8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengauditan
1. Pengertian Pengauditan
Pengauditan merupakan proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian yang ada dan melaporkan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berwenang Jusup, 2010: 11. 2.
Jenis-Jenis Audit Audit memiliki banyak jenis yang dikelompokkan menjadi tiga
jenis golongan. Ketiga jenis golongan audit tersebut adalah audit laporan keuangan, audit kesesuaian, audit operasional Jusup, 2010: 15-
17. Pengertian dari ketiga jenis audit tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Audit Laporan Keuangan
Audit ini dilakukan untuk menentukan apakah suatu laporan keuangan sebagai keseluruhan yaitu informasi kuantitatif yang akan
diperiksa dan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Tujuan audit ini adalah laporan-laporan tersebut akan
digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Audit Kesesuaian
Audit kesesuain dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Sebagian besar pekerjaan audit semacam ini biasanya dapat dilakukan oleh auditor yang
bekerja pada unit organisasi yang bersangkutan, namun audit kesesuain dapat juga dilakukan oleh auditor yang ditunjuk dari luar
organisasi yang diaudit. c.
Audit Operasional Audit Operasional merupakan pengkajian review atas setiap
bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil
akhir dari suatu audit ini biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasional.
B. Audit Internal
1. Pengertian Audit Internal
American Accounting Association dalam buku Sawyer, Mortimer, James 2003: 8 mendefinisikan bahwa audit internal merupakan proses
yang sistematis secara obyektif untuk memperoleh dan mengevaluasi asersi tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis, Sawyer juga
mengungkapkan bahwa penilaian yang dilakukan tersebut untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pihak yang berkepentingan.
Audit internal membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian dan proses governance.
2. Tujuan Audit Internal
Audit internal memiliki tujuan untuk melakukan suatu penilaian apakah manajemen atau pegawai suatu entitas telah melaksanakan atau
belum melaksanakan suatu hukum, peraturan, kebijakan, prosedur atau standar dalam menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis,
efisien, dan efektif. Penilaian yang dilakukan dengan cara menganalisis, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam
melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan tindakan- tindakan yang telah di review dan memberikan rekomendasi kepada
pihak organisasi atau entitas Andayani: 2008. Menurut Andayani 2008: 103 dalam melakukan audit internal
yang dimaksud dengan ekonomis merupakan penghematan atau penggunaan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan terbaik tanpa
ada sisa. Efisiensi adalah meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika memberikan dampak, menghasilkan atau memfungsikan.
Efektifitas adalah menekankan hasil actual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu.
11
3. Ruang Lingkup Audit Internal
Ruang lingkup audit internal menurut Tugiman 2006 adalah penilaian efektivitas sistem pengendalian internal dan evaluasi terhadap
kelengkapan dan keefektivan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab
kegiatan yang diberikan. Sedangkan COSO berpendapat bahwa ruang lingkup audit internal adalah efektivutas dan efisiensi operasional,
keandalan pelaporan keuangan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Tujuan dalam melakukan pengamanan harta termasuk dalam
tujuanefektivitas dan efisiensi operasi. Tugiman menyebutkan bahwa seorang pemeriksa internal harus
memiliki kemampuan sebagai berikut: a.
Mereview reliabilitas dan integritas informasi finansial dan operasional serta cara yang digunakan untuk indentifikasi,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi finansial dan operasional yang telah didapatkan.
b. Mereview berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan
keseuaian dengan berbagai kebijaksanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang berakibat penting terhadap kegiatan organisasi.
c. Mereview berbagai cara yang digunakan dengan tujuan untuk
melindungi harta dan melakukan verifikasi keberadaan harta-harta yang dimiliki.
12
d. Menilai tingkat ekonomis dan efisien penggunaan sumber daya oleh
organisasi. e.
Mereview berbagai operasi atau program untuk menilai hasil yang didapatkan, apakah konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dan apakah kegiatan atau program dilaksanakan sesuai dengan rencana organisasi.
4. Teknik-Teknik Audit Internal
Untuk melakukan seberapakah kesesuaian pelaksanaan kegiatan penyaluran kredit simpan pinjam yang ada dalam Koperasi Artha
Nugraha dengan standard dan prosedur yang sudah ditetapkan maka akan dilakukan dengan melakukan tahapan audit. Berikut beberapa
teknik audit yang dapat digunakan untuk melakukan audit internal menurut Sawyer, Mortimer, James, 2003 dan Kumaat 2011: 52:
a. Penentuan Resiko
Tujuan dari penentuan resiko ini adalah untuk membuat karyawan sadar akan beragam resiko yang ada serta prioritas, dan keterbatasan
dari daftar resiko tersebut. b.
