Diabetes Melitus Tipe 2 PENELAAHAN PUSTAKA

11

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes melitus adalah penyakit gangguan kronik pada metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Diabetes melitus tipe 2 merupakan kelompok DM akibat kurangnya sensitivitas insulin Inzuchi, 2003. Gambar 1 menunjukkan perbandingan nilai beberapa tes darah hemoglobin-A1C, glukosa darah puasa, dan toleransi glukosa pada kondisi diabetes, prediabetes, dan normal oleh American Diabetes Association. Beberapa tes darah tersebut, pada diabetes cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan adanya kondisi kurangnya sensitivitas insulin yang berdampak pada peningkatan beberapa tes darah, terlebih peningkatan gula darah. Gambar 1. Kadar Gula Darah American Diabetes Association, 2012 Apabila kadar gula darah mencapai 200mgdL, maka seseorang dimasukan dalam kelas diabetes melitus DM. Gangguan metabolisme karbohidrat gula darah terlebih pada lansia meliputi tiga hal yaitu resistensi insulin, hilangnya pelepasan insulin pada fase pertama sehingga lonjakan awal insulin postprandial tidak terjadi pada lansia dengan DM , dan peningkatan kadar glukosa postprandial dengan kadar glukosa puasa normal. Secara fisiologis, glukosa darah dijaga pada kadar tertentu oleh pankreas dengan sekresi insulin. Pada dasarnya, penyandang DM tipe 2 tidak tergantung insulin eksogen, dan dibutuhkan kemampuan mengendalikan kadar gula darah baik dengan diet maupun terapi farmakologis Thevenoid, 2008. Kadar gula darah pada DM tipe 2 cenderung naik, hal ini dikarenakan adanya kerusakan pada proses metabolisme. Dalam kondisi normal, karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa di saluran pencernaan dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Insulin sebagai hormon pengatur metabolisme karbohidrat, diproduksi oleh kelenjar pankreas. Adanya insulin akan mempermudah masuknya glukosa ke dalam sebagian besar sel. Pada DM tipe 2, kondisi resistensi insulin berdampak pada glukosa tidak dapat diserap secara efektif dalam tubuh. Kadar glukosa yang tidak dapat diserap secara efektif inilah yang akan terakumulasi dalam aliran darah dan merusak pembuluh darah. Pada gambar 2 ditunjukkan kerusakan pada proses metabolisme yang terjadi pada DM tipe 2. Gambar 2. Kerusakan Proses Metabolisme pada DM Tipe 2 Metacure, 2012 Timbulnya resistensi insulin dapat disebabkan oleh empat faktor, yaitu perubahan komposisi tubuh massa otot lebih sedikit dan jaringan lemak lebih banyak, menurunnya aktivitas fisik sehingga terjadi penurunan jumlah reseptor insulin yang siap berikatan dengan insulin, perubahan pola makan menjadi lebih banyak, perubahan neurohormonal terutama insulin-like growth factor atau IGF- I dan dehidroepiandosteron DHEAS plasma sehingga terjadi penurunan ambilan glukosa yang berdampak menurunnya sensitivitas reseptor insulin dan aksi insulin Rochmah, 2007.

B. Dislipidemia