Isip University of North Sumatra who use Honda motorcycle. Methods of data collection in this study were questionnaires and interviews. Data processed by using SPSS 17.0 for windows. Methods of data analysis used multiple linear regression to measure the influence of consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes toward purchasing decisions of Honda motorcycles in the Faculty of North Sumatra University Isip.

Based on F test of the free variable (consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes) together have a positive and significant influence on the bound variable (purchase decisions). Through testing the correlation coefficient (R) is obtained that the level of correlation or relationship between consumers' motivation, perceived quality and consumer attitudes toward the purchase of the Honda motorcycle is a high relationship. Consumer motivation is the most dominant factor influencing the purchase decisions of Honda brand motorcycles at the Faculty of North Sumatra University Isip.

Keywords: Consumer Motivation, Perception of Quality, Consumer Attitudes and Buying Decision.


(13)

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Salah satunya adalah persaingan bisnis yang semakin ketat yang mengakibatkan perubahan perilaku konsumen di dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan. Dengan demikian, setiap perusahaan harus memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya.

Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Persaingan yang semakin ketat terjadi di dalam dunia otomotif khususnya produk sepeda motor karena produk ini merupakan alat transportasi darat yang paling dominan banyak dimiliki dan dibutuhkan oleh masyarakat. Memang tidak mudah menjadi yang terbaik selain harus menyediakan kualitas terbaik juga ada faktor pola perilaku konsumen yang


(14)

 

tidak mudah ditebak apalagi di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, sehingga memiliki ragam pola perilaku yang berbeda pula.

Perilaku konsumen (consumer behavior) merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks, khususnya disebabkan oleh banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabelvariabel tersebut saling berinteraksi.

Menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), saat ini terdapat 77 perusahaan assembling, manufaktur dan importir sepeda motor di Indonesia yang tercatat di Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag). Dari jumlah tersebut, 6 diantaranya anggota AISI yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kymco, dan Piaggio, serta 71 perusahaan lainnya di luar keanggotaan AISI.


(15)

 

Tabel 1.1

Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2010 (dalam Unit)

Sumber : http://www.aisi.or.id, 2010

Saat ini penggunaan sepeda motor Honda dikalangan anak muda yang didominasi oleh mahasiswa semakin luas, bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan personal. Hal ini disebabkan manfaat yang diperoleh dari sepeda motor tersebut seperti mempercepat perjalanan transportasi apabila terjadi kemacetan, pemakaiannya lebih efisien dalam melakukan perjalanan jauh maupun dekat, harganya terjangkau, dan sebagainya.

Di lihat dari perilaku pembelian sepeda motor di kalangan mahasiswa sangat beraneka ragam motifnya dan sulit diamati yang terdiri dari faktor motivasi, persepsi dan sikap mahasiswa tersebut. Proses keputusan yang diambil atau dilaksanakan oleh individual lebih banyak melibatkan lingkungan sosial dan psikologikal yang terdiri dari faktor motivasi, persepsi dan sikap dari pada bidang


(16)

 

fisikal. Sehingga perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh lingkungan yang terus menerus berubah.

Mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu diantara banyaknya mahasiswa yang menggunakan sepeda motor honda. Alasan membeli sepeda motor Honda karena kualitasnya yang sudah terjamin. Selain kualitasnya harganya juga terjangkau dari waktu ke waktu oleh semua masyarakat umum terutama bagi para mahasiswa.

Setiadi (2003:94) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.Penggunaan sepeda motor Honda pada kalangan mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara ini biasanya memiliki keterbatasan pada masalah dana, tetapi mahasiswa tersebut mempunyai keinginan terhadap sepeda motor yang benar-benar memiliki kemampuan kerja yang tinggi. Hal ini karena mahasiswa sifatnya dinamis, efisien dan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Model sepeda motor Honda yang digemari umumnya adalah tidak mahal, berbahan bakar irit, memiliki bentuk dan warna yang bagus, dan enak dipandang mata, terutama bagi mahasiswa yang memiliki minat atau hobi yang berhubungan memodifikasi sepeda motor.

Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan.. ada kalanya untuk melakukan keputusan pembelian, mahasiswa membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian informasi dari berbagai sumber, supaya dapat mengurangi ketidakpuasan paska pembelian dan ada juga sebagian mahasiswa


(17)

 

lainnya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian informasi tentang produk sepeda motor tersebut.

Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai.

Berdasarkan pemaparan teori dan data tentang penurunan penjualan sepeda motor Honda dan meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah motivasi konsumen,persepsi kualitas,dan sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara?


(18)

 

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada konsumen sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara. B. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Menambah khasanah pengetahuan penulis mengenai manajemen pemasaran khususnya yang terkait dengan keputusan pembelian.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai informasi dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan melalui perilaku konsumen.

c. Bagi Peneliti Lain

Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara umum maupun khusus terhadap ilmu pengetahuan yang dijadikan dasar penelitian ini.

               


(19)

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pemasaran

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut Simamora (2007:3), Pemasaran adalah proses manajerial dan sosial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai dengan orang lain atau kelompok lain.

2.1.2 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan penempatan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen/Minor, 2002:6). Maka dalam kehidupan sehari-hari keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen didasarkan pada pertimbangan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Sementara itu menurut Schiffman dan Kanuk (2000 : 7), perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.


(20)

 

Untuk mempelajari lebih lanjut perilaku konsumen, Assael (1995:18) menggambarkan model perilaku konsumen yang membahas faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai penyempurnaan lebih lanjut dari pendapat lain sebelumnya.

Sumber : Assael (1995 : 18)

Gambar 2.1

Model Perilaku Konsumen

Dari model pada gambar 2.1, dapat dijelaskan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu:

1. Konsumen secara individual

Pilihan untuk membeli suatu produk atau jasa dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen. Seperti persepsi, karakteristik merek, sikap konsumen, kondisi geografis, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian akan mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai alternatif merek yang tersedia.

2. Lingkungan yang mempengaruhi konsumen

Pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya. Ketika konsumen membeli suatu merek produk, mungkin disadari


(21)

 

oleh banyak pertimbangan seperti meniru teman ataupun anggota keluarga lainnya yang telah membeli terlebih dahulu. Jadi interaksi sosial turut mempengaruhi pada pilihan merek produk yang dibeli.

3. Strategi pemasaran

Pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimulus-stimulus pemasaran agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan.

2.1.3 Motivasi Konsumen

Setiadi (2003 : 94) mendefinisikan motivasi konsumen adalah Keadaan di dalam pribadi konsumen yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan membeli.Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul karena kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena adanya rangsangan yang memacu pengenalan kebutuhan, baik itu yang berasal dalam diri konsumen maupun dari luar konsumen (Mowen/Minor, 2002 : 206).

2.1.4 Persepsi Kualitas

Persepsi terhadap kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan (Sumarwan, 2002). Sedangkan menurut Suryani (2008:118), mendefinisikan persepsi kualitas


(22)

 

sebagai Penilaian konsumen secara langsung atau tidak langsung terhadap produk yang sudah dibeli atau yang pernah dikonsumsinya. Lebih lanjut Suryani (2008 : 103) mengemukakan terdapat tiga proses penting dalam persepsi kualitas, yaitu :

1. Seleksi, yaitu diawali dengan adanya stimuli yang mengenai panca indera yang disebut sebagai sensasi.

2. Pengorganisasian.

Setelah konsumen memilih iklan stimuli mana yang akan diperhatikan, maka konsumen akan mengelompokkan, menghubung-hubungkan stimuli yang dilihatnya agar dapat diinterpretasikan, sehingga mempunyai makna.

3. Interpretasi.

Pada tahap ini konsumen secara sadar atau tidak sadar akan mengait-ngaitkan dengan semua informasi yang dimilikinya agar mampu memberikan makna yang tepat.

2.1.5 Sikap Konsumen

Sikap adalah inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu (Mowen/Minor, 2002 : 319). sedangkan definisi sikap menurut Setiadi (2003 : 214) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku.


(23)

 

2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang berperan penting dalam pembentukan sikap antara lain (Suryani, 2008 : 174):

1. Pengalaman Pribadi.

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting.

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

3. Pengaruh Kebudayaan.

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

4. Media Massa.

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.


(24)

 

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

6. Pemasaran Langsung.

Mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas produk yang ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam pembentukan sikap konsumen.

2.1.7 Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian menurut Setiadi (2003 : 16) terdiri lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paska pembelian.Keputusan pembelian menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen melakukan kegiatan- kegiatan dalam mencapai kesimpulanya.

Sumber : Setiadi (2003 : 16)

Gambar 2.2

Model Proses Keputusan Pembelian

a. Pengenalan Kebutuhan

Menurut Abraham Maslow mengklasifiasikan kebutuhan secara sistematik ke dalam lima kategori sebagai berikut:

1. Kebutuhan yang paling pokok, seperti sandang, pangan, dan papan. 2. Kebutuhan Rasa Aman.


(25)

 

Jika kebutuhan fisiologis terpenuhi maka kebutuhan rasa aman muncul menggantikannya. Hal ni menjadi kebutuhan yang berusaha dipenuhi. Oleh sebab itu, kebutuhan ini akan memotivasi seseorang seperti jaminan keamanan.

3. Kebutuhan Sosial.

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi maka kebutuhan itu tidak lagi memotivasi perilaku.Selanjutnya, kebutuhan sosial yang menjadi motivasi aktif perilaku seperti afiliasi, memberi dan menerima kasih sayang serta persahabatan.

4. Kebutuhan Ego.

Kebutuhan yang berkaitan dengan kehormatan diri, reputasi seseorang seperti pengakuan, dan penghormatan.

5. Kebutuhan Perwujudan Diri.

6. Kebutuhan yang hanya mulai mendominasi perilaku seseorang jika semua kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah terpenuhi.

b. Kegiatan Pencarian Informasi

Sumarwan (2002 : 296) menyebutkan pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya dan mencari informasi dari luar.

c. Evaluasi Alternatif

Sumarwan (2002 : 301) mengemukakan bahwa evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

d. Keputusan Pembelian


(26)

 

pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal:

1. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen.

2. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Faktor kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga.Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.

e. Tindakan Setelah Pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen berikutnya. Jika konsumen merasa puas maka ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas cenderung akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu produk terhadap orang lain. Sebaliknya apabila konsumen merasa tidak puas, maka konsumen akan memungkinkan melakukan salah satu dari dua tindakan ini yaitu membuang produk atau mengembalikan produk tersebut atau mereka mungkin berusaha untuk rnengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang mungkin memperkuat nilai produk tersebut.


(27)

 

2.2Penelitian Terdahulu

Dewi Urip Wahyuni (2008) yang menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya Barat. Berdasarkan metode analisis data yang dipakai bahwa ternyata secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya Barat. Berdasarkan metode analisis data yang dipakai bahwa ternyata secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini ditandai oleh adanya T hitung lebih besar dari t tabel 730,302 > 2,427 Sig. = 0,000 lebih kecil dari dengan α = 0,05.seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Amstrong unsur yang terdapat pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur yang dimaksud adalah dorongan, persepsi, dan sikap terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengaruh secara bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh secara parsial melalui uji t yang mana 55 masing-masing t hitung dari variabel bebas lebih besar dari t tabel dengan rincian sebagai berikut: t hitung motivasi = 2,072, persepsi = 2,159 dan persepsi = 2,153 lebih besar dari t tabel = 1,975. Berdasarkan analisis data, maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya Barat terbukti kebenarannya.

