47 16
Submenu file 17
Submenu help
3.7 Spesifikasi Hardware dan Software
Pada tahap implementasi spesifikasi hardware dan software yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Software a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7 Ultimate 32-bit
b. Software : Matlab versi
8.0.0.783R2012b
2. Hardware a. Processor : IntelĀ® CeleronĀ® CPU 877 1.40GHz
b. RAM : 2GB
c. Harddisk : 320 GB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB 4 IMPLEMENTASI HASIL DAN ANALISA
Pada bab ini membahas mengenai hasil dari pengelompokan data pertandingan DOTA 2 dengan
agglomerative hierarchical clustering
. Selain itu juga hasil keakuratan dari metode dijelaskan pada bab ini.
4.1 Hasil Penelitian dan Analisis
Pada tahap pengujian dan implementasi data yang telah dilakukan terhadap 300 data pertandingan DOTA 2 profesional dengan pembagian peran
Carry
,
Support
dan
Hard-support
.Dalam data pertandingan atribut NETWORTH , GPM
gold per minute
dan XPM
experience per minute
menjadi sangat penting dalam melihat peran apa yang di lakukan oleh pemain tersebut .
Tabel 4. 1 Deskripsi masing-masing peran
No Peran
Keterangan
1
Carry
Memiliki NETWORH ,Last hit , GPM
gold per minute
dan XPM
experience per minute
yang tinggi untuk cepat mendapatkan item.Dan angka
DEATH yang rendah. 2
Hard-support
Memiliki DENIED dan ASSIST yang tinggi untuk menghambat
Carry
lawan berkembang,serta
memiliki angka DEATH tinggi karena selalu yang pertama diincar lawan.
3
Support
Memiliki DENIED ,ASSIST , GPM
gold per minute
dan XPM
experience per minute
yang tinggi untuk cepat menaikan level serta membantu
menghambat
Carry
lawan berkembang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 Dalam sebuah pertandingan seorang pemain dapat berubah peran tergantung
pada situasi musuh dan kendala waktu.Dalam data terdapat atribut DAMAGE ,atribut ini mengindikasikan berpa jumlah serangan yang masuk kedalam hero
lawan .Atribut DAMAGE menjadi sangat tidak berpengaruh dalam pengelompokan karena bisa saja
Support
dan
Hard-support
memiliki nilai DAMAGE yang besar .
Tabel 4. 2 Contoh perbedaan damage hero berdasarkan peran
No kemampuan
Peran Keterangan
1
Finger of Death Lion Damage level max : 850
Hard-
Support
Hero seperti ini sangat memiliki
damage besar
dalam skill akan tetapi dia berperan sebagai
Support
karena memiliki
sekill pendukung lainya berupa
stun
dan
disable
. 2
Ravage Tidehunter Damage level max : 380
Support
Hero
Support
serperti tidehunter sangat penting
dalam sebuah tim karena memiliki skill stun yang
sangat luas jangkauannya dan
mampu dalam
membuka sebuah war. 3
Chemical rage Alchemist
Tidak ada damage
Carry
Salah satu hero terkuat dalam DOTA 2 adalah
alchemist dengan skillnya walaupun tidak memiliki
damage pada kemampuanya akan tetapi dengan item
pendukung yang dia miliki dia dapat bertahan hidup
dan membuat lawan tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 berkutik.
1. Perbandingan akurasi tanpa
Principal Component Analysis
PCA Dari seluruh percobaan tanpa menggunakan PCA hanya normalisasi
MinMax
dengan
Complete-linkage
mendapat akurasi paling besar yiatu 93 walaupun tidak mencapai 100 akurasi ini terbilang sudah sangat
bagus.Kemudian akurasi paling buruk adalah
MinMax
dengan
single- linkage
dengan akurasi 50 akurasi ini terlbilang buruk karena belum mencapai target yang diinginkan.Akurasi terbaik kedua adalah 82 masih
dalam normalisasi
MinMax
dengan
Average-linkage
.
Tabel 4.3 perbandingan akurasi tanpa PCA
Metode normalisasi
MinMax
menjadi sangat optimal dalam normalisasi dikarenakan metode ini mampu mentransformasi beberapa atribut saja
dibandingkan normalisasi
Z-score
.Dalam
MinMax
transformasi dilkakukan terhadap 4 atribut dimana digai lagi menjadi 2 yaitu atribut DAMAGE
normalisasi
MinMax
dengan nilai minimal 0 dan nilai maksimal 1 dan atribut NETWORTH,GPM
gold per minute
dan XPM
experience per minute
nilai minimal dengan 0 dan nilai maksimal 471 .Atribut DAMAGE
Metode Normalisasi
Akurasi
Single-linkage
Tidak 51
Complete-linkage
Tidak 62
Average-linkage
Tidak 51
Single-linkage Z-score
54
Complete-linkage Z-score
55
Average-linkage Z-score
51
Single-linkage MinMax
50
Complete-linkage MinMax
93
Average-linkage MinMax
82
51 menggunakan [0,1] dikarenakan atribut ini tidak memiliki sesuatu yang
berpengaruh dan cenderung dapat mengganggu pengelompokan data serta nilai datanya sangat besar dan memiliki jarak yang sangat jauh dengan data
lain ,oleh karena itu perlu dilakukan normalisasi agar data dapat dikelompokan dengan baik tanpa adanya masalah.Kemudian untuk ketiga
atribut NETWORTH,GPM
gold per minute
dan XPM
experience per minute
menggunakan normalisasi [0,471] nilai maksimal dan minimal diambil dari atribut LAST_HIT karena atribut ini berpengaruh terhadap 3
atribut di atas .Karena jarak data yang terlalu besar pada atribut NETWORTH maka normalisasi ini juga sekaligus membuat jarak data
menjadi tidak terlalu jauh dan data dapat diolah dengan baik.Atribut yang paling berpengaruh dalam pengelompokan peran pemain DOTA 2
sebenarnya adalah atribut NETWORTH jika bernilai rendah berperan sebagai
Hard-support
,sedang
Support
dan tinggi adalah seorang
Carry
.Normalisasi
MinMax
dalam pengelompokan data pemain menjadi sangat baik karena normalisasi ini mampu melakukan transformasi
terhadapa beberapa atribut data saja yang penting tanpa harus membuang sebuah atribut.Berikut grafik perhitungan akurasi tanpa menggunakan PCA :
Gambar grafik di atas menjelaskan perbandingan 2 normalisasi dan 1 dengan data asli dimana data asli diwakilkan oleh warna merah ,normalisasi
Gambar 4. 2 grafik akurasi tanpa PCA
52
Z-score
diwakilkan dengan warna biru dan normalisasi
MinMax
diwakilkan dengan warna kuning.Terlihat dari gambar bahwa normalisasi
MinMax
dengan nilai akurasi tertinggi dengan 93 untuk
Complete-linkage
dan 82 untuk
Average-linkage
.Normalisasi
MinMax
juga terdapat pengelompokan yang buruk yaitu pada Single-linkage dikarenakan pada metode Single-
linkage pengambilan nilai adalah
yang terdekat atau minimal
mengakibatkan data pengelompokan yang seharusnya saling memisahkan menjadi beberapa
cluster
akan bergabung menjadi satu seperti terlihat pada gambar 4.7 dendrogram
MinMax
single-linkage.Karena untuk data pertandingan DOTA 2 pencarian jarak dengan mengambil nilai terendah
belum memenuhi harapan.Tidak hanya pada normalisasi
MinMax
saja metode single-linkage sterlihat buruk dalam menghasilkan akurasi, dalam
gambar diatas hanya pada normalisasi
Z-score
saja single-linkage terlihat memiliki akurasi yang tinggi diantara 2 metode lainnya.Kemudian
Complete-linkage
mendapat nilai akurasi tertinggi dnegan dilakukannya normalisasi data atau tidak metode ini tetap menjadi yang tertinggi karena
pengambilan nilai jarak yang paling besar ketika
cluster
dilakukan menjadi sangat berpengaruh.Terakhir adalah metode
Average-linkage
masih diantara kedua metode dengan akurasi dibawah compelte-linkage dan di atas single-
linkage.Penjelasan di atas adaalah mengapa
MinMax
menjadi yang paling bagus dalam normalisasi dan metode
Complete-linkage
menjadi sangat bagus ketika normalisasi
MinMax
.
2. Perbandingan akurasi dengan
Principal Component Analysis
PCA Dari seluruh percobaan menggunakan PCA hanya yang menggunakan data
asli dengan
Complete-linkage
mendapat akurasi paling besar yiatu 57 Kemudian akurasi paling buruk adalah
MinMax
dengan
Average-linkage
dengan akurasi 46 akurasi ini terlbilang buruk karena belum mencapai target yang diinginkan.Akurasi terbaik kedua adalah 53 masih dalam
normalisasi
Z-score single-linkage
dan
Average-linkage
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.4 perbandingan akurasi dengan menggunakan PCA
Metode Normalisasi
Akurasi
Single-linkage
Tidak 50
Complete-linkage
Tidak 57
Average-linkage
Tidak 50
Single-linkage Z-score
53
Complete-linkage Z-score
49
Average-linkage Z-score
53
Single-linkage MinMax
50
Complete-linkage MinMax
50
Average-linkage MinMax
46
Percobaan kedua
dilakukan dengan
menggunakan PCA
principal component analysis
, dalam percobaan menggunakan data reduction belum dapat melebihi akurasi tanpa menggunakan PCA
principal component analysis
seperti diatas terlihat hanya 57 akurasi terbesar.Pemotongan data yang digunakan sebanyak 5 dikarenakan dengan pemotongan 5 pada PCA
mendapat akurasi paling besar diantara pemotongan dengan jumlah lain,akan tetapi tetap belum mampu melebihi akurasi yang didapatkan tanpa
menggunakan PCA diakarenakan dalam proses PCA terdapat beberapa feature penting yang terpotong atau terbuang pada proses ,mengakibatkan
pengelompokan mendapat akurasi yang buruk.Beberapa dendrogram terlihat bagus seperti pada normalisasi
MinMax
dengan PCA akan tetapi belum mendapatkan hasil setinggi normalisasi
MinMax
tanpa PCA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 Terlihat dari gambar grafik di atas bahwa compelte-linkage pada data asli
ditambah dengan PCA menjadi paling tinggi tingkat akurasinya dengan 57 kemudian nilai tingkat akurasi paling rendah adalah average-linakge dengan
normalisasi
MinMax
ditambah dengan PCA yaitu 46.Untuk dapat melihat lebih detail tentang hasil yang lebih optimal dan hasil yang belum memenuhi akurasi
yang diinginkan dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah :
Gambar 4. 3 grafik akurasi dengan menggunakan PCA
Tabel 4. 5 Hasil akurasi dari normalisasi
55 Dari grafik akurasi dilihat berdasarkan normalisasi ,normalisasi
MinMax
mendapatkan tingkat akurasi tertinggi sekaligus mendapat tingkat akurasi terendah karena menggunakan PCA sedangkan
MinMax
tertinggi tidak menggunakan PCA.Jadi dalam penggunaan normalisasi
MinMax
masih menjadi yang tertinggi tingkat akurasi nya dibandingkan tidak melakukan normalisasi
ataupun dengan normalisasi
Z-score
.
Tabel 4. 6 Hasil akurasi dari metode Gambar 4. 4 Grafik hasil akurasi dari normalisasi
56 Dari grafik tingkat akurasi yang dilihat berdasarkan metode terlihat bahwa
metode
Complete-linkage
menempati tingkat akurasi tertinggi kemudian tempat kedua tertinggi adalah metode
Average-linkage
dan single-linkage masih belum memenuhi akurasi yang diinginkan.Jadi dalam penentuan metode mana yang baik
Complete-linkage
dan
Average-linkage
menjadi yang terbaik dalam penelitian ini, karena dalam single-linkage pengambilan nilai dilakukan yang terkecil sehingga
membuat pengelompokan semakin mirip satu sama lain.
Tabel 4. 7 Hasil akurasu dari PCA Gambar 4. 5 Grafik hasil akurasi dari metode
57 Dari grafik tingkat akurasi yang dilihat dari PCA atau tidak terlihat bahwa
data yang tidak melakukan data reduction dengan PCA mendapatkan tingkat akurasi tertinggi sedangkan data yang melalui proses PCA terdapat beberapa
feature penting yang terhapus sehingga proses pengelompokan tidak sesuai yang diinginkan sehingga mendapat tingkat akurasi yang rendah.Untuk proses PCA
belum mampu meningkatkan akurasi bahkan merusak tingkat akurasi.
4.2 Hasil