Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain Penelitian

3.5 Pengambilan contoh

Pengambilan contoh yang dilakukan adalah pengukuran terhadap panjang dan berat total lele Masamo yang dilakukan 10 hari sekali sebanyak 60 ekor untuk mengetahui pertumbuhan berat dan panjang, sedangkan pengamatan parameter kualitas air seperti suhu, pH, amonia dilakukan 10 hari sekali selama waktu penelitian.

3.6 Penambahan Air

Penambahan air dilakukan apabila air yang berada didalam kolam bak berkurang akibat kebocoran pada kolam. Penambahan air dilakukan hingga mencapai ketinggian air kembali pada posisi semula yaitu 0,7 m. 3.7. Pengumpulan Data

3.7.1 Kualitas air

Pengumpulan data kualitas air meliputi suhu, oksigen terlarut, pH dan amonia.

3.7.2 Kelulushidupan

Kelulushidupan digunakan untuk mengetahui berapa besar persentase lele yang hidup selama proses penelitian. Menurut Effendi 1997, rumus SR adalah : Nt SR = x 100 No Keterangan : SR = Kelulushidupan Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian No = Jumlah ikan pada awal penelitian

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1 Luas dasar kolam buatan efektif untuk pembesaran lele Masamo karena dapat digunakan sebagai tempat beristirahat dan berlindung. 2 Penggunaan 2 x luas dasar kolam menghasilkan pertumbuhan berat dan panjang total lele Masamo dibandingkan dasar kolam normal; 3 Penggunaan luas dasar kolam 1,5 ; 2 dan 2,5 x menghasilkan populasi lebih baik dibandingkan dasar kolam normal; 4 Penggunaan luas dasar kolam 1,5 dan 2 x menghasilkan panen lele lebih banyak dibandingkan tanpa menggunakan pembatas. 5 Penggunaan luas dasar kolam 1,5; 2 dan 2,5 x menghasilkan kelulushidupan lebih besar dibandingkan menggunakan dasar normal kolam. 6 Parameter kualitas air suhu dan keasaman air masih dalam kategori normal tetapi amonia menjadi faktor pembesaran budidaya lele Masamo jika lama pembesaran lebih dari 60 hari. 5.2. Saran Perlu adanya penelitian penggunaan luas dasar kolam buatan dengan perhitungan bioenergitika untuk membuktikan bahwa luas dasar kolam buatan efektif menyimpan energi yang digunakan untuk pertumbuhan. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2006. Kualitas Air Mendukung Pertumbuhan Lele Dumbo. http:agromedia.net2007051658InfoKualita-Ari-Mendukung- Pertumbuhan-Lele-Dumbo.html. 20 November 2014. www. google.com. 99 hal. Anonim, 2009. Alat Kelamin Lele. www.planetcatfish.com. Diakses 25 Oktober. 2013. Arifin, M.Z. 1991. Budidaya Lele. Dohara prize. Semarang. 122 hal. Ariffudin, A. 2007. Budidaya Lele Clarias sp., http:gandainc.blogspot.com 200809genetika-ikan-lele-dumbo.html. Departemen Kelautan dan Perikanan.www. Google.com. 104 hal. Cholik, F., 2005. Akuakultur Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. Masyarakat Perikanan Nusantara dan Taman Akuarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah. Jakarta. 415 hal. Effendie, M. I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri.Bogor.17 hal Effendie, I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Bogor 163 hal. Effendie, 2003. Pembenihan dan Pembesaran. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal. Handoyo, N. 2009. Studi Tentang Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup IkanLele Dumbo Clarias gariepinus dengan sistem Tanpa Ganti Air. Universitas Lampung. 55 hal Hepher, B. 1978. Ecological Aspects of Warm – Water Fishpond Management. Hal 447 – 468. Dalam Geeking. S. D. Ed. Ecology of Freshwater fish Production. New York. Khairuman dan K. Amri, 2002. Budidaya Lele Dumbo Secara Intensif. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 76 hal. Khairuman, Toguan. S dan Amri. K. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam Terpal. Agro Media Pustaka. Jakarta. 83 hal. Najiyati, S. 2003. Memelihara Lele Dumbo di Kolam Taman. Penebar Swadaya. Jakarta. 35 – 48 hal.