Proses Perencanaan Berita di Harian Suara Merdeka

34 BAB V POLA KOMUNIKASI REDAKTUR DAN WARTAWAN DI HARIAN SUARA MERDEKA

5.1 Proses Perencanaan Berita di Harian Suara Merdeka

Tabel 5.1 No Nama Jabatan 1 Dhoni Zustiyantoro Wartawan 2 Petrus Hadi Subono Redaktur Desk 3 Rukardi Redaktur Pelaksana 4 Edy Muspriyanto Koordinator Liputan Sumber : Olahan data primer, 2016 Perencanaan program berita dilakukan pada setiap malam, yakni pukul 21.00 hingga 22.00. Awalnya rapat perencanaan dilakukan setiap pagi pukul 09.00 namun diubah ke malam hari karena pertimbangan kematangan perencanaan. Rapat perencaaan diubah ke malam hari agar keesokan paginya penugasan liputan bisa langsung diberikan kepada Wartawan. Dalam perencanaan banyak hal-hal yang harus didiskusikan secara rinci dan agar bisa lebih matang perencanaan diubah ke malam hari agar redaksi bisa memiliki banyak waktu untuk mematangkan program berita. Perencanaan ini akan dipimpin oleh Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan. Dalam proses perencanaan program berita, masing-masing perwakilan Biro dan Desk Redaktur menyampaikan agenda liputan untuk esok hari. Penentuan arah berita dan narasumber juga dibahas dalam rapat ini. Jika ada isu atau informasi yang membutuhkan pengambilan kebijakan khusus, maka biasanya Pemimpin Redaksi akan turut hadir dalam rapat program ini. Sebagai pengendali, Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan akan mencatat semua agenda liputan yang telah disampaikan untuk menjadi bahan evaluasi esok harinya. Komunikasi yang dilakukan dalam rapat