Latar Belakang PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat diambil rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh Brain Gym terhadap perubahan fungsi kognitif lansia di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brain Gym terhadap perubahan fungsi kognitif lansia di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran fungsi kognitif sebelum diberikan Brain Gym pada lanjut usia di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan. 2. Untuk mengetahui gambaran fungsi kognitif setelah diberikan Brain Gym pada lanjut usia di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan. 3. Untuk mengetahui perubahan skor kognitif sebelum dan sesudah diberikan Brain Gym pada lanjut usia di Panti Tresna Werdha Natar Lampung selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan secara objektif mengenai penanganan pada lansia untuk mengoptimalkan fungsi kognitif dengan Brain Gym. 2. Manfaat bagi tenaga kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai upaya mengembangkan program dalam rangka meningkatkan kesehatan lansia dengan Brain Gym sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan fungsi kognitif pada lansia. 3. Manfaat bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sendiri dalam melaksanakan penelitian tentang lansia yang mengoptimalkan fungsi kognitif dengan Brain Gym. 4. Manfaat bagi peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dalam penelitian selanjutnya serta tindakan lain seperti terapi kognitif untuk mengoptimalkan fungsi kognitif pada lanjut usia.

1.5 Kerangka penelitian

1.5.1 Kerangka teori

Proses menua adalah proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan Nugroho, 2008. Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh Atun, 2010. Proses ini merupakan proses yang terus menerus berlangsung secara alamiah, selain aspek fisiologis yang mengalami perubahan pada lansia, fungsi kognitif lansia juga mengalami penurunan Nugroho, 2008. Brain Gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan ini dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan dimensi lateral, meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak dimensi pemfokusan, merangsang sistem yang terkait dengan perasaan atau emosional yakni otak tengah limbik serta otak besar dimensi pemusatan, untuk aplikasi gerakan Brain Gym dipakai istilah dimensi lateralis untuk belahan otak kiri dan kanan, dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak batang otak dan brain stem dan bagian otak depan lobus frontal, serta dimensi pemusatan untuk sistem limbik midbrain dan otak besar cerebral cortex Denisson, 2009. Kerangka teori ini disusun dengan memadukan konsep-konsep serta teori yang diuraikan diatas, yakni tentang lansia, fungsi kognitif pada lansia, dan Brain Gym. Adapun kerangka teori penelitian ini adalah : Gambar : 1.1 Diagram Kerangka Teori Penelitian menurut Dennison, 2009. Koordinasi Pikiran dan Tubuh Cerebrum Dimensi Pemusatan Dimensi Lateral dan Dimensi Pemfokusan Fungsi kognitif Brain Gym Gerakan Sederhana