Penerapan Sanksi Pidana Proses Penanganan oleh Pihak Kepolisian a.

ancaman pidana yang dilakukan oleh orang dewasa, sedangkan penjatuhan pidana mati dan pidana penjara seumur hidup tidak diberlakukan terhadap anak. Pembedaan perlakuan dan ancaman yang diatur dalam Undang- undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dimaksudkan untuk lebih melindungi dan mengayomi anak tersebut agar dapat menyongsong masa depannya yang masih panjang. Selain itu, pembedaan tersebut dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada anak agar melalui pembinaan akan diperoleh jati dirinya untuk menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, dan berguna bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara.

d. Penerapan Sanksi Pidana

Setiap orang yang melakukan tindak pidana pencabulan terhadap anak dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena disini yang melakukan tindak pidana pencabulan adalah anak maka Undang-undang yang dipakai UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yakni: Menurut Pasal 81, menyatakan bahwa : 1. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun dan paling singkat 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah dan paling sedikit Rp. 60.000.000,00 enam puluh juta rupiah. 2. Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berlaku pula bagi setiap orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain. Menurut Pasal 82, menyatakan bahwa : Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun dan paling singkat 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp.300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah dan paling sedikit Rp.60.000.000,00 enam puluh juta rupiah. Ketentuan sanksi pidana di atas merupakan ancaman sanksi yang dapat dikenakan untuk pelaku tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak. Pidana denda dalam hal ini bukan sebagai ketentuan pidana penjara, jadi sanksi tersebut wajib dijalani oleh pelaku tindak pidana pencabulan yang dilakukan anak, apabila dengan melakukan proses mediasi tidak berhasil. 40

BAB III BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN TINDAK

PIDANA PENCABULAN OLEH KEPOLISIAN 1. Upaya Perlindungan Korban Tindak Pidana Pencabulan. Sebagian besar korban tindak pidana pencabulan lebih condong memilih berdiam diri, pasrah menerima nasib atas penderitaan yang ditanggungnya. Daripada melaporkan kejadian yang menimpanya ke aparat kepolisian. Angka statistic jumlah pencabulan yang tercatat di Kepolisian besar adalah angka nominal. Di luar itu, diduga masih banyak kasus-kasus pencabulan lain yang tidak teridentifikasi. Tindakan korban memilih tidak melaporkan kasus yang di alaminya itu dapat dipahami, mencoba menuntut keadilan, belum tentu hukum akan memihaknya. Perhatian terhadap korban kejahatan khususnya tindak pidana pencabulan sebagai pihak yang paling dirugikan yang juga membutuhkan perlindungan terhadap hak-haknya yang telah dilanggar. Anak-anak korban tindak pidana pencabulan adalah kelompok yang paling sulit pulih. Mereka cenderung akan menderita trauma aku. Masa depannya hancur, dan bagi anak yang tidak kuat menanggung beban, maka pilihan satu- satunya adalah bunuh diri. Aib, perasaan akan tercemar, dan kejadian tersebut akan terus menghantui korban. 24 Korban tindak pidana pencabulan memiliki hak-hak yang wajib ditegakkan. Rasa sakit hati, penderitaan, ketakutan dan berbagai macam dampak buruk yang menimpa dirinya paska tindak pidana pencabulan itu mendapatkan perhatian yang serius bagi aparat Kepolisian. Korban anak dibawah umur tidak boleh 24 Bagong Suyanto Emy Susanti Hendrarso, Wanita, dari Subordinasi dan Marginalisasi Menuju Pemberdayaan, Airlangga University Press, Surabaya, 1996, h.79