Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

kinerja BBPOM dalam mengawasi kosmetik ilegal. Oleh karena itu, peneliti menggunakan indikator ini didalam penelitian. Indikator masukan input yang merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Melalui indikator ini yang menjadi ukuran adalah kompetensi SDM serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam mengawasi peredaran kosmetik ilegal. Proses process merupakan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan, mupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan. Hal-hal yang menjadi ukuran dalam indikator ini yaitu prosedur pelaksanaan dan standar waktu dalam mengawasi peredaran kosmetik ilegal. Indikator keluaran output adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan nonfisik. Menurut peneliti, yang menjadi keluaran output dalam penelitian ini adalah jumlah temuan kosmetik ilegal yang ditemukan oleh BBPOM Kota Bandar Lampung. Indikator hasil outcome merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keuaran kegiatan pada jangka menengah yang mempunyai efek langsung. Dalam penelitian ini keluaran kegiatan output nya adalah jumlah kosmetik ilegal yang ditemukan oleh BBPOM Kota Bandar Lampung, dengan demikian hasil yang diharapkan yakni tingkat kepuasan masyarakat terhadap peredaran kosmetik ilegal Dengan menggunakan model indikator kinerja tersebut diharapkan dapat dilihat bagaimana kinerja Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan BBPOM dalam mengawasi peredaran kosmetik ilegal di Kota Bandar Lampung. Apakah masalah- masalah terkait peredaran kosmetik ilegal di Kota Bandar Lampung telah ditangani dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja BBPOM. Untuk lebih mudah memahami inti dari penelitian ini, maka peneliti menggambarkan dalam bentuk kerangka pikir. Bagan 2.1. Kerangka Pikir Masalah yang dihadapi BBPOM: 1. Masih maraknya kosmetik palsu, Tanpa Izin Edar, dan berbahan berbahaya di pasaran dan klinik kecantikan 2. Banyaknya komplainpengaduan masyarakat terkait peredaran kosmetik palsu, Tanpa Izin Edar, dan berbahan berbahaya Pengawasan terkait peredaran kosmetik palsu, Tanpa Izin Edar TIE, dan berbahan berbahaya oleh Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan BBPOM Kota Bandar Lampung Kinerja Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Pengukuran kinerja organisasi menurut Mahsun 2006: 31 dengan menggunakan indikator: 1. Masukan input a. Kompetensi SDM b. Sarana dan Prasarana 2. Proses process a. Prosedur Pelaksanaan b. Ketepatan waktu 3. Keluaran output a. Jumlah kosmetik ilegal yang masih beredar di tahun 2013 b. Hasil pengujian sampel kosmetik tahun 2013 4. Hasil outcome a. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja BBPOM

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya. Data yang digunakan dalam jenis penelitian ini merupakan data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya Moleong 2013:11. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pnelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, sedangkan jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bermaksud untuk melihat, mengetahui, menggambarkan, dan menganalisis fenomena tertentu sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan peristiwa nyata yang terjadi di lapangan melalui proses wawancara, observasi, maupun dokumentasi sesuai dengan data dan fakta yang diperoleh terkait dengan kinerja Balai Besar Pengawasan Obat Dan Makanan Dalam Mengawasi Peredaran Kosmetik Bebahan Berbahaya Di Kota Bandar Lampung.

B. Fokus Penelitan

Penetapan fokus dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk memberikan batasan dalam pengumpulan data, sehingga peneliti dapat lebih memfokuskan penelitian terhadap masalah-masalah yang menjadi tujuan penelitian. Melalui fokus penelitian, informasi yang terdapat dilapangan dapat dipilih sesuai dengan kajian permasalahan. Moleong 2013:94 memberikan pendapat tentang fokus penelitian. Ia berpendapat bahwa fokus penelitian sangatlah penting karena mempunyai dua maksud yang ingin dicapai, yaitu: 1. Penetapan fokus penelitian dapat membatasi studi. Dengan menetapkan fokus penelitian, peneliti tidak perlu kesana kemari untuk mencari subjek penelitian, karena subjek penelitian tersebut sudah dengan sendirinya dibatasi oleh fokusnya.