ikut tes tertulis dan wawancara lulus, terus dikarantina selam 6 bulan digojlok untuk menjadi pegawai pengukuran.”
Informan 1, line 139-146
Tidak hanya
berhenti disitu
saja, informan
1 mengungkapkan bahwa bekerja agar dapat membiayai pendidikan
anaknya sampai kejenjang yang lebih tinggi. Karena menurut informan 1 pendidikan itu sangat penting.
“Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk kehidupan ya, yang satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan,
mencemaskan pendidikan mas, karena apa? Sekarang saat ini pendidikan sangat penting,”
Informan 1, line 46-48 Pernyataan Informan 1 tentang pentingnya bekerja karena untuk
membiayai anaknya untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi ini juga diungkapkan oleh rekan kerja informan 1, bahwa
“Anaknya itu juga masih kecil lho mas. Bapaknya dah mau pensiun anaknya baru SMA apa ya. Masih butuh biaya mas.”
Rekan Kerja Informan 1, line 103-104 Informan 2 juga menyampaikan latar belakangnya dalam
bekerja karena informan 2 sudah diajarkan prinsip mandiri dan tidak mudah bergantung dengan orang lain oleh ibunya. Maka dari
itulah informan 2 tidak sepenuhnya bergantung dengan suami dalam konteks kebutuhan ekonmi.
“Gini mas ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama orang tua saya, sama ibu saya suruh menjadi wanita yang
mandiri mas dari kecil, jadi apa-apa harus bisa sendiri mas, tidak boleh bergantung dengan orang lain. Dulu waktu saya
masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang yaa saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling
bergantung mas.”
Informan 2, line 217-222 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Kondisi Menjelang Pensiun
Para calon pensiunan pasti akan mengalami kondisi
dimana mereka akan mempersiapkan diri dan melihat kondisi mereka menjelang pensiun. Informan 1 memiliki perasaan atau
keadaan emosi yang biasa saja saat akan pensiun. Hal ini dikarenakan informan 1 sudah mengetahui bahwa adanya batasan
waktu pensiun yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Jadi informan 1 sudah bisa menerima kondisi dirinya yang sebentar lagi
pensiun.
“Ya biasa saja mas, orang bekerja itu sudah punya batasan waktu sama seperti yang saya sampaikan tadi, jadi hal-hal itu
biasa mas. Kalau kita tidak mau secara naluriah, hak nya sudah sampai disitu terus menuntut hak nya lebih dari itu malah bukan
menjadi haknya, jadi kita harus terima. Karena itu batas usia yang sudah di tentukan dan tidak bisa di bantah lagi. Perasaan
juga biasa saja karen
a hal itu wajar.”
Informan 1, line 86-91 Beda halnya dengan informan 2 yang merasa senang ketika
mengetahui sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.
“Senang, karena udah bekerja selama 30 tahun, sudah dinikmati, sudah tidak ada beban, ya seneng aja.”
Informan 2, line 24-25
Kondisi menjelang pensiun yang para informan alami kemunculannya beragam. Pada penelitian ini peneliti menemukan
beberapa sikap dan perilaku yang mencerminkan kondisi menjelang pensiun. Kondisi menjelang pensiun yang muncul dari
kedua informan adalah mulai melihat dari kondisi kesehatan fisik dan psikis, melihat persiapan yang akan atau sudah dilakukan
dalam menghadapi masa pensiun, penyesuaian diri ketika akan pensiun, timbulnya kecemasan pada individu dan masih banyak
lagi. Sebagai individu yang memasuki usia 57 tahun, informan
tersebut sudah tergolong dalam kategori dewasa akhir. Umumnya individu yang sudah masuk dalam fase dewasa akhir akan
mengalami berbagai masalah pada fisik, psikis, dan kognitif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa informan 1 mengalami
kondisi fisik yang kurang sehat. Menjelang pensiun ini kondisi informan 1 tidak begitu sehat, informan 1 mengalami sakit batuk.
“Ya alhamdulilah kondisi kami sekeluarga sehat semua, penyakit kecil itu biasalah, seperti batuk, mungkin kalau hanya kondisi
kesehatan saya sehat- sehat saja.”
Informan 1, line 3-5 Selanjutnya, dari segi kondisi kognitif informan 1 tidak mengalami
penurunan. Kondisi kognitif informan 1 cenderung baik, hal ini dikarenakan informan 1 terus mengasah fungsi kognitifnya dan
berinisiatif untuk melakukan tindakan preventif agar kondisi kognitifnya berfungsi baik.
“Ya sementara waktu ini tidak ada, karena kan saya sendiri masih bekerja ya jadi otak masih untuk bekerja dan berpikir.
Apalagi kemasyarakatan juga menuntut, saya juga melayani masyarakat. Jadi kita harus berusaha semaksimal mungkin, fisik
dan psikis kita tanggulangi sedemikian rupa, apakah kita harus mengisi TTS Teka Teki Silang, kita harus membaca, itu kan
membuat orang akan lebih bisa bertahan supaya psikologinya
tidak menurun.”
Informan 1, line 16-22 Kondisi fisik dan psikis informan 2 cenderung baik dan
tidak mengalami gangguan saat akan menjelang pensiun. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI