2 Jika d
U
D-W 4 – d
U
, kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi 3 Tidak ada kesimpulan jika : d
L
D-W d
U
atau 4 – d
U
D-W 4 – d
L
Gujarati, 2003: 470
Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat
autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan runs test.
2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang
digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi hubungan.
Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X
1
dan Y, Variabel X
2
dan Y, X
1
dan X
2
sebagai berikut:
2 2
2 1
2 1
1 1
1
y y
n x
x n
y x
y x
n y
rx
2 2
2 2
2 2
2 2
2
y y
n x
x n
y x
y x
n y
rx
2 2
2 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1
y x
n x
n x
x x
x n
x rx
x x
Sumber: Nazir 2003: 464
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
1
terhadap Y, bila X
2
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2 2
1 2
2 2
1 2
1 1
1 1
. rx
x rx
y rx
x rx
y rx
y rx
y
b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2 2
1 2
1 2
1 1
2 2
1 1
. rx
x rx
y rx
x rx
y rx
y rx
y
c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2 12
12 2
1 2
2 2
1 12
1 .
2 r
r r
ry ry
ry ry
y
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 : 1 Apabila - berarti terdapat hubungan negatif.
2 Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
1 Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau
sebaliknya.