33
8. Hubungan Antara Environmental Knowledge Dan Environmental
Attitudes terhadap Minat Beli
Studi yang dilakukan Chan dan Lau 2000 yang dilakukan di China mengindikasi bahwa pengetahuan tentang ecological
masyarakat China dan niat mereka untuk melakukan pembelian produk ramah lingkungan juga relatif rendah. Studi tersebut bertujuan
untuk menentukan pengaruh nilai budaya, afeksi ekologikal, dan pengetahuan ekologikal terhadap perilaku pembelian hijau konsumen
China. Nilai budaya masyarakat China ternyata hanya berpengaruh pada afeksi ekologikal namun tidak berpengaruh pada pengetahuan
ekologikal mereka. Dengan menggunakan model persamaan struktural untuk mengukur signifikansi afeksi ekologikal dan
pegetahuan ekologikal pada niat beli produk hijau dan pembelian aktual hijau menunjukkan hubungan positif yang kuat.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Laroche et al. 2001 lebih menekankan pada sikap dan perilaku konsumen yang bersedia
membeli produk yang ramah lingkungan dengan harga premium. Namun kelemahan pengukuran yang digunakan dalam studi-studi
tersebut bersifat normatif dan mengarahkan responden pada dukungannya pada tanggung jawab lingkungan.
Menurut Schlegelmilch 1996 “Overall environmental
consciousness has a positive impact on pro-environmental purchasing bahaviour”. “specifically, measures of environmental
34
knowledge, attitudes
and behaviour
are linked
two conceptualizations of the purchasing domain, namely green
purchasing decisions in general and the specific purchasing habits of five green product categories”. Environmental knowledge dan
environmental attitudes merupakan prediksi yang sangat penting
dan konsisten dalam mempengaruhi minat beli konsumen untuk membeli produk hijau Schlegelmilch, 1996.
B. Review Penelitian-Penelitian Sebelumnya
1. Ross M. Giting
Judul penelitiannya adalah Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes terhadap Minat Beli AC Ramah
Lingkungan di Surabaya.
Latar Belakang
Kesadaran masyarakat tentang lingkungan saat ini semakin tinggi tercermin dari pilihan konsumen akan produk-produk
elektronik dan alat rumah tangga. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh produk AC dengan semakin menipisnya lapisan
ozon dan gas buangnya inilah yang membuat kesadaran produsen akan lingkungan semakin tinggi, ditambah lagi dengan tuntutan
dan kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang juga makin
35
tinggi. Saat ini produk elektronik, khususnya produk Air Conditioner AC di Indonesia banyak mengeluarkan produk-
produk hemat energi dan ramah lingkungan. Produsen produk AC kini pun beralih menggunakan bahan material yang tidak
mencemari lingkungan dan bebas zat beracun bagi manusia. Karena definisi dari produk ramah lingkungan sendiri tidak hanya
hasil yang dikeluarkan yang bersifat ramah lingkungan, seperti hemat energi akan tetapi bahan material dan proses pembuatan
produk awal hingga akhir yang digunakan juga tidak mencemari
lingkungan.
Penelitian ini mengamati pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes konsumen terhadap minat beli produk
AC ramah lingkungan di Surabaya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menguji apakah environmental knowledge dan
environmental attitudes berpengaruh positif pada minat beli produk
ramah lingkungan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menitikberatkan pada pengujian
hipotesa dengan alat metode statistik dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Sampel dalam penelitian
ini adalah konsumen yang belum pernah membeli produk AC