2.4.1. Konsep Penyajian Berita Konsep penyajian berita salah satunya kembali pada konsep aktualitas
yang menurut Denis McQuail merupakan ciri utama berita melalui menyajikan suatu peristiwa terbaru, karena itu, sangat penting adanya pemberian identitas
waktu dalam sebuah penyajian berita. Dalam sebuah berita yang idealnya mengambil bentuk piramida terbalik
yang diurutkan dengan menjelaskan mulai dari bagian berita yang terpenting sampai pada yang kurang penting, letak tanggal terjadinya peristiwa umumnya
terletak pada bagian teras berita. Bentuk penulisan Piramida Terbalik Inverted Pyramid, seperti pada gambar berikut :
Gambar Piramida Terbalik 5W+ 1H
J U D U L LEAD 5W + 1H
TUBUH
Rincian lead, latar belakang dan informasi lanjutan
Sangat
Kurang
Pada Piramida terbalik ini, penulisan berita dimulai dengan membuat lead atau teras berita sebagai paragraf pertama. Dalam penulisan lead ini
mencakup rumus dasar dalam menulis berita berupa 5W + 1H yaitu : a.
What : Peristiwa atau hal apa yang terjadi
b. Where : Dimana peristiwa itu terjadi
c. When : Kapan peristiwa itu terjadi
d. Why
: Mengapa peristiwa tersebut terjadi e.
Who : Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut
f. How
: bagaimana peristiwa tersebut terjadi Kemudian, lead dikembangkan atau teras berita tersebut dijadikan
sebagai paragraf kedua dan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan atau mendukung tulisan pada paragraf pertama.
Paragraf ketiga dan selanjutnya adalah sebagai tubuh berita. Selain susunan berita yang berbentuk piramida terbalik, yang harus diperhatikan adalah
: a.
Paragraf : lebih baik menggunakan alenia pendek sehingga dapat memberi kesan yang santai dan mudah untuk dibaca.
b. Gaya bahasa : penggunaan gaya bahasa yang dipakai dapat dimengerti oleh
semua pihak, baik kalangan atas atau bawah bahkan pula yang tidak
berpendidikan. Hal ini dikarenakan khalayak daripada media massa yang bersifat heterogen.
c. Ekonomis kata : harus menggunakan kalimat yang sesingkat mungkin untuk
mengungkapkan satu maksud. Artinya satu gagasan satu kalimat. d.
Objektifitas : suatu berita harus tetap dijaga dalam Press Release walaupun mengandung suatu tujuan tertentu. Sehingga seseorang beropini, namun
haruslah jelas opini tersebut dinyatakan oleh siapa. e.
Tetap menjaga keakurasian tulisan atau informasi : karena mampu mempengaruhi opini pembaca tentang kredibilitas seorang Publik Relations
sebagai sumber informasi. f.
Data perlu diperhatikan Panjang sebuah Press Release : dalam penulisannya sebaiknya tidak lebih dari dua halaman, sehingga perlu dihindari penggunaan
kata yang berbelit-belit. Bagian terakhir dalam penyajian berita namun bagiannya merupakan hal
yang tidak kalah penting yaitu berhubungan dengan persyaratan adanya fakta- fakta yang siap untuk diverifikasi, data terbuka untuk diadakan penelusuran,
narasumber yang memberikan informasi mudah dikenali serta berbagai pertanggungjawaban berita lainnya.
Nara sumber dalam berita penting karena berkaitan dengan kredibilitas media massa yang bersangkutan. Ini dikarenakan, perihal nara sumber berkaitan
erat dengan kelanjutan adanya penuntutan bilamana ada pihak yang merasa
dirugikan akan pemberitaan tersebut. Karena itu, masalah nara sumber, jurnalis dituntut untuk se-valid mungkin dalam menyajikan berita.
2.5. Kerangka Berpikir