Menurut SNI 2006 unsur utama penunjang pertumbuhan lele terletak pada kandungan protein di dalam pakan. Pakan yang berkualitas akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal. Kriteria pakan yang berkualitas menurut SNI, 2006 adalah mengandung gizi yang seimbang dan mudah dicerna, ukuran pakan sesuai
dengan bukaan mulut ikan, stabil dalam air dan tidak cepat mempengaruhi kualitas air, ramah lingkungan, tidak mengandung bahan bakar kimia yang
berbahaya, memacu pertumbuhan ikan, dan menekan angka rasio efisiensi pakan.
2.7 Kepadatan Tebar
Kepadatan penebaran ikan mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup suatu organisme, semakin meningkat kepadatan penebaran maka tingkat kelangsungan
hidupnya akan semakin kecil tetapi nilai produksi yang diperoleh tinggi begitupun juga sebaliknya Priangga, 2010. Pada kepadatan tebar tinggi kondisi lingkungan
menjadi buruk yakni menurun kadungan oksigen terlarut dalam air dan meningkatnya amonia akibat penumpukan sisa pakan dan feses. Oksigen sangat
dibutuhkan untuk sumber energi bagi jaringan tubuh, aktivitas pergerakan dan pengolahan makanan sehingga berkurangnya kandungan oksigen di air dapat
menurunkan tingkat konsumsi pakan ikan Zonneveld et al., 1991. Empat faktor utama lingkungan untuk meningkatkan kepadatan tebar ikan tanpa mengurangi
pertumbuhan individu ikan dalam meningkatkan produksi budidaya yaitu penambahan pakan, pemenuhan kebutuhan oksigen, pembersihan limbah
metabolisme dan pengawasan suhu Priangga, 2010.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Januari – April 2014 di Laboratarium Budidaya
Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 buah kolam semen yang
berukuran 1 x 1 x 2 m
3
dengan ketinggian air 100 cm , skop net, ember, timbangan, sikat, anti septik. Bahan
– bahan yang digunakan yaitu benih lele Masamo dengan panjang tubuh total 5
– 10 cm , pakan buatan pabrik dengan kandungan protein 31
– 33, kayu dan kawat kasa sebagai bahan dasar pembuat luas dasar kolam buatan.
3.3 Desain Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 3 ulangan, perlakuan
yang diberikan adalah penggunaan luas dasar kolam buatan yang berbeda, yaitu: Perlakuan A : Luas dasar kolam normal sebagai kontrol
Perlakuan B : Kolam dengan menggunakan 1,5x luas dasar kolam buatan Perlakuan C : Kolam dengan menggunakan 2x luas dasar kolam buatan