Benazhar Bella (2009) yang menganalisis tentang pengaruh program promosi, persepsi merek, motivasi, dan sikap konsumen terhadap proses pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Suzuki di Kota Semarang pada 100 responden


(28)

 

di Kota Semarang. Berdasarkan metode analisis yang dipakai, diketahui hasil akhir penelitian ini yang menyimpulkan bahwa program motivasi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan program promosi, persepsi merek, sikap konsumen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian.

2.3Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan tersebut. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2004:14).

Motivasi konsumen adalah Keadaan di dalam pribadi konsumen yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan membeli.

Persepsi kualitas merupakan sebagai Penilaian konsumen secara langsung atau tidak langsung terhadap produk yang sudah dibeli atau yang pernah dikonsumsinya.

Sikap adalah inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu.

Dalam mengambil suatu keputusan pembelian, konsumen dihadapkan kepada berbagai pilihan faktor motivasi konsumen, persepsi kualitas,dan sikap konsumen. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis dalam penelitian sehingga diketahui


(29)

 

seberapa besar masing-masing faktor tersebut dapat menimbulkan keputusan pembelian konsumen.

Sumber : Setiadi ( 2003 : 250)

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.4Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah apakah motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

           

Motivasi Konsumen

(X1) Persepsi Kualitas

(X2) Sikap Konsumen

(X3)

Keputusan Pembelian


(30)

 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah “Penelitian Asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih” (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Penelitian ini ingin melihat pengaruh motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat atau lokasi penelitian yang dipilih adalah Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara. Sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2011.

3.3 Batasan Operasional Variabel

A. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

Yang menjadi variabel independen (X) adalah Motivasi Konsumen (X1), Persepsi Kualitas (X2), Sikap Konsumen (X3).

B. Variabel dependen (Y) yaitu Keputusan Pembelian.

C. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara yang menggunakan Sepeda Motor Honda.


(31)

 

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenal cara – cara untuk mengukur variabel – variable.

Definisi operasional dari variabel – variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Motivasi Konsumen (X1), adalah Keadaan di dalam pribadi konsumen yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan membeli.

2. Persepsi Kualitas (X2), adalah Penilaian konsumen secara langsung atau tidak langsung terhadap produk yang sudah dibeli atau yang pernah dikonsumsinya. 3. Sikap Konsumen (X3), adalah inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang,

kelompok, situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu.

4. Keputusan Pembelian (Y), adalah Suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibelinya.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Penelitian

Definisi Operasional Indikator Variabel Skala Pengukur

an Motivasi

Konsumen (X1)

Keadaan di dalam pribadi konsumen yang

mendorong keinginan individu untuk

melakukan kegiatan membeli.

1. Kualitas Produk 2. Kenyamanan

berkendara

3. Harga purna jual yang menjanjikan

4. Harga produk 5. Jumlah dan kualitas

bengkel resmi.

Skala Likert


(32)

 

Persepsi Kualitas (X2)

Penilaian konsumen secara langsung atau tidak langsung terhadap produk yang sudah dibeli atau yang pernah

dikonsumsinya.

1. Karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda 2. Jarang terjadi

kerusakan 3. Suku cadang

berkualitas 4. Daya tahan mesin

yang baik

5. Kestabilan mesin.

Skala Likert

Sikap Konsumen (X3)

inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek, dan ide-ide tidak

berwujud tertentu.

1. Model produk 2. Kombinasi warna 3. Striping stiker 4. Konsumsi bahan

bakar yang irit 5. Jenis atau varian

produk. Skala Likert Keputusan Pembelian (Y) Suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibelinya.

1. Tidak ada pemilihan merek lain

2. Hamper semua orang membeli sepeda motor Honda 3. Informasi tentang

kualitas 4. Kemudahan

mendapat suku cadang

5. Pemberian bonus.

Skala Likert


(33)

 

3.5Populasi dan Sampel

a. Populasi 

Menurut Sugiyono (2004 : 72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara yang menggunakan Sepeda Motor Honda.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2004 : 73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.  Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004 : 78). Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di tempat penelitian tanpa ada perencanaan pertemuan terlebih dahulu. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pemakai (user) sepeda motor Honda. Untuk menentukan besarnya sampel yang tidak diketahui dalam populasi ini (Supramono, 2003:63), maka digunakan rumus sebagai berikut :

n = (

Z

α

)

2

(p)(q)

d

2

Dimana: n = Jumlah Sampel

Zα = Nilai Standard normal yang besarnya tergantung α Bila α = 0,05 → Z = 1,96

Bila α = 0,01 → Z = 1,67 p = Estimasi proporsi populasi


(34)

 

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir 10%

Peneliti memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui maka dapat digunakan p = 0,5. dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi adalah :

n = (Zα)2(p)(q) d2

n = (1,96)2 (0,5)(0,5) (0,1)2

n = 96 orang, dibulatkan menjadi 100 orang.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner

Penelitian menyediakan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian.

b. Wawancara

Penelitian dilakukan dengan mengadakan wawancara secara langsung kepada konsumen untuk memperjelas hasil jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh konsumen dilokasi penelitian.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer


(35)

 

daftar pertanyaan (questionare) kepada Mahasiswa Isip Universitas Sumatera Utara.

2. Data sekunder

Merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, akan tetapi data hasil olahan dari pengambilan data primer. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain dari penelitian terdahulu, jurnal, buku, majalah, dan media elektronik (internet).

3.8 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert, yaitu skala yang berasal dari pernyataan kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan, dan digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004 : 86). Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut :

Sangat Setuju : diberi skor 5 Setuju : diberi skor 4 Netral : diberi skor 3 Tidak Setuju : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju : diberi skor 1


(36)

 

3.9Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas bertujuan untuk menguji apakah kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian (Sugiyono, 2004 : 109).

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi konstruk atau indikator (variabel) penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2004 :109). Koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliable. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan di Fakultas Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara terhadap 30 orang mahasiswa. Penelitian ini akan menggunakan bantuan program SPSS 17.

c. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model análisis yang tepat. Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Multikolinearitas


(37)

 

antara variabel bebas (independen). Jika variabel-variabel independen saling berkorelasi (diatas 0,9)dan nilai R2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor ) > 10 maka mengindikasikan adanya multikolinearitas (Ghozali, 2005 : 109).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedstisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005 : 112).

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Data diolah secara statistik dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows untuk memperoleh hasil yang terarah.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :


(38)

 

a : Konstanta

b1, b2, b3 : Koefisien masing-masing faktor

X1 : Motivasi Konsumen

X2 : Persepsi Kualitas

X3 : Sikap Konsumen

e : Standard error

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Uji F (Uji Simultan)

Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005 : 130). Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Uji t (Uji Parsial)

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2004 : 184). Kriteria yang digunakan adalah:

Ho : bi = 0

Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing- masing variabel independen.

Ha : bi > 0

Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel independen.


(39)

 

Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai t tabel. Kriteria t hitung pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 % Ho ditolak jika t htung > t tabel pada α = 5 % 3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisisen Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005 : 150). Nilai koefisian determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekatkati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

                       


(40)

 

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Honda

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor pertahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat.


(41)

 

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.

Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 14.460 orang (Januari 2010), ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. Produk-poduk yang dihasilkan (2010) adalah sepeda motor Tipe Cub/Bebek yaitu Honda Absolute Revo 110, Honda Blade, Honda Supra X 125 R, dan Honda Supra X 125 PGM-FI. Tipe Sport yaitu Honda City Sport 1, Honda Mega Pro, dan Honda Tiger. Serta Tipe Skutik yaitu Honda BeAT, Honda Vario, dan Honda Vario Techno. Pada tahun 2010, jumlah produksi total mencapai 3.416.049 unit sepeda motor.

Dengan tujuan demi kepuasan konsumen serta keawetan kondisi motor Honda, PT Astra Honda Motor juga menyediakan suku cadang Honda Genuine Parts yang terjamin kualitasnya. Keunggulan Honda Genuine Parts selain aman dan awet, juga mempunyai kualitas standar Honda, hemat biaya perawatan, mudah didapat dan ramah lingkungan. Hal ini dilakukan demi kepuasan konsumen yang mempercayakan sepeda motornya kepada Honda.


(42)

 

4.1.2 Produk-Produk PT. Astra Honda Motor 1. Tipe Bebek

a. Absolut Revo b. Revo Vit c. Blade

d. Revo Techno AT e. Supra X125

f. SUPRA X 125 PGM-FI

2. Tipe Sport

a. New Mega Pro SW b. Tiger Double Headlight c. CBR250R

d. City Sport

3. Tipe Scooter

a. Vario b. Beat c. Scoopy d. PCX

Honda semakin mengeluarkan banyak tipe sepeda motor yang semakin lama semakin memiliki banyak varian dan pilihan, hal ini merupakan upaya yang dilakukan produsen Honda untuk memenuhi kebutuhan konsumennya sehingga dapat bersaing dengan produsen sepeda motor yang terkenal lainnya seperti kompetitor utamanya yaitu sepeda motor pabrikan Yamaha. Untuk keterangan


(43)

 

Gambar sepeda motor Honda berdasarkan jenis-jenis dan tipenya dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reabilitas

Pengujian instrumen penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Penulis mengajukan kuesioner yang berisi 20 pernyataan yang menyangkut variabel independen yaitu variabel motivasi konsumen, persepsi kualitaas,dan sikap konsumen dan variabel dependen yaitu keputusan pembelian kepada 30 responden dengan alpha 5% adalah 0,361.

Tabel 4.1 Uji Validitas

Butir Pertanyaan

Corrected item - total correlation

(

r

hitung)

r

tabel Keterangan

Butir 1 .640 0.361 Valid

Butir 2 .468 0.361 Valid

Butir 3 .571 0.361 Valid

Butir 4 .589 0.361 Valid

Butir 5 .558 0.361 Valid

Butir 6 .734 0.361 Valid

Butir 7 .703 0.361 Valid

Butir 8 .783 0.361 Valid

Butir 9 .539 0.361 Valid

Butir 10 .700 0.361 Valid

Butir 11 .610 0.361 Valid

Butir 12 .685 0.361 Valid

Butir 13 .768 0.361 Valid

Butir 14 .610 0.361 Valid

Butir 15 .443 0.361 Valid

Butir 16 .672 0.361 Valid

Butir 17 .787 0.361 Valid

Butir 18 .602 0.361 Valid

Butir 19 .633 0.361 Valid

Butir 20 .646 0.361 Valid


(44)

 

Pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid karena rhitung > rtabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.

Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. dimana suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,80.

