Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 4.1. Rerata pH Yoghurt Susu Biji Nangka Gambar 4.1. Pengaruh perisa terhadap rasa asam pada yoghurt susu biji nangka Keterangan: K: yoghurt susu biji nangka tanpa perisa; YPN1: yoghurt susu biji nangka perisa nangka 10 ml; YPN2: yoghurt susu biji nangka perisa nangka 20 ml;YPN3: yoghurt susu biji nangka perisa nangka 30 ml. Perbedaan pemberian perisa nangka memberikan pengaruh terhadap rasa asam pada pembuatan yoghurt susu biji nangka. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada perlakuan Kontrol yoghurt biji nangka tanpa perisa menghasilkan rasa asam nangka paling tinggi sedangkan perlakuan 30 ml yoghurt pemberian perisa 30 ml memberikan hasil paling rendah rasa asamnya dibanding perlakuan perisa 10 ml dan 20 ml. Pada Tabel 4.2 ditunjukkan hasil uji Krusskal Wallis dan pada Tabel 4.3 ditunjukkan hasil Uji Duncan yang dilakukan. Kode Perlakuan Rerata pH K Kontrol tanpa penambahan perisa 4 YPN1 Perisa 10 ml 4.3 YPN2 Perisa 20 ml 4.6 YPN3 Perisa 30 ml 5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Kontrol YPN1 YPN2 YPN3 In d ik a to r Perl akuan Kontrol YPN1 YPN2 YPN3 Tabel 4.2. Hasil Uji Kruskal Wallis Tingkat Keasaman pada Yoghurt Susu Biji Nangka. Setelah dilakukan uji Kruskal Wallis, perlakuan perbedaan pemberian perisa untuk mengetahui pengaruh rasa asam pada pembuatan yoghurt susu biji nangka dengan nilai probabilitas Asymp. Sig 0,000 0,05, maka dapat dikatakan bahwa H ditolak yang artinya ada pengaruh yang nyata pada penambahan ekstrak buah nangka terhadap tingkat keasaman pada yoghurt susu biji nangka Lampiran 6 . Dilihat dari hasil Tabel 4.2, kelompok K memiliki rerata peringkat tiap kelompok perlakuan paling tinggi, ini berarti pada perlakuan yoghurt susu biji nangka tanpa perisa memiliki rasa yang cukup asam. Perlakuan YPN3 memiliki rerata peringkat tiap kelompok perlakuan yang paling rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perlakuan yoghurt susu biji nangka dengan perisa 30 ml memiliki rasa kurang asam. Setelah dilakukan uji Duncan Tabel 4.3, untuk perlakuan K memiliki beda nyata dengan Perisa 10 ml YPN1, 20 ml YPN2 dan 30 ml YPN3, dan untuk perlakuan YPN1 memiliki beda nyata dengan K dan YPN3 lalu perlakuan YPN2 dengan K dan YPN3 juga memiliki beda nyata sedangkan untuk perlakuan perisa 10 ml YPN1 tidak memiliki beda nyata dengan 20 ml YPN2 tidak memiliki beda nyata dilihat dari huruf kecil dibelakang angka yang sama. No Perlakuan N panelis Mean Rank 1 Kontrol 15 46,30 2 YPN1 15 34,27 3 YPN2 15 26,80 4 YPN3 15 14,63 Jumlah 60 Tabel 4.3. Hasil Uji Duncan Tingkat Keasaman pada Yoghurt Susu Biji Nangka No Perlakuan Hasil 1 Kontrol 3,73 c 2 YPN1 3,13 b 3 YPN2 2,80 b 4 YPN3 2,27 a Keterangan : angka – angka pada lajur yang diikuti huruf kecil yang tidak sama menunjukkan hasil berbeda nyata uji Duncan 0.05. 2. Pengaruh pemberian perisa ekstrak nangka terhadap ketajaman rasa nangka pada yoghurt susu biji nangka Perbedaan pemberian konsentrasi perisa nangka memberikan pengaruh terhadap ketajaman rasa nangka pada yoghurt susu biji nangka. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada perlakuan Kontrol yoghurt biji nangka tanpa perisa menghasilkan ketajaman rasa nangka paling rendah sedangkan pada YPN3 yoghurt pemberian perisa 30 ml memberikan hasil ketajaman rasa paling tinggi dibanding pada YPN1 dan YPN2. Tabel 4.4. Hasil Uji Kruskal Wallis Tingkat Ketajaman Perisa pada Yoghurt Susu Biji Nangka No Perlakuan N Mean Rank 1 Kontrol 15 9,57 2 YPN1 15 26,97 3 YPN2 15 33,47 4 YPN3 15 52,00 Jumlah 60

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) terhadap Karakteristik Niosom

8 62 113

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT TEMPE DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Tempe Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dan Konsentrasi Starte

0 2 16

PENDAHULUAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Tempe Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dan Konsentrasi Starter Yang Berbeda.

0 4 5

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT TEMPE DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Tempe Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dan Konsentrasi Starte

0 4 12

UJI KADAR PROTEIN dan ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KEDELAI Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Susu Kedelai (Glycine Max) Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizuz).

0 6 15

PENDAHULUAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Susu Kedelai (Glycine Max) Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizuz).

1 9 7

UJI KADAR PROTEIN dan ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KEDELAI (Glycine max) dengan PENAMBAHAN EKSTRA BUAH Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Susu Kedelai (Glycine Max) Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Ekstrak Kulit

1 4 12

Pemanfaatan biji buah nangka (Artocarpus heterophyllus) sebagai bahan baku pembuatan susu nabati dengan penambahan perisa jahe (Zingiber officinale Rosc.).

1 32 124

Pemanfaatan biji buah nangka (Artocarpus heterophyllus) sebagai bahan baku pembuatan susu nabati dengan penambahan perisa jahe (Zingiber officinale Rosc.)

6 17 122

Pembuatan Yoghurt Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) I cover

0 0 1