Operasionalisasi Variabel Metode penelitian

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Skala Variabel X1 Retribusi Daerah Soemitro 1979 Retribusi adalah suatu pembayaran oleh rakyat kepada pemerintah dimana kita dapat melihatnya dari hubungan antara balas jasa yang langsung diterima dengan adanya pembayaran retribusi tersebut. Retribusi Daerah Tahun 2009-2010 Badan Pusat Statistik Tahu 2012 Rasio Variabel X2 Dana Alokasi Umum Dalam Kesit Bambang Prakosa

2004, Dana alokasi umum adalah dana yang berasal dari

APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan. Dana Alokasi Umum Tahun 2009-2010 Badan Pusat Statistik Tahun 2012 Rasio Variabel Y Belanja Daerah Menurut Ainur Rofiq-KKD 2007, Belanja Daerah Merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan umum. Belanja Daerah Tahun 2009-2010 Badan Pusat Statistik Tahun 2012 Rasio 3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Pengaruh Retribusi Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah” adalah data Sekunder di mana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. Menurut Umi Narimawati 2008 menjelaskan bahwa: “Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan”.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut: 1 Populasi Penelitian Pengertian populasi menurut Sugiyono 2010, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan pengertian diatas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah hasil penerimaan Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja daerah yang ada di Jawa Barat diantaranya : Tabel 3.3 Populasi KabupatenKota di Jawa Barat KabupatenKota 1 Kota Bogor 10 Kota Tasikmalaya 19 Kab.Indramayu 2 Kab.Bogor 11 Kab.Tasikmalaya 20 Kab.Majalengka 3 Kota Bandung 12 Kota Sukabumi 21 Kab.Ciamis 4 Kab.Bandung 13 Kab.Sukabumi 22 Kab. Karawang 5 Kab.Bdg barat 14 Kota Depok 23 Kab.Garut 6 Kota Bekasi 15 Kota Cimahi 24 Kab. Sumedang 7 Kab.Bekasi 16 Kota Banjar 25 Kab.Subang 8 Kota Cirebon 17 Kab.Kuningan 26 Kab.Purwakarta 9 Kab.Cirebon 18 Kab.Cianjur 2. Sampel Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi. Menurut Sugiyono 2011 menjelaskan bahwa: “Sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penentuan pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik Nonprobability sampling. Nonprobability Sampling menurut Sugiyono 2011 mengatakan bahwa: “Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh karena penelitian ini mengambil semua anggota populasi KabupatenKota yang ada di Jawa Barat untuk dijadikan sampel. Menurut Sugiyono 2011 menjelaskan bahwa: “Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel”.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten / Kota Di Sumatera Utara

13 65 83

Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Upaya Pajak Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/ Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 37 110

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana ALokasi Umum terhadap Belanja Modal (Survei pada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat)

0 4 1

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanaj Daerah (Pada 9 Pemerintah Kota Provinsi Jawa Barat)

0 6 1

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah (Survei pada Pemerintah Kota Bandung)

0 2 1

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal Di Kabupaten Sumedang

2 35 118

Pengaruh Retribusi Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah (Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota Di Jawa Barat)

0 20 164

Analisis Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintahan Kota Bandung)

2 24 129