1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jaringan kabel biasa juga disebut Ethernet networks, sebuah teknologi yang sering di pakai untuk lokal area network. Jaringan kabel Kabel jaringan ini
merupakan kumpulan dua atau lebih komputer, printer, dan perangkat lain yang terkait dengan kabel Ethernet. Ethernet merupakan protocol jaringan kabel tercepat
dengan kecepetan koneksi sebesar 10Mbps sampai 100Mbps atau lebih. Jaringan menggunakan kabel memiliki kelemahan yaitu jangkauan serta akses pengguna
yang terbatas. Cukup sulit jika ada perluasan jaringan. Pada jaringan kabel juga memiliki kelemahan yaitu terjadi broadcast strom
yang terjadi pada jaringan komputer lokal yang memiliki jumlah user yang cukup besar, kelemahan ini dapat diatas dengan cara membuat VLAN Virtual Local Area
Network[6]. Teknologi ini bekerja dengan membagi banyaknya jaringan dengan jalan mengkelompokan dalam sebuah organisasi menurut fungsinya, project team
’s maupun untuk sebuah aplikasi bukan secara fisik ataupun secara letak
geografisnya[6] sehingga broadcast domainnya menjadi semakin kecil. Dengan kemajuan teknologi membawa kemajuan pula pada perangkat
pertukaran data komputer yang tidak hanya terbatas hanya melalui kabel, namun telah berkembang menjadi teknologi mobile seperti wireless. Jaringan nirkabel
merupakan salah satu alternatif terbaik dalam membangun sebuah jaringan komputer yang praktis. Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi nirkabel antara
2 lain user dapat terhubung ke dalam jaringan untuk mengakses file, mengambil data,
serta melakukan koneksi ke internet tanpa perlu menggunakan kabel. Wireless menggunakan frekuensi 2,4 Ghz yang disebut juga dengan
ISM band Industrial, Scientific, Medical yang dialokasi oleh FCC Federal Communication Commission, sebuah komisi komunikasi dunia untuk
keperluan industri, sains dan badan kesehatan. Frekuensi ini bebas digunakan oleh siapa saja namun tidak boleh menggunakan pemancar berdaya tinggi. Tipe untuk
standarisasi wireless LAN terbagi menjadi 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n, dan yang paling baru ialah 802.11ac[1].
Seiring perkembangan jaman teknologi VLAN ini tidak hanya mampu berjalan di sebuah jaringan dengan menggunakan kabel saja, akan tetapi bisa di
jalankan juga di jaringan Wireless dengan menggunakan Teknologi Virtual Access Point VAP [10]. Virtual Access Point merupakan sebuah sebuah teknologi dimana
sebuah Acess Point memiliki beberapa SSID yang unik. Teknologi khusus ini tidak dimiliki oleh semua alat Akses Point.
Teknologi VAP ini sudah di implementasikan pada RouterBoard Mikrotik. Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat
keras hardware dan perangkat lunak Software yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia.
Produk Mikrotik yang sudah mempunyai teknologi VAP yaitu RB 951UI-2HnD. Penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari performansi dari
RouterBoard 951UI-2HnD untuk menjalankan Virtual Local Area Network VLAN dengan teknologi Virtual Access Point VAP. Untuk mengetahui kinerja
3 jaringan nirkabel terhadap suatu traffic tertentu dibutuhkan beberapa parameter
antara lain packet loss, packet drop, frame loss, delay, dan jitter. Pada penelitian ini, parameter yang diukur adalah packet loss dan throughput.
1.2. Rumusan Masalah