Latar Belakang Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2007, AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup dan AKB Indonesia sebesar 34 per 1.000 Kelahiran Hidup. Meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Sementara target 2014 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN ada sebesar 118 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup Depkes RI, 2004. Diperkirakan 90 kematian ibu terjadi saat persalinan dan kira-kira90 penyebab kematian ibu secara langsung adalah perdarahan 28, eklampsia 24, infeksi 11, komplikasi puerperium 8, partus macet 5, abortus 5, trauma obstetrik 5, emboli 3, dan lain-lain 11 Depkes RI, 2004. Penyebab secara tidak langsung adalah ibu hamil menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia dan malaria. Penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan yang memadai Depkes RI, 2004 Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di desa untuk itu diperlukan pembekalan materi yang baik dimasa pendidikan. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan penyediaan suvervisi fasilitatif secara berkesinambungan dan tepat sasaran yang dilaksanakan MenKes RI 2008. Bidan merupakan suatu profesi dinamis yang harus mengikuti permainan global.Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi. Peningkatan kualitas ini tidak luput Universitas Sumatera Utara dari fungsi dan tanggung jawab bidan. Oleh karena itu dalam pendidikan DIII Kebidanan yang nantinya mencetak calon bidan, diperlukan materi kuliah yang berkaitan dengan peran dan fungsi bidan Estiwidani dkk, 2008, hlm.60 Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak mengkhafal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat untuk mengingat informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari mengerti pasti bahannya Sanjaya, 2011, hal. 1. Rendahnya kualitas pendidikan dilihat dari sisi proses, adalah adanya anggapan bahwa selama ini proses pendidikan yang dibangun dosen dianggap cenderung terbatas pada penguasaan materi pelajaran atau bertumpu pada pengembangan aspek kongitif tingkat rendah, yang tidak mampu mengembangkan kreativitas berpikir proses pendidikan atau proses belajar mengajar dianggap cenderung menempatkan mahasiswa sebagai objek yang harus diisi dengan informasi dan bahan-bahan hafalan Sanjaya, 2008, hlm.320. Akademi Kebidanan Sehat Medan adalah salah satu institusi yang mempunyai visi menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dan professional. Dalam praktek dilapangan modal utama bidan adalah harus mampu melakukan pertolongan persalinan dan bayi baru lahir Berdasarkan survey awal yang dilakukan di Akademi Kebidanan Sehat Medan jumlah mahasiswa tingkat II sebanyak 224 orang. Setelah dilakukan wawancara kepada 5 mahasiswa tentang persalinan dan bayi baru lahir didapatkan 1 Universitas Sumatera Utara orang berpengetahuan baik, 1 orang berpengetahuan cukup dan 3 orang berpengetahuan kurang. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014”. Dengan judul tersebut peneliti ingin melihat distribusi pengetahuan mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah