Definisi Overweight dan Obesitas

2.3 Overweight dan obesitas

2.2.1 Definisi Overweight dan Obesitas

Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh sedangkan overweight adalah tahap sebelum dikatakan obesitas secara klinis Guyton Hall, 2007. Penanda kandungan lemak tubuh yang digunakan adalah Indeks Massa Tubuh, adapun kriteria yang digunakan secara umum diseluruh dunia menurut World Health Organization WHO yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Kategori Indeks Massa Tubuh menurut WHO Klasifikasi IMT kgm 2 Principal cut-off points Additional cut-off points Normal range 18,50 – 24,99 18,50 – 22,99 23,00 – 24,99 Overweight ≥ 25,00 ≥ 25,00 Pre-obese 25,00 – 29,99 25,00 – 27,49 27,50 – 29,99 Obese ≥ 30,00 ≥ 30,00 Obese class I 30,00 – 34,99 30,00 – 32,49 32,50 – 34,99 Obese class II 35,00 – 39,99 35,00 – 37,49 37,50 – 39,99 Obese class III ≥ 40,00 ≥ 40,00 Sumber: Health and Social Care Information Centre, 2015 Secara klinis, IMT yang bernilai antara 25 dan 29,9 kgm 2 disebut overweight, dan nilai IMT lebih dari 30 kgm 2 disebut obese. Menurut WHO, IMT mungkin tidak sesuai pada beberapa populasi di dunia untuk menilai kegemukan, hal ini disebabkan perbedaan meta-analisis beberapa kelompok etnik dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, dan gender yang sama menunjukkan Etnik Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih tinggi 4,5 kgm2 dibandingkan dengan Etnik Kaukasia. Nilai IMT Bangsa Ethiopia 4,6 kgm 2 , Cina 1,9 kgm 2 , Indonesia 3,2 kgm 2 , dan Thailand 2,9 kgm 2 lebih rendah daripada Etnik Kaukasia WHO, 2004. Kriteria kelebihan berat badan dengan perspekif Asia Pasifik dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Kategori Indeks Massa Tubuh sesuai Perspektif Asia Pasifik Klasifikasi IMT kgm 2 Kurang dari normal 18,5 Kisaran normal 18,5 – 22,9 Berat badan lebih ≥ 23 Berisiko 23 – 24,9 Obese I 25 – 29,9 Obese II ≥ 30 Sumber: WHO Expert Consultation, 2004 Bila energi dalam jumlah besar dalam bentuk makanan yang masuk ke dalam tubuh melebihi jumlah yang dikeluarkan, berat badan akan bertambah, dan sebagian besar kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak. Oleh karena itu, kelebihan adiposit disebabkan masukan energi yang melebihi pengeluaran energi. Untuk setiap kelebihan energi sebanyak 9 kalori yang masuk ketubuh, kira-kira 1 gram lemak akan disimpan. Lemak disimpan terutama dijaringan adiposit pada jaringan subkutan dan pada rongga intraperitoneal, walaupun hati dan jaringan tubuh lainnya seringkali menimbun cukup lemak pada orang obesitas. Obesitas dibagi mejadi 2 tipe yaitu obesitas sentral central obesity yang juga disebut dengan obesital abdominal atau obesitas visceral karena penumpukan lemak terjadi pada daerah perut memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan obesitas perifer peripheral obesity atau juga dikenal dengan gluteal obesity dengan penumpukan lemak terjadi daerah panggul dan pantat. Agar seseorang dapat mengurangi berat badannya, masukan energi harus lebih kecil dari pengeluaran energi Guyton Hall, 2007.

2.2.2 Etiologi Overweight dan Obesitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH SENAM JANTUNG SEHAT SERI V TERHADAP KEBUGARAN DAN LEMAK TUBUH PADA ANGGOTA POSYANDU LANSIA AMRIH SEHAT KEC. BERGAS SEMARANG

0 8 74

Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di PSTW Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan

8 21 128

GANGGUAN CEMAS PADA MAHASISWA SEMESTER I DAN VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 11

PENGARUH SENAM JANTUNG SEHAT TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI PADA MAHASISWI DENGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

10 52 75

HUBUNGAN STRES PSIKOLOGIS TERHADAP SINDROM PRAMENSTRUASI (PMS) PADA MAHASISWI SEMESTER I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 30

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 16

PEMBERIAN SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN LEBIH MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK SUBKUTAN DIBANDINGKAN INTENSITAS SEDANG PADA MAHASISWI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 1 10

PERBEDAAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DAN KOMPOSISI TUBUH; PERSENTASE LEMAK TUBUH ANTARA LANJUT USIA ANGGOTA SENAM TAI CHI, WAI TAN KUNG DAN SEDENTER

0 0 7

PERBEDAAN PENGARUH SENAM AQUATIC ZUMBA DAN SENAM ZUMBA TERHADAP LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH SENAM AQUATIC ZUMBA DAN SENAM ZUMBA TERHADAP LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS ‘AI

0 3 13

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS MATARAM ARTIKEL ILMIAH - Repository UNRAM

0 0 8