Survei Pendahuluan Survei pendahuluan dapat menjadi senjata terbaik bagi auditor
untuk memperoleh pemahaman informasi dan perspektif yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan suatu audit seperti
sejarah, struktur organisasi maupun latar belakang serta informasi- informasi umum terhadap objek yang diaudit. Survei pendahuluan
13
yang baik akan menghasilkan program audit yang tepat, dan program audit yang tepat akan menunjang keberhasilan audit. Jadi,
keberhasilan atau kegagalan audit bisa jadi sangat tergantung pada survei. Jika survei pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik, maka survei tersebut akan menjadi lebih dari sekedar cara untuk mendapatkan pemahaman yang efektif melainkan juga
menjadi penentu keberhasilan audit. Suvei pendahuluan merupakan sarana penting untuk membuat
auditor lebih memahami tujuan, proses, resiko, dan kontrol yang terkait dengan audit. Dalam survei pendahuluan dilakukan adanya
pendokumentasian yang memiliki beberapa langkah yang akan mengarah pada pertemuan awal antara auditor dengan manajer klien
dengan membuat kuisioner yang akan digunakan dalam wawancara dan diskusi dengan manajer klien dan yang lainnya
c. Program Audit
Program Audit internal merupakan pedoman bagi seorang auditor dan merupakan suatu kesatuan dengan supervise audit dalam
pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Program audit ini dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai apa yang
akan dilakukan, kapan akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang akan melakukannya dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Program audit memiliki beberapa manfaat apabila disusun dengan baik. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program
audit tersebut adalah sebagai berikut: 1
Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit.
2 Menjadi dasar penugasan auditor.
3 Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan
audit. 4
Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan dengan apa yang direncanakan.
5 Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam
tahap-tahap pelaksanaan audit. 6
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan. 7
Membantu auditor pada audit selanjutnya. 8
Mengurangi waktu supervise langsung yang dibutuhkan. 9
Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit inernal. d.
Pekerjaan Lapangan Pekerjaan lapangan merupakan proses yang sistematis dan
merupakan persyaratan professional. Auditor internal melakukan skeptisme yang sehat. Tujuan dari pekerjaan lapangan adalah untuk
membantu pemberian keyakinan dengan melaksanakan prosedur- prosedur audit yang ada di program audit, sesuai tujuan audit yang
ingin dicapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dalam melakukan pekerjaan lapangan, seorang auditor internal akan menerapkan teknik-teknit audit. Teknik-teknik audit yang akan
diterapkan adalah melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan, menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi dan melakukan
evaluasi yang diterapkan pada beragam kondisi. Teknik-teknik tersebut digunakan dengan cara sendiri maupun secara gabungan,
kapan pun sesuai dengan waktu auditor melakukan pemeriksaan. e.
Temuan Audit Temuan audit merupakan suatu penyimpangan-penyimpangan
dari norma-norma atau kriteria yang dapat diterima. Beberapa temuan yang memiliki kelemahan kecil dan tidak membutuhkan
perhatian manajemen tidak perlu dilaporkan oleh seorang auditor. Berikut merupakan syarat temuan yang bisa dilaporkan oleh auditor:
1 Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen.
2 Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti
yang memadai, kompeten dan relevan. 3
Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka. 4
Relevan dengan masalah-masalah yang ada. 5
Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk
memperbaiki kondisi-kondisi
yang mengandung
kelemahan. Tidak ada temuan yang benar-benar sama. Setiap temuan
mencerminkan tingkat kerugian atas resiko aktual atau potensialnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
masing-masing. Temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi tidak signifikan, kecil, atau besar. Temuan tidak signifikan merupakan
temuan semacam kesalahan klerikal yang dialami semua organisasi dan tidak memerlukan tindakan formal. Temuan-temuan kecil
minor findings perlu dilaporkan karena kesalahan manusiawi yang bersifat acak, jika tidak diperbaiki maka akan berlanjut sehingga
merugikan; dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi organisasi namun cukup signifikan untuk diperhatikan oleh
manajemen. Sedangkan untuk temuan-temuan besar major findings merupakan temuan yang akan menghalangi pencapaian
tujuan uatama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. f.
Penyajian hasil audit Audit “Deliverable” Tahap ini merupakan tahap penyampaian konfirmasi temuan
finding confirmation kepada pihak perusahaan sampai pada penyajian Laporan Hasil Audit audit report kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
C. Piutang