B. Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir adalah bayi lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat
badan 2500-4000 gram, nilai Apgar 7 dan tanpa cacat bawaan Yeyeh Yulianti,
2010 hlm 2.
Bayi baru lahir memerlukan pemantauan ketat atau masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik.Bayi baru lahir juga
membutuhkan asuhan yang meningkatkan kesempatan untuk menjalani masa transisi dengan baik Nur, 2010 hlm 4.
1. Tanda-tanda bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda antara lain :Appearance color warna kulit, seluruh tubuh kemerah-merahan, Pulse heart
rate atau frekuaensi jantung 100xmenit, Grimance reaksi terhadap ransangan, menangis, batukbersin, Activity tonus otot, gerakan aktif, Respiration usahan
nafas. Bayi menangis kuat Mochtar, 1998. Kehangatan tidak terlalu panas lebih dari 38°C atau terlalu dingin
kurang dari 36ºC, warna kuning pada kulit tidak pada konjungtiva, terjadi pada hari ke 2-3 tidak biru, pucat, memar. Pada saat di beri makanan hisapan kuat, tidak
mengantuk berlebihan, tidak muntah, tidak terlihat tanda-tanda infeksi seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah, dapat berkemih dalam 24
jam, tinja lembek, sering, hinjau tua, tidak ada lender atau pun darah pada tinja. Tidak terdapat tanda : lemas, terlalu ngantuk, lunglai, kejang-kejang harus bias
tenang Prawiroharjo, 2002
Universitas Sumatera Utara
2. Penilaian Pada Bayi Baru Lahir
Penilaian pada bayi baru lahir dapat dilihat dari : 1 Kesadaran dan reaksi terhadap sekelilingnya; 2 Keaktifan; 3 Simetris; 4 Muka dan wajah; 5 Mulut; 6
Leher, dada, abdomen; 7 Punggung; 8 Kulit dan kuku; 9 Kelancaran menghisap dan pencernaan: 10 Refleks; 11 Berat badan.
3. Penampilan Bayi Baru Lahir
Yeyeh Yulianti 2010, hlm 3 mengatakan penampilan bayi baru lahir dapat dilihat dari : 1 Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling; 2 Keaktifan; 3
Simetris; 4 Muka wajah; 5 Mulut; 6 Leher; 7 Punggung; 8 Kulit dan kuku; 9 Kelancaran penghisap dan pencernaan; 10 Refleks; dan 11 Berat badan
YeyehYulianti, 2010 hlm 3. Menurut Nurhayati, 2008 hlm 22, perubahan fisiologis yang menonjol yang
diperlukan pada bayi baru lahir adalah peralihan dari sirkulasi plasenta atau janin ke pernafasan sendiri. Penyesuaian bayi baru lahir yang utama adalah sebagai berikut :
1 Memulai dan memelihara pernafasan paru-paru; 2 Memulai perubahan sirkulasi dengan tujuan untuk memastikan oksigenasi yang kuat pada seluruh tubuh; 3
Kemampuan untuk mengatur temperature tubuh; 4 Kemampuan untuk mencerna, mempertahankan dan mengabsorsi zat makanan melalui saluran cerna; 5
Kemampuan mengeliminasi semua sisa-sisa tubuh; 6 Kemampuan untuk mempertahankan semua fungsi pada system tubuh; 7 Kemampuan melindungi
terhadap penyakit.
Universitas Sumatera Utara
4. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan di Luar Uterus
Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologi ini
disebut homeostasis. Bila terdapat gangguan adaptasi maka bayi akan sakit. Berikut adaptasi bayi baru lahir yaitu:
a. Sistem pernapasan
Pernapasan bayi pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan
alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan di dalam.Respirasi pada neonatus biasanya
pernafasan diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur. Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku
sehingga terjadi atelektasi. Dalam keadaan anoksia neonatus masi dapat mempertahankan hidupnya karena adanya kelanjutan metabolisme anaerobik Erni,
2010 hlm 12 b.
Suhu Tubuh
Menurut Erni 2007 terdapat empat landasan mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh bayi baru lahir ke lingkungannya yaitu :
1 Konduksi
Konduksi adalah pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung
Universitas Sumatera Utara
2 Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas dari tubuh bayi ke udara sekitar sedang bergerak jumlah panas yang tergantung kecepatan suhu udara.
3 Radiasi
Panas dipancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuh ke lingkungan yang lebih dingin pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda.
4 Evaporasi
Evaporasi adalah panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada kecepatan dan kelembaban udara perpindahan panas dengan cara merubah
cairan menjadi uap Nur, 2010 hlm 12.
c. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu kurang
lebih pada hari keenam pemenuhan energi bayi 60 didapatkan dari lemak dan 40 dari karbohidrat Nur, 2010 hlm. 13
d. Sistem Kardiovaskuler
Pernafasan pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang dan resistensi vaskuler pulmonal sangat berkurang, sehingga darah paru
mengalir.Tekanan arteri pulmonal menurun.rangkaian peristiwa ini merupakan mekanisme besar yang menyebabkan tekanan atrium kanan menurun.Aliran darah
pulmonal kembali meningkat ke jantung dan masuk ke jantung bagian kiri, sehingga tekanan pada atrium kiri lebih besar dari tekanan atrium kanan. Perubahan tekanan
ini menyebabkan foramen ovale menutup dengan menekannya melawan septum
Universitas Sumatera Utara
atrium.Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi hidup di luar badan ibu, selama beberapa hari pertama kehidupan, aliran darah melalui foramen ovale
untuk sementara dan mengakibatkan sianosis ringan Nurhayati, 2008 hlm 28. 5.
Tes APGAR
Menurut Wahyuningsih dan Tiar 2010 hlm. 17 menilai keadaan bayi segera setelah bayi lahir menggunakan skor Apgar menggambarkan kesejahteraan bayi.
Bidan akan memeriksa denyut jantung, usaha napas, tonus otot, dan respon refleks serta warna kulit, kemudian menilai dengan rentang skor nol sampai dua untuk
masing-masing lima aspek tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.1
Tanda 1
2
Denyut jantung
Usaha napas
Tonus otot
Refleks iritabilitas 1. Respons terhadap
menghentikan kaki 2. Respons terhadap
okateter hidung Warna kulit
Tidak ada
Flaksid, lemah
Tidak ada
Tidak berespons
Tidak berespons
Biru, pucat Lambat
kurang dari 100 kali per
menit
Lambat tidak teratur
Beberapa ekstremitas
menekuk fleksi
Menangis lemah atau
menyeringai
Menyeringai Tubuh
berwarna merah muda,
ekstremitas biru
Lebih dari 100 kali per
menit
Kuat, menangis
Gerakan aktif
Menangis keras
Batuk atau bersin
Tubuh dan ekstremitas
merah muda
Universitas Sumatera Utara
6. Inisiasi Menyusu Dini
Untuk memperat ikatan batin antara ibu dan anak, setelah dilahirkan bayi langsung diletakkan di dada ibunya sebelum bayi itu dibersihkan. Sentuhan kulit
dengan kulit mampu menghadirkan efek fisiologis yang dalam antara ibu dan bayi. Penelitian membuktikan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan memang baik bagi
bayi. Naluri bayi akan membimbingnya saat bayi baru lahir. Satu jam pertama setelah bayi dilahirkan, insting bayi membawanya untuk mencari putting ibu.
Perilaku bayi dikenal dengan Iniasiasi Menyusu Dini IMD Rukiah, 2010 hlm 7. 7.
Pemberian ASI
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut bayi terbuka lebar, hidung mendekat dan terkadang menyentuh payudara,
mulut mencakup sebanyak mungkin aerola, lidah menopang putting dan aerola bagian bawah, bibir bawah melengkung keluar, bayi menghisap kuat namun perlahan
dan kadang-kadang berhenti sesaat JNPK-KR, 2007. Perawatan payudara selama menyusui dapat dilakukan ibu menyusui sebagai
berikut : a Atur ulang posisi menyusui jika mengalami kesulitan; b Mengeringkan payudara setelah menyusui, untuk mencegah lecet dan retak oleskan sedikt ASI ke
puting susu, keringkan sebelum menggunakan pakaian; c Jika ibu mengalami mastitistersumbat saluran ASI anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI, d Tanda
dan gejala bahaya dalam menyusui yaitu diantaranya adalah bintikgaris merah panas pada payudara, teraba gumpalanbengkak pada payudara Yulianti,2010 hlm 13.
Universitas Sumatera Utara
8. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Menurut Rukiah 2010, manajemen asuhan kebidana pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
a Langkah I : Pengkajian Data
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir dibagi dalam 2 bagian yaitu
pengkajian setelah bayi lahir dan pengkajian setelah bayi lahir dan pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan fisik untuk memastikan bayi
dalam keadaan normal Varney, 1997. b
Langkah II : Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan Bayi Baru Lahir Melakukan indentifikasi secara benar terhadap diagnose masalah dan
kebutuhan bayi baru lahir berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Jaga agar bayi tetap kering dan hangat, usahakan agar ada kontak kulit antara ibu dan bayi
sesegera mungkin Varney 1997. c
Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi berdasarkan
masalah atau diagnosa yang sudah teridentifikasi. Misalnya diagnosa potensial yaitu hipotermi potensial menyebabkan gangguan pernapasan, hipoksia potensial
menyebabkan asidosis Varney, 1997. d
Langkah IV : Identifikasi Tindakan Segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter atau
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan kondisi bayi. Misalnya bila bayi tidak bernapas dalam waktu 30 detik, segera cari bantuan dan mulailah langkah-langkah resusitasi bayi tersebut
Varney, 1997. e
Langkah V : Merencanakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang rasional dan sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya Varney, 1997.
f Langkah VI : Implemantasi Asuhan Bayi Baru Lahir
Melaksanakan rencana asuhan pada bayi baru lahir secara efesien dan aman, yaitu misalnya: Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat,
dengan memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu, gantilah kain atau handuk yang basah dan bungkus dengan selimut yang
kering dan bersih. Perawatan mata 1 jam pertama setelah lahir dengan obat mata erictromicin 0,5 atau tetrasiklin 1 untuk mencegah infeksi mata karena
klamidia. Memberikan suntikan vitamin K untuk mencegah perdarahan karena defesiensi vitamin K pada bayi baru lahir Varney, 1997.
g Langkah VII : Evaluasi
Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan bayi baru lahir sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah Varney, 1997
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep