thickness pada semua usia berkorelasi dengan persen lemak tubuh dengan r=0,8 dan berkorelasi dengan lemak subkutan dengan r=0,75 Budiman, 2008.
E. Landasan Teori
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena adanya kelainan pada
kelenjar pankreas atau insulin. Kondisi pada DM tipe 2 memungkinkan menjadi faktor risiko timbulnya kelainan atau penyakit penyerta. Hal ini dikarenakan
penurunan sensitivitas insulin, dimana insulin merupakan hormon yang berperan penting dalam tubuh. Adanya kondisi resistensi insulin ini dapat berpengaruh
terhadap metabolisme lemak. Resistensi insulin dapat mengaktifkan hormon Lipoprotein Lipase LPL sehingga terjadi lipolisis dan menghasilkan asam lemak
bebas berlebihan. Asam lemak berlebihan dapat semakin menurunkan sensitifitas insulin dan sisa asam lemak dibawa ke hepar. Asam lemak yang dibawa ke hepar
akan menjadi prekusor pembentukan VLDL yang berdampak peningkatan trigliserida. Selain itu, resistensi insulin juga akan meningkatkan proses
lipogenesis dengan mengaktivasi reseptor PPARĪ³ dan SREBP-1c. Proses lipogenesis merupakan proses sintesis trigliserida dengan prekusor FFA Free Fat
Acid atau asam lemak bebas. Hal inilah yang memicu kondisi hipertrigliserida pada DM tipe 2 resistensi insulin.
Antropometri merupakan metode pengukuran dimensi tubuh yang meliputi tulang, otot, jaringan adiposa, yang dapat diaplikasikan secara universal
untuk mengetahui ukuran, proporsi dan komposisi tubuh manusia, termasuk
akumulasi dan distribusi lemak tubuh. Salah satu pengukuran antropometri yang dapat digunakan untuk menentukan akumulasi dan distribusi lemak tubuh adalah
skinfold thickness. Pengukuran abdominal skinfold thickness
dilakukan pada bagian abdominal, dimana bagian tersebut dapat menggambarkan ketebalan dan
distribusi lemak tubuh. Distribusi lemak, terutama lemak di abdominal dianggap penting dalam perkembangan gangguan resistensi insulin, sindrom metabolik dan
jantung. Pada bagian abdominal, diketahui bahwa semakin tebal tumpukan lemak kemungkinan semakin tinggi pula kadar lemak dalam tubuh.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung merupakan rumah sakit tipe B. Rumah sakit tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Berdasarkan data yang diambil dari bagian rekam medis, diketahui bahwa prevalensi DM tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung termasuk tinggi dan menduduki peringkat ketiga setelah diare dan hipertensi pada data tahun 2012 lalu.
F. Hipotesis