9 5. Pengajian kualitas dan kwantitas personil serta peralatan akan
memberikan hasil yang lebih baik.
2.5 Waktu dan Penjadwalan Proyek
Jadwal dan waktu merupakan jadwal yang mencakup seluruh item pekerjaan atau paket pekerjaan yang ada dalam proyek tersebut sehingga dapat
memberikan gambaran rencana kegiatan pada tahap persiapan sampai tahap penyelesaian. Dengan menggunakan jadwal rencana kerja yang tepat, sumber
daya yang memadai dapat tersedia pada saat yang tepat, setiap tahap proses mendapatkan alokasi yang cukup dengan berbagai kegiatan dapat dimulai pada
saat yang tepat pula. Dalam menyusun jadwal rencana kerja harus sudah mempertimbangkan dan mencakup estimasi kebutuhan sumber daya dan dana
yang disertai dengan analisa penggunaannya yang tepat dan menentukan rambu- rambu jalan pengukuran target kemajuan proyek.
Masalah-masalah yang berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek lebih banyak disebabkan oleh mekanis penyelenggaraan, seperti keterlambatan
jadwal perencanaan, keterlambatan pengadaan material, peralatan, kelayakan jadwal kontruksi, perubahan-perubahan pekerjaan selama berlangsungnya
kontruksi, dampak
lingkungan, ketenagakerjaan
dan sebagainya.Untuk
menganalisis terjadinya penyimpangan dilakukan dengan membandingkan kurun waktu yang dipakai dengan waktu yang direncanakan.
2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek.Hasil yang maksimal dalam
kinerja biaya, mutu, dan waktu tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan.Indikatornya dapat berupa tingkat kecelakaan yang tinggi seperti,
banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat permanen instalasi yang rusak, selain kerugian materi yang besar. Husen, 2009
2.6.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dapat ditinjau dari dua aspek yakni aspek filosofi dan teknis. Secara filosofi K3 adalah konsep berfikir dan upaya
10 nyata untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, beserta hasil- hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Secara
teknis K3 adalah perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerjaperusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, sehingga setiap
sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Utama, 2001 Dalam hal ini Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 amat berkaitan
dengan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan memiliki jangkuan berupa terciptanya masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat,
dan sejahtera, serta efisien dan produktif. Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 bertujuan :
1. Memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi karyawan dalam berkarya pada semua jenis dan tingkat pekerjaan
2. Menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
3. Ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan.
2.6.2 Peralatan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di Proyek Kontruksi
Dalam bidang kontruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa
terjadi dalam proses kontruksi. Peralatan ini wajib digunakan seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan kontruksi.Namun, tidak banyak yang menyadari
betapa pentingnya peralatan-peralatan ini untuk digunakan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh
karenanya, semua pelaksana proyek berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatanperlengkapan perlindungan diri untuk semua karyawan yang bekerja
yaitu Ervianto, 2005 1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian kerja adalah melindungi badan manusi terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Mengingat
11 karakter lokasi proyek kontruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi
yang keras maka selayaknya pakian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakian yang digunakan oleh karyawan yang bekerja dikantor.
2. Kacamata Kerja Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi diri dari debu kayu, batu
atau serpihan besi berterbangan, di tiup angin.Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh kasat mata.Oleh
karenanya, mata perlu diberikan perlindungan.Tidak semua jenis pekerjaan membutuhkan kaca mata kerja.Namun, pekerjaan yang mutlak membutuhkan
perlindungan mata adalah mengelas. 3. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan
bising.Namun demikian, bukan berarti seseorang pekerja tidak dapat bekerja bila tidak menggunakan alat ini. Kemungkinan akan terjadi gangguan pada telinga
tidak dirasakan saat itu, namun melainkan pada waktu yang akan datang. 4. Sarung Tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis kegiatan tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dan
tajam selama menjalankan kegiatannya.Namun, tidak semua jenis pekerjaan memerlukan sarung tangan.Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan
adalah mengangkat tulangan besi dan tukang kayu. 5. Sepatu Kerja
Sepatu kerja merukapan perlindungan terhadap kaki.Setiap pekerja kontruksi perlu memakai dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras dilapisi dengan pelat
besi supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas. Umumnya sepatu kerja disediakan dua pasang dalam satu tahun.
6. Helm
12 Helm helmet sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala, dan
sudah merupakan keharusan setiap pekerja kontruksi untuk menggunakannya dengan benar sesuai peraturan pemakai yang dikeluarkan dari pabrik pembuatnya.
Keharusan menggunakan helm lebih dipentingkan bagi keselamatan si pekerja sendiri mengingat kita semua tidak pernah tahu kapan dan dimana bahaya yang
akan terjadi. Helm ini digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan maupun material
kontruksi yang jatuh dari ataskemudian kotoran debu yang berterbangan di udara dan panas matahari. Kecelakaan saat bekerja dapat merugikan perkerja itu
sendiri maupun kontraktor yang lebih disebabkan kemungkinan terhambat dan terlambatnya pekerjaan.
7. Masker Perlindungan bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja kontruksi
mengingat kondisi lokasi proyek itu sendiri.Berbagai material kontruksi berukuran besar sampai kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya
serbuk kayu sisa dari memotong, mengamplas, menyerut kayu.Tentu saja seorang pekerja yang secara terus-menerus menghirupnya dapat mengalami gangguan
pada pernafasan, yang akibatnya tidak langsung dirasakan saat itu.Berbagai jenis masker tersedia dipasaran, pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan.
8. Jas Hujan Perlindungan terhadap cuaca terutama hujan bagi pekerja pada saat bekerja
adalah dengan menggunakan jas hujan.Pada tahap kontruksi, terutama di awal pekerjaan umumnya masih berupa lahan terbuka dan tidak terlindungi dari
pengaruh cuaca, misalnya pada saat pelaksanaan pekerjaan pondasi.Pelaksanaan kegiatan di proyek selalu bersinggungan langsung dengan panas matahari ataupun
hujan karena dilaksanakan pada ruang terbuka. Tujuan utama pemakaian jas hujan tidak lain untuk kesehatan para pekerja.
9. P3K Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat
pada saat pekerjaan kontrusksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek.Untuk itu, pelaksanaan kontruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
13 digunakan untuk pertolongan pertama.Adapun jenis dan jumlah obat-obatan
disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
2.7 Lingkungan Kerja 2.7.1 Pengertian Lingkungan Kerja Proyek Kontruksi