Tabel 4.2 Uji Realibilitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa r hitung (0.936) > rtabel (0.80). Maka dapat disimpulkan bahwa pada butir pernyataan yang terdapat pada kuesioner adalah reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.2.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang data yang diteliti. Jumlah responden penelitian sebanyak 100 orang. Jumlah pernyataan yang diberikan untuk variabel X (Motivasi, Persepsi, dan Sikap) sebanyak 15 pernyataan dan variabel Y (Keputusan Pembelian) berjumlah 5 pernyataan.

4.2.2.1 Analisis Deskriptif Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut : Cronbach's

Alpha N of Items


(45)

 

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Laki-Laki 66 66

Perempuan 34 34

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer diolah peneliti (2011)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki sebanyak 66 persen. Sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak 34 persen.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian

Karakteristik responden berdasarkan lama pemakaian dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian

Lama Pemakaian Jumlah Mahasiswa Responden

1 Tahun 8 8%

2 Tahun 10 10%

3 Tahun 35 35%

> 3 Tahun 47 47%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer diolah peneliti (2011)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, responden yang menggunakan sepeda motor merek Honda selama 1 tahun sebesar 8 orang atau 8%. Responden yang menggunakan sepeda motor merek Honda selama 2 tahun sebesar 10 orang atau 10%. Responden yang menggunakan sepeda motor merek Honda selama 3 tahun sebesar 35 orang atau 35 %. Responden yang menggunakan sepeda motor merek Honda sebesar 47 orang atau 47%.


(46)

 

1. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Motivasi Konsumen

Distribusi jawaban responden mengenai variabel motivasi konsumen dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Motivasi Konsumen

No SS S N TS STS TOTAL

F

TOTAL %

F % F % F % F % F %

1 39 39 55 55 6 6 0 0 0 0 100 100

2 35 35 54 54 9 9 2 2 0 0 100 100

3 35 35 44 44 18 18 3 3 0 0 100 100

4 26 26 47 47 24 24 3 3 0 0 100 100

5 42 42 46 46 8 8 4 4 0 0 100 100

Sumber : Data Primer diolah peneliti (2011)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 39 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda kualitasnya terjamin, 55 orang menyatakan setuju, dan 6 orang menyatakan netral.

Pada indikator kedua, 35 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda nyaman pemakaiannya. Sebanyak 54 orang menyatakan setuju, 9 orang menyatakan netral,dan 2 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator ketiga, 35 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda harga purna jualnya tinggi dibandingkan dengan merek lain. sebanyak 44 orang menyatakan setuju, 18 orang menyatakan netral, dan 3 orang menyatakan tidak setuju.


(47)

 

Pada indikator keempat, 26 orang menyatakan sangat setuju bahwa harga sepeda motor merek Honda terjangkau oleh masyarakat.sebanyak 47 orang menyatakan setuju, 24 orang menyatakan netral, dan 3 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator kelima, 42 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda memiliki keberadaan jumlah dan kualitas bengkel resmi dan mudah dijangkau. Sebanyak 46 orang menyatakan setuju, 8 orang menyatakan netral, dan 4 orang menyatakan tidak setuju.

2. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Persepsi Kualitas

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Persepsi Kualitas

No SS S N TS STS TOTAL

F

TOTAL % F % F % F % F % F %

1 20 20 46 46 29 29 5 5 0 0 100 100

2 23 23 40 40 31 31 6 6 0 0 100 100

3 33 33 56 56 11 11 0 0 0 0 100 100

4 28 28 46 46 22 22 4 4 0 0 100 100

5 26 26 57 57 15 15 2 2 0 0 100 100

Sumber : Data Primer diolah peneliti (2011)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 23 orang menyatakan sangat setuju bahwa produk sepeda motor merek Honda memiliki karakteristik tambahan yang berbeda dari produk sepeda motor lainnya, 46 orang menyatakan setuju, 29 orang menyatakan netral, dan 5 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator kedua, 23 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda memiliki kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan dalam


(48)

 

dikendarai.sebanyak 40 orang menyatakan setuju, 31 orang menyatakan netral, dan 6 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator ketiga, 33 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda memiliki suku cadang yang berkualitas. Sebanyak 56 orang menyatakan setuju, dan 11 orang menyatakan netral.

Pada indikator keempat, 28 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda memiliki daya tahan yang baik dibandingkan dengan sepeda motor merek lainnya. Sebanyak 46 orang menyatakan setuju, 22 orang menyatakan netral, dan 4 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator kelima, 26 orang menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Honda stabil dalam pemakaiannya. Sebanyak 57 orang menyatakan setuju, 15 orang menyatakan netral, dan 2 orang menyatakan tidak setuju.

3. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Sikap Konsumen

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Sikap Konsumen

No SS S N TS STS TOTAL

F

TOTAL % F % F % F % F % F %

1 31 31 53 53 10 10 6 6 0 0 100 100

2 19 19 64 64 14 14 3 3 0 0 100 100

3 21 21 50 50 23 23 6 6 0 0 100 100

4 57 57 37 37 6 6 0 0 0 0 100 100

5 24 24 60 60 13 13 3 3 0 0 100 100

Sumber : Data Primer diolah peneliti (2011)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 31 orang menyatakan sangat setuju bahwa model sepeda motor merek Honda bervariasi


(49)

 

dan tidak ketinggalan jaman. Sebanyak 53 orang menyatakan setuju, 10 orang menyatakan netral, dan 6 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator kedua, 19 orang menyatakan sangat setuju bahwa kombinasi warna sepeda motor merek Honda serasi. Sebanyak 64 orang menyatakan setuju, 14 orang menyatakan netral, dan 3 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator ketiga, 21 orang menyatakan sangat setuju bahwa striping stiker sepeda motor merek Honda sesuai dengan desain masa kini. Sebanyak 50 orang menyatakan setuju, 23 orang menyatakan netral, dan 6 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator keempat, 57 orang menyatakan sangat setuju bahwa bahan bakar sepeda motor merek Honda irit. Sebanyak 37 orang menyatakan setuju, dan 6 orang menyatakan netral.

Pada indikator kelima, 24 orang menyatakan sangat setuju bahwa jenis atau varian sepeda motor Honda banyak dan beragam. Sebanyak 60 orang menyatakan setuju, 13 orang menyatakan netral, dan 3 orang menyatakan tidak setuju.

4. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian

No SS S N TS STS TOTAL

F

TOTAL % F % F % F % F % F %

1 22 22 33 33 28 28 17 17 0 0 100 100

2 29 29 33 33 25 25 13 13 0 0 100 100

3 33 33 63 63 3 3 1 1 0 0 100 100

4 35 35 59 59 5 5 1 1 0 0 100 100

5 7 7 22 22 45 45 26 26 0 0 100 100


(50)

 

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 100 responden, 22 orang menyatakan sangat setuju bahwa saya tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda motor kecuali merek Honda (sepeda motor merek Honda sebagai pilihan terbaik).Sebanyak 33 orang menyatakan setuju, 28 orang menyatakan netral, dan 17 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator kedua, 29 orang menyatakan sangat setuju bahwa semua keluarga membeli dan memiliki sepeda motor merek Honda. Sebanyak 33 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan netral, dan 13 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator ketiga, 33 orang menyatakan sangat setuju bahwa informasi tentang kualitas sepeda motor merek Honda sudah memasyarakat. Sebanyak 59 orang menyatakan setuju, 5 orang menyatakan netral, dan 1 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator keempat, 35 orang menyatakan sangat setuju bahwa sparepart sepeda motor merek Honda mudah didapatkan. Sebanyak 59 orang menyatakan setuju, 5 orang menyatakan netral, dan 1 orang menyatakan tidak setuju.

Pada indikator kelima, 7 orang menyatakan sangat setuju bahwa banyak pemberian bonus yang menarik dalam pembelian sepeda motor merek Honda. Sebanyak 22 orang menyatakan setuju, 45 orang menyatakan netral, dan 26 orang menyatakan tidak setuju.


(51)

 

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independent manakah yang dijelaskan oleh variabel dependent lainnya. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIP).

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.135 1.599 -.085 .933

motivasi konsumen

.433 .105 .391 4.123 .000 .446 2.242

persepsi kualitas .259 .092 .273 2.810 .006 .426 2.350

sikap konsumen .240 .076 .244 3.148 .002 .664 1.505

a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Pada Tabel 4.9 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.3.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.


(52)

 

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011) Gambar 4.1

Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011) Gambar 4.2


(53)

 

Grafik normal probality plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-sumirnov pada tingkat signifikan 5% (0,05).

Uji normalitas dengan grafik bias saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistirbusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistic non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Tabel 4.10

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.71083562

Most Extreme Differences Absolute .074

Positive .056

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z .742

Asymp. Sig. (2-tailed) .640

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Berdasarkan tabel 4.10, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0.640, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain variable tersebut berdistribusi normal.


(54)

 

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti tampak pada Gambar 4.3 berikut.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011) Gambar 4.3 Grafik Scatterplot

Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan membeli berdasarkan variabel independentnya.


(55)

  Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.133 .955 1.186 .238

motivasi konsumen -.102 .063 -.243 -1.624 .108

persepsi kualitas .094 .055 .261 1.702 .092

sikap konsumen .024 .045 .064 .518 .606

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya hereroskedastisitas.

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan diperoleh koefisien regresi nilai t hitung dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel 4.20.

Tabel 4.12

Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.135 1.599 -.085 .933

motivasi konsumen .433 .105 .391 4.123 .000

persepsi kualitas .259 .092 .273 2.810 .006

sikap konsumen .240 .076 .244 3.148 .002

a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)


(56)

 

Y = -0,135 + 0,433X1 + 0,259X2 + 0,240X3

Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta (a) = -0,135, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika

variabel Motivasi Konsumen (X1), Persepsi Kualitas (X2), dan Sikap Konsumen (X3) = 0, maka Keputusan Pembelian = -0,135

b. Koefisien X1 (b1) 0,433, ini berarti bahwa variabel Motivasi Konsumen

(X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika Motivasi Konsumen (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan bertambah sebesar 0.433.

c. Koefisien X2 (b2) 0,259, ini berarti bahwa variabel Persepsi Kualitas (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika Persepsi Kualitas (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan bertambah sebesar 0.259.

d. Koefisien X3 (b3) 0,240, ini berarti bahwa variabel Sikap Konsumen (X3)

berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika Sikap Konsumen (X3) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan bertambah sebesar 0.240.

4.2.5 Uji Hipotesis

4.2.5.1 Uji F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama).


(57)

 

H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

Df (Pembilang) = k - 1 Df (Penyebut) = n – k Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 100 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 4 – 1 = 3 2. df (penyebut) = 100 – 4 = 96

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for

windows, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%,dengan kriteria uji sebagai berikut :

H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%


(58)

 

Tabel 4.13 Hasil Uji F

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test pada Tabel 4.13 didapatkan F hitung sebesar 51,249 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena F hitung > F tabel (51,249 lebih besar dari 2,70 dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang meliputi motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) secara simultan atau bersama-sama adalah signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

4.5.2.2 Uji t (Uji Parsial)

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas (motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen) secara parsial atau individual menerangkan variabel terikat (keputusan pembelian). Kriteria

pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y). H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 464.071 3 154.690 51.249 .000a

Residual 289.769 96 3.018

Total 753.840 99

a. Predictors: (Constant), sikap konsumen, motivasi konsumen, persepsi kualitas b. Dependent Variable: keputusan pembelian


(59)

 

H0 : b2 ≠ 0,artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : b3 = 0, artinya secara parsial tidak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y). H0 : b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

Tabel 4.14

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Motivasi Konsumen (X1)

Nilai thitung variabel motivasi konsumen adalah 4,123 dan nilai ttabel 1,984 maka thitung > ttabel (4,123 > 1,984) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi konsumen berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara. Artinya jika variabel motivasi konsumen ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.135 1.599 -.085 .933

motivasi konsumen .433 .105 .391 4.123 .000

persepsi kualitas .259 .092 .273 2.810 .006

sikap konsumen .240 .076 .244 3.148 .002


(60)

 

sebesar 0,433. Variabel motivasi konsumen mempunyai nilai terbesar diantara variabel lain yang mempengaruhi Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Honda, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel motivasi konsumen merupakan variabel yang dominan dalam mempertahankan Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara. 2. Variabel Persepsi Kualitas (X2)

Nilai thitung variabel persepsi kualitas adalah 2,810 dan nilai ttabel 1,984 maka thitung > ttabel (2,810 > 1,984) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan (0,006 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara. Artinya jika variabel persepsi kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,259. 3. Variabel Sikap Konsumen (X3)

Nilai thitung variabel sikap konsumen adalah 3,148 dan nilai ttabel 1,984 maka thitung > ttabel (3,148 > 1,984) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan (0,002 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara. Artinya jika variabel sikap konsumen ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,240.


(61)

 

4.2.6 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 ≤ R2 ≤ 1. Kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen akan semakin baik bila nilai R2 mendekati 1.

Tabel 4.15 Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .785a .616 .604 1.73736

a. Predictors: (Constant), sikap konsumen, motivasi konsumen, persepsi kualitas

b. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2011)

a. R = 0.785 berarti hubungan antara motivasi, persepsi dan sikap terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 78.5%. Artinya hubungan antar variabel cukup erat.

b. R Square sebesar 0.616 berarti 61.6% keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh faktor motivasi, persepsi dan sikap. Sedangkan sisanya 38.4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. c. Adjusted R Square sebesar 0.604 berarti 60.4% faktor-faktor keputusan

pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh faktor motivasi, persepsi dan sikap. Sedangkan sisanya 39.6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.


(62)

 

d. Std. Error of the Estimate (standar deviasi) adalah 1,73736 yang berati model dinilai baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik.

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi konsumen, Persepsi kualitas dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara, hal ini didukung oleh teori dari Setiadi (2003:16) yang menyatakan bahwa Keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor psikologis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008), yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya barat, dan motivasi memiliki pengaruh paling besar dalam pengambilan keputusan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Benazhar Bella (2009) yang membuktikan bahwa program motivasi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan program promosi, persepsi merek, sikap konsumen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian.

Seseorang melakukan pembelian dipengaruhi oleh kebutuhan pada waktu tertentu terhadap suatu produk yang mampu membangkitkan sekumpulan motif yang unik dalam diri konsumen. Bagaimana seseorang termotivasi untuk


(63)

 

bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu yaitu bagaimana individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menilai suatu objek sehingga menimbulkan sikap konsumen yang mengarahkan orang-orang berperilaku secara konsisten terhadap suatu objek yang menempatkan mereka dalam sebuah kerangka pikiran yang menyukai (sikap positif) dan tidak menyukai (sikap negatif) terhadap suatu objek dalam melakukan keputusan pembelian (setiadi, 2003:250).

Penelitian dilapangan yang dilakukan penulis terhadap responden, mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara termotivasi membeli sepeda motor Honda karena modelnya bagus dan berkelas. Sehingga mempunyai persepsi bahwa Honda merupakan sepeda motor yang trendy, cocok untuk anak muda, performanya bagus, mudah dalam perawatannya, body yang kokoh, nyaman dan lincah, serta karena spare part Honda mudah ditemukan, sehingga responden memiliki penilaian yang baik dan positif terhadap produk sepeda motor Honda.

Honda sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang industri sepeda motor telah membuktikan bahwa perusahaan mereka telah mampu untuk menciptakan produk yang mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk. Inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen yang mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memanfaatkan keunggulan teknologi yang dikenal oleh masyarakat umum khususnya oleh mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara dan bercitra baik dimata konsumen, sehingga perusahaan dapat bersaing dan mempertahankan kepercayaan konsumen.

Keputusan pembelian bisa terjadi jika konsumen sudah termotivasi dan yakin sepenuhnya kepada kualitas dari produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan


(64)

 

dan harapan pada produk serta sikap positif konsumen terhadap perusahaan dengan memberikan penilaian yang baik dan merasa puas dalam menggunakan produk tersebut.

Dari hasil penelitian pada tabel 4.8 dapat diketahui pada pertanyaan pertama, dari 100 responden, 22 orang menyatakan sangat setuju bahwa saya tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda motor kecuali merek Honda (sepeda motor merek Honda sebagai pilihan terbaik), 33 orang menyatakan setuju. Pada pertanyaan kedua, dari 100 responden, 29 orang menyatakan sangat setuju bahwa semua keluarga membeli dan memiliki sepeda motor merek Honda, 33 orang menyatakan setuju.

                             


(65)

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap data penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara.

2. Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial yang paling dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara adalah variabel Motivasi Konsumen.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Mengingat ketiga variable bebas dari penelitian ini yaitu motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara, maka perusahaan Honda perlu untuk mempertahankan dan juga meningkatkan ketiga variabel tersebut yaitu motivasi konsumen yang paling harus diperhatikan yaitu tipe sepeda motor yang diinginkan konsumen dan kenyamanan


(66)

 

dalam pemakaian produk sepeda motor merek Honda. Pada variabel Persepsi kualitas harus mampu mempertahankan untuk selalu menampilkan produk dengan warna yang menarik dan bervariasi dan selalu menjaga reputasi yang semakin mendapat kepercayaan dari konsumen dan pada sikap konsumen dimana perusahaan harus mampu menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk sehingga konsumen akan merasa puas dalam menggunakan sepeda motor Honda.

2. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Motivasi Konsumen lebih dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Honda di Fakultas Isip Universitas Sumatera Utara, maka perusahaan Honda harus mampu menjaga kualitas produk baik dari segi performance, style, kenyamanan dan menjaga kepercayaan konsumen yang memberikan penilaian yang baik terhadap produk Honda serta mengetahui apa yang selalu diinginkan konsumen agar konsumennya tetap ingin selalu menggunakan sepeda motor merek Honda.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan penelitian ini. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel bebas untuk mengukur Keputusan Pembelian, sehingga belum terfokus pada objek-objek Keputusan Pembelian secara lebih menjurus, sehingga bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel bebasnya seperti proses belajar dan program promosi, sehingga dapat mengukur keputusan pembelian secara lebih mendalam.

   


(67)

 

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael, Henry. 1995. Consumer Behavior and Marketing Action 5th edition. USA: South-Western Publishing Company.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Paham dan Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Filasafat Ilmu dan Metode Riset.Cetakan Kedua. Medan: USU Press.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jilid pertama. Jakarta: Indeks.

Mowen, Jhon. C dan Minor, Michael. 2002. Perilaku konsumen. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior, 7th Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.

Simamora, Henry. 2007. Manajemen Pemasaran Internasional. Edisi 2. Jilid I Jakarta: Rineka Cipta. 

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet.

Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen:Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Edisi Pertama. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.

Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen:Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu

Supramono, dan Haryanto, Jony Octavian. 2003. Desain Proposal pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Skripsi & Jurnal Penelitian

Bella,Benazhar. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Program Promosi, Persepsi Merek, Motivasi, dan Sikap Konsumen Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki di Kota Semarang. Skripsi


(68)

 

Wahyuni, D.U. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Surabaya Barat.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.10.

Internet

www.aisi.or.id, diakses tanggal 20 Februari 2011 pukul 10.00 WIB

www.astra-honda.com, diakses tanggal 23 Februari 2011 pukul 11.00 WIB http://edorusyanto.wordpress.com/2010/10/11/yamaha-terus-memperkecil-jarak/, diakses tanggal 26 Februari 2011 pukul 10.00 WIB

http://blognyamitra.wordpress.com/2011/01/08/skutik-sport-milik-yamaha-honda-masih-rajanya-bebek/, diakses tanggal 26 Februari 2011 pukul 10.00 WIB

                                 


(69)

 


(70)

 

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI

KUALITAS, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA

KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI FAKULTAS ISIP

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan Lama Pemakaian :

II. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda. Setiap responden diharapkan memilih hanya 1 jawaban.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju


(1)

(2)

 

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.71083562

Most Extreme Differences Absolute .074

Positive .056

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z .742

Asymp. Sig. (2-tailed) .640

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.135 1.599 -.085 .933

motivasi konsumen

.433 .105 .391 4.123 .000 .446 2.242

persepsi kualitas .259 .092 .273 2.810 .006 .426 2.350

sikap konsumen .240 .076 .244 3.148 .002 .664 1.505


(3)

 

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions (Constant)

motivasi konsumen

persepsi

kualitas sikap konsumen

1 1 3.976 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .011 19.304 .58 .02 .35 .02

3 .009 21.111 .19 .06 .03 .98

4 .004 30.789 .23 .92 .62 .00

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 464.071 3 154.690 51.249 .000a

Residual 289.769 96 3.018

Total 753.840 99

a. Predictors: (Constant), sikap konsumen, motivasi konsumen, persepsi kualitas b. Dependent Variable: keputusan pembelian


(4)

 

Lampiran 4

Jenis-Jenis Produk Sepeda Motor

Tipe Bebek sepeda motor Honda

 

REVO VIT

 

BLADE

 

REVO TECHNO AT

 

ABSOLUT REVO SW

 

SUPRA X 125 CW

 

SUPRA X 125 PGM-FI

Sumber: www.astra-honda.com


(5)

 

Tipe Sport sepeda motor Honda

 

NEW MEGA PRO SW

 

TIGER DOUBLE HEADLIGHT

 

CBR250R

 

CITY SPORT

Sumber: www.astra-honda.com

Tipe Scooter sepeda motor Honda


(6)

 

 

BEAT CW

 

SCOOPY

Sumber: www.astra-honda.com


Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Brand Positioning Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

12 68 115

Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)

0 29 114

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda (studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan)

0 9 147

Pengaruh Motivasi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Sepeda Motor Honda Tipe Sport Di PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung

2 16 155

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI YOGYAKARTA

0 3 100

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI KAWASAN SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 6 13

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI KECAMATAN NGAWEN KLATEN Analisis Sikap Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor Honda Di Kecamatan Ngawen Klaten.

0 0 11

PENDAHULUAN Analisis Sikap Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor Honda Di Kecamatan Ngawen Klaten.

0 0 5