pemberitaan ditemukan kata-kata yang sama seperti judul ataupun kata-kata yang menerangkan dari judul berita.
Ada tidaknya pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa yang diberitakan yang dapat berupa angka maupun kata-kata yang menunjuk pada tanggal peristiwa. Penggunaan
data pendukung yang dapat berbentuk daftar table, foto pendukung berita, ilustrasi gambar serta data-data lain dari sumber yang terkait dengan peristiwa yang diberitakan. Yang terakhir
adalah ada tidaknya pencampuran antara fakta ada opini. Melalui dimensi fairness atau ketidak berpihakan didapatkan sub dimensi sisi
ketidakberpihakan yang dilihat dari jumlah sumber berita yang digunakan dan sisi ketidak berpihakan yang dilihat dari penggunaan luas kolom pemberitaan.
Melalui dimensi validitas didapatkan sub dimensi atribusi yakni kejelasan data dan identitas terhadap sumber berita yang digunakan sebagai sumber pemberitaan dan sub
dimensi tingkat kompetensi sumber berita yang digunakan.
4.2.1.1. Akurasi Pemberitaan Tabel. 4.1
Akurasi Pemberitaan Dalam Sub Kategori Kesesuaian Judul Berita Dengan Isi Berita
Kesesuaian Judul Berita Dengan Isi Berita F
Sesuai 3
Tidak Sesuai 2
Jumlah 5
BERITA 1 “Heboh Film Gigolo Kuta, 24 Pria Dirazia”
Gara-gara sebuah film documenter bertajuk “cowboys in paradise” yang mengisahkan kehidupan gigolo atau pria penghibur wanita yang biasa mangkal di pantai kuta, bali,
sebanyak 24 pria yang diduga sebagai gigolo terjaring razia satgas pantai Kuta.
BERITA 2 “Polisi Selidiki Film Gigolo Bali“
Tidak hanya masyarakat Kuta yang terusik dengan munculnya film dokumenter Cowboys In Paradise, Kepolisian Daerah Bali pun tidak tinggal diam. Polisi kini mulai turun tangan
menyelidiki film yang dinilai merusak citra pariwisata Bali tersebut.
BERITA 3 “Film Gigolo Tidak Pengaruhi Citra Bali”
Ketua Badan Pariwisata Bali Ngurah Wijaya yakin, miunculnya film gigolo berjudul Cowboys In Paradise sangat kecil pengaruhnya pada citra pariwisata Pulau Dewata yang
dikenal dengan wisata budaya.
BERITA 4 “Sutradara Gigolo Terancam Dibui”
Dalam berita ini tidak ada kesesuaian judul berita dengan isi berita. Tidak sesuai, karena judul bukan merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita, atau bukan
merupakan kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita.
BERITA 5 “Polda bali Kejar Sutradara Cowboys In Paradise”
Dalam berita ini tidak ada kesesuaian judul berita dengan isi berita. Tidak sesuai, karena judul bukan merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita, atau bukan
merupakan kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita.
Akurasi pemberitaan yang ditampilkan mengenai berita film “cowboys in paradise” di media on line kompas.com sudah memenuhi kategori yang akurat. Namun, belum menggunakan
pola yang seharusnya adanya kesesuaian antara judul berita dengan isi berita dimana relevansi yang tinggi diantara keduanya telah dirasa penting oleh jurnalis dalam menyusun
berita di media on line kompas.com. Perbandingan dengan seluruh sample dari total sample 5 telah menyadari akan nilai
kejujuran para jurnalis yang tidak hanya mengejar sebuah judul yang bombastis agar menarik pembaca. Dengan prinsip kesesuaian antara judul berita dengan isi berita, wartawan media on
line kompas.com dalam menyajikan sebuah berita seputar film documenter cowboys in paradise, agar pemberitaaannya dapat dinilai berhasil, wartawan menjadi terpacu untuk
mencari materi pemberitaan yang bermutu dan memang memiliki news value. Bukannya melalui jalan pintas yang melanggar sendiri kode etik wartawan.
Kesesuaian judul yang ada pada berita film documenter cowboys in paradise. Telah mengacu pada aspek relevansi, yakni kalimat judul yang ada merupakan bagian dari kalimat
yang sama pada isi berita atau pada bagian isi terdapat penjelasan dari judul dengan inti yang sama.
Selain itu dalam judul atau isi berita itu, apakah terdapat penggunaan kata atau kalimat denotatif serta penggunaan tanda baca yang mengesankan makna ganda. Ketepatan mengacu
pada judul utama headline, bukan sub judul.
Tabel. 4.2 Akurasi Pemberitaan Dalam Sub Kategori Pencantuman Waktu Terjadinya Peristiwa
Pencantuman Waktu Terjadinya Peristiwa
F Dicantumkan Waktu
4 Tidak Dicantumkan Waktu
1 Jumlah 5
BERITA 1 “Heboh Film Gigolo Kuta, 24 Pria Dirazia”
Gara-gara sebuah film documenter bertajuk “cowboys in paradise” yang mengisahkan kehidupan gigolo atau pria penghibur wanita yang biasa mangkal di pantai kuta, bali,
sebanyak 24 pria yang diduga sebagai gigolo terjaring razia satgas pantai Kuta, Senin 2642010 siang.
BERITA 2 “Polisi Selidiki Film Gigolo Bali”
“Berkaitan dengan video yang beredar saat ini, kami sedang mengumpulkan mteri isi video tersebut,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Gede Sugianyar Dwi Putra saat
ditemui di kantornya, Selasa 27042010.
BERITA 3 “Film Gigolo Tidak Pengaruhi Citra Bali”
Dalam berita ini tidak sesuai, karena tidak mencantumkan waktu, yaitu bila berita tidak mencantumkan waktu, tanggal, kata-kata atau pernyataan tentang waktu atau keduanya
sekaligus.
BERITA 4 “SutradaraGigolo Terancam Dibui”
“Setelah koordinasi dengan intel dan unsure terkait lainnya, sementara, film tersebut tidak ada izin pengambilan gambar dan dijerat Undang-Undang Perfilman ,” ujar kepala Bidang
Humas Polda Bali Kombes pol Gede Sugianya, sat ditemui hari Kamis 29042010.
BERITA 5 “Polda Bali Kejar Sutradara Cowboys In Paradise”
“Rencana itu pasti ada karena dia sutradara yang membuat film ini,” ujar Kabid Humas Polda Bali Kobes Gede Sugianyar Dwi Putra di Polda Bali, Jumat 30042010.
Dicantumkan waktu, yaitu apabila dalam tulisan mencantumkan tanggal, pencantuman kata-kata atau pernyataan tentang waktu atau keduanya, yaitu mencantumkan tanggal atau
dengan kata-kata menunjukkan adanya tanggal kejadian dan peristiwa. Pada pencantuman waktu terjadinya peristiwa, telah mengikuti teori obyektivitas dengan
mensyaratkan pentingnya adanya pencatatan waktu kejadian dalam berita film dokumenter Cowboys In Paradise umunya berita seputar film dokumenter Cowboys In Paradise di media
on line kompas.com menggunakan format penunjuk waktu kejadian dengan angka “26420120, 2742010”
Masih terdapatnya berita-berita seputar film dokumenter Cowboys In Paradise di media on line kompas.com yang tidak mencantumkan waktu ditemukan penulis sejumlah 1 item
berita dari total sample 5 seputar film dokumenter Cowboys In Paradise. Pencantuman waktu kejadian adalah konsep untuk melihat akurasi fakta atau opini, yaitu
apakah mencantumkan tanggal atau adanya kata-kata yang menunjukkan waktu terjadinya peristiwa atau wawancara. Seperti pada contoh yang menggunakan Pencantuman waktu
kejadian.
Tabel. 4.3 Akurasi Pemberitaan Dalam Sub Kategori Penggunaan Data Pendukung, Kelengkapan
Informasi Atas Kejadian Yang Ditampilkan
Penggunaan Data Pendukung, Kelengkapan Informasi Atas Kejadian Yang Ditampilkan
F
Ada Data Pendukung 5
Tidak Ada Data Pendukung -
Jumlah 5
BERITA 1 “Heboh Film Gigolo Kuta, 24 Pria Dirazia”
Dalam berita ini terdapat ilustrasi gambar, ada data pendukung, yaitu bila berita dilengkapi salah satu data pendukung, seperti table, statistic, foto, ilustrasi gambar, buku, UU, dan
lainnya.
BERITA 2
“Polisi Selidiki Film gigolo Bali”
Dalam berita ini terdapat ilustrasi gambar, ada data pendukung, yaitu bila berita dilengkapi salah satu data pendukung, seperti table, statistic, foto, ilustrasi gambar, buku, UU, dan
lainnya
BERITA 3 “Film Gigolo Tidak Pengaruhi Citra Bali”
Dalam berita ini terdapat ilustrasi gambar, ada data pendukung, yaitu bila berita dilengkapi salah satu data pendukung, seperti table, statistic, foto, ilustrasi gambar, buku, UU, dan
lainnya.
BERITA 4 “Sutradara Gigolo Terancam Dibui”
Dalam berita ini terdapat ilustrasi gambar, ada data pendukung, yaitu bila berita dilengkapi salah satu data pendukung, seperti table, statistic, foto, ilustrasi gambar, buku, UU, dan
lainnya.
BERITA 5 “Polda Bali Kejar Sutradara Cowboys In Paradise”
Dalam berita ini terdapat ilustrasi gambar, ada data pendukung, yaitu bila berita dilengkapi salah satu data pendukung, seperti table, statistic, foto, ilustrasi gambar, buku, UU, dan
lainnya.
Penggunaan data pendukung dalam berita film dokumenter Cowboys In Paradise di media on line Kompas.com juga telah menampilkan adanya bentuk penyajian berita yang obyektif
dengan 100 berita yang menjadi sample penelitian telah menggunakan foto, table, diagram dan data referensi untuk menjadi sumber tanbahan dari berita yang disajikan.
Tabel 4.4 Akurasi Pemberitaan Dalam Sub Kategori Faktualitas Berita
Faktualitas Berita F
Ada Pencampuran Fakta dan Opini 5
Tidak Mencampurkan Fakta dan Opini -
Jumlah 5
BERITA 1 “Heboh Film Gigolo Kuta, 24 Pria Dirazia”
Dalam berita ini tidak ada pencampuran fakta dan opini, karena dalam berita tidak terdapat kata-kata opinionative seperti : tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan, kesannya,
seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dan kata-kata opinionative lainnya.
BERITA 2 “Polisi Selidiki Film Gigolo Bali”
Dalam berita ini tidak ada pencampuran fakta dan opini, karena dalam berita tidak terdapat kata-kata opinionative seperti : tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan,
kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dan kata-kata opinionative lainnya.
BERITA 3
“Film Gigolo Bali Tidak Pengaruhi Citra Bali”
Dalam berita ini tidak ada pencampuran fakta dan opini, karena dalam berita tidak terdapat kata-kata opinionative seperti : tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan,
kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dan kata-kata opinionative lainnya.
BERITA 4 “Sutradara Gigolo Terancam Dibui”
Dalam berita ini tidak ada pencampuran fakta dan opini, karena dalam berita tidak terdapat kata-kata opinionative seperti : tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan,
kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dan kata-kata opinionative lainnya.
BERITA 5 “Polda Bali Kejar Sutradara Cowboys In Paradise”
Dalam berita ini tidak ada pencampuran fakta dan opini, karena dalam berita tidak terdapat kata-kata opinionative seperti : tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan,
kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dan kata-kata opinionative lainnya.
Dalam dimensi faktualitas berita, yaitu menyangkut ada tidaknya pencampuran fakta dengan opini wartawan dalam menulis berita film documenter “Cowboys In
Paradise” di media on line Kompas.com indikatornya pencampuran fakta dan opini,
yaitu apabila dalam artikel berita itu terdapat kata-kata opinionative, seperti: tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya,
diperkirakan, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, manuver, sayangnya, dan kata- kata opinionative lainnya.
Penggunaan kata opinionative memegang peran yang besar akan keberadaan sebuah berita. Karena syarat berita yang haruslah factual, dimana faktualitas ini akan
otomatis terpatahkan dengan adanya kata-kata opinionative yang menjadikan nilai berita yang dikandung menjadi hilang.
Perlu untuk selalu diingat, yang dapat membedakan antara berita dengan bukan
berita salah satunya adalah pada ada tidaknya opini. Hal ini didasari bahwa sebuah berita berasal dari suatu fakta sedangkan opini berangkat dari suatu pemikiran. Berita
mempresentasikan fakta sedangkan opini mempresentasikan gagasan atau ide
4.2.1.2. Fairness Atau Ketidakberpihakan Pemberitaan Tabel. 4.5