Koherensi Berpenanda Pemakaian Kohesi dan Koherensi
C. Sinonimi
Peneliti menemukan jenis kohesi sinonimi dalam paragraf pada karangan para guru. Contoh kohesi sinonimi dipaparkan pada paragraf 35, 36, dan 37
sebagai berikut. 35
Untuk menjaga Lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Jangan
membuang sampah sembarangan, seperti kekali atau sungai atau kedalam parit. 3-a
36
Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya
maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. Jika hal tersebut dibiarkan terus
menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar. 7-c
37
Jadi semoga kita tidak kena musibah banjir, diharapkan pada semua warga sadar akan akibat atau dampak membuang sampah
sembarangan. 8-d
Dari hasil analisis pada paragraf
35
ditemukan kata
kekali
yang mempuyai persamaan dengan kata
sungai
. Kohesi sinonimi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat. Dari hasil analisis pada paragraf
36
ditemukan kata
membuang sampah sembarangan
yang mempuyai persamaan dengan kata
tidak pada tempatnya
. Kohesi sinonimi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan
untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. Dari hasil analisis pada paragraf
37
ditemukan kata
akibat
yang mempuyai persamaan dengan kata
dampak
. Kohesi sinonimi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam
kalimat. Fenomena yang sama dengan data 3a, 7c, dan 8d ditemukan juga pada data 2b, 9a, 10a, 10b, 13b, 17b, dan 19e yang dapat dicermati dalam lampiran.
D. Ekuivalensi
Peneliti menemukan jenis kohesi ekuivalensi dalam paragraf pada karangan para guru. Contoh kohesi ekuivalensi dipaparkan pada paragraf 38, 39,
dan 40 sebagai berikut. 38
Membuang sampah di sembarang tempat akan berakibat tidak baik bagi kesehat tubuh dan lingkungan sampah sebaiknya di buang di tempat
pembuangan
sampah agar tidak menimbulkan banyak masalah pada lingkungan . sampah yang dibuang tidak pada tempatnya akan
menyebabkan terserang berbagai penyakit. 6-a
39
Pada saat Lukman melangkahkan kakinya menuju ke sungai, langkahnya
terhenti oleh suatu pemandangan yang tidak mengenakkan. Dilihatnya Pak Hadi yang dengan seenaknya saja membuang sampah ke
sungai. Tanpa rasa berdosa dan bersalah pak Hadi pun berlalu dari pandangannya. Lukman ingin sekali menegur pak Hadi, namun pak Hadi
berlalu begitu cepat. Lukman kembali melanjutkan Langkah kakinya menuju sungai untuk mengambil air. Usai mengambil air Lukman pun
kembali ke rumah. 12b
40
Suatu Sore Anto disuruh ibu nya membuang Sampah ditempat pembuangan
Sampah , tapi Anto ternyata membuang sampah itu ditempat yang bukan tempat pembuangan sampah , Anto membuang
sampah dipinggir jalan. padahal disitu ada tulisan yang berupa
larangan yaitu “dilarang membuang sampah sembarangan”, akan tetapi
Anto malah melanggar aturan itu. 17-a
Dari hasil analisis pada paragraf
38
ditemukan kata
buang
yang mempuyai ekuivalensi dengan kata
pembuangan
. Kedua kata pada kohesi ekuivalensi tersebut bersifat sepadansebanding. Hal tersebut bertujuan supaya
kalimat tersebut lebih variatif. Dari hasil analisis pada paragraf
39
ditemukan kata
langkahnya
yang mempuyai ekuivalensi dengan kata
melangkahkan
. Kedua kata pada kohesi ekuivalensi tersebut bersifat sepadansebanding. Hal tersebut bertujuan supaya
kalimat tersebut lebih variatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI