12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi Berbasis Web PHP
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin systēma dan bahasa Yunani sustēma
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai
suatu tujuan. Sistem dapat merupakan sesuatu yang abstrak maupun yang berwujud.
Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem. Menurut Gordon B. Davis 1984 sebuah sistem terdiri dari bagian-
bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
Menurut Raymond Mcleod 2001 sistem adalah himpunan dari unsur- unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang
utuh dan terpadu. Menurut Suartini Bambang sistem adalah kesatuan yang terdiri dari
elemen-elemen yang berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau tujuan tertentu.
Ada dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu : Pendekatan yang menekankan pada prosedur.
Pendekatan yang menekankan pada elemen dan atau komponen sistem.
Pendekatan Prosedur
Dalam pendekatan prosedur, sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Prosedur itu sendiri adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa
what yang harus dikerjakan, siapa who yang mengerjakannya, kapan when
dikerjakan, dan bagaimana how mengerjakannya. FitzGerald, dalam Jogiyanto 2005.
Pendekatan ElemenKomponen
Dalam pendekatan elemen, sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Cushing, Davis, Murdick,Fuller, Ross, etc. Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan lebih banyak diterima oleh berbagai kalangan.
2.1.2. Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk
sebuah sistem : 1.
Tujuan
Setiap sistem tentunya memiliki sebuah tujuan goal, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan
sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan input sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa
informasi ataupun sebuah produk.
4. Keluaran
Keluaran output merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas boundary sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem lingkungan. Batas sistem menentukan konfigurasi,
ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian control mechanism diwujudkan dengan menggunakan umpan balik feedback, yang mencuplik keluaran. Umpan
balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan
operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.3. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena
informasi menurunkan ketidakpastian atau meningkatkan pengetahuan. Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat
mengetahui kondisi secara obyektif. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara
– cara tertentu.
Menurut Jogiyanto HM., 1999: 692, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian event yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Menurut Gordon B. Davis 1991: 28, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 tiga hal yaitu : 1.
Akurat accurate Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak boleh menyesatkan. Akurat
juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2.
Tepat waktu timelines Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh tertunda. Informasi yang
sudah usang nilainya akan berkurang. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan suatu keputusan.
3. Relevan relevance
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk penggunanya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya pasti berbeda.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi