Validitas Instrumen Instrumen Penelitian dan Pengembangan

27

F. Instrumen Penelitian dan Pengembangan

Instrumen penelitian ini merupakan seperangkat tes yang digunakan untuk mengambil data pemahaman konsep matematis. Untuk mendapatkan data yang akurat, instrumen tes yang digunakan harus valid dan reliabel.

1. Validitas Instrumen

Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi digunakan untuk mengetahui isi suatu tes sudah sesuai dengan materi dan kurikulum yang akan diukur pada populasi. Untuk mendapatkan instrumen yang valid dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Membuat kisi-kisi berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan. Adapun indikator pemahaman konsep yang digunakan adalah 1 menyatakan ulang suatu konsep; 2 mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu; 3 memberi contoh dan noncontoh dari suatu konsep; 4 menya- jikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika; 5 mengem- bangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep; 6 menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu serta; 7 meng- aplikasikan konsep. b. Menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang sudah dibuat. c. Mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing terlebih dahulu dan dilanjutkan pada guru mata pelajaran matematika kelas VIII yang dipandang ahli mengenai kesesuaian antara kisi-kisi dengan soal. 28 Setelah perangkat tes dinyatakan valid, kemudian perangkat tes diujicobakan. Uji coba tes dilakukan diluar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama yaitu pada kelas VIII-F. Setelah diujicobakan, diukur reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Sudijono 2003: 208 mengemukakan bahwa suatu tes dikatakan baik apabila koefisien realibilitasnya sama dengan atau lebih dari 0,70. Untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus Alpha : Keterangan : 11 r = Koefisien reliabilitas instrumen tes n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes  2 Si = Jumlah varians skor dari tiap butir item Si 2 = Varian total 3. Tingkat Kesukaran TK Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir soal. Suatu tes dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, seperti                   2 2 11 1 1 Si Si n n r 29 yang dikemukakan Sudijono 2008: 372 untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus : Keterangan: TK : tingkat kesukaran suatu butir soal J T : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh I T : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran sebagai berikut. Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Nilai Interpretasi 0.00 ≤ TK ≤ 0.15 Sangat Sukar 0.16 ≤ TK ≤ 0.30 Sukar 0.31 ≤ TK ≤ 0.70 Sedang 0.71 ≤ TK ≤ 0.85 Mudah 0.86 ≤ TK ≤ 1.00 Sangat Mudah Sudijono 2008: 372 Dalam penelitian ini digunakan butir-butir soal dengan kriteria sedang, dengan cara membuang butir-butir soal dengan kriteria sangat sukar dan sangat mudah.

4. Daya Pembeda DP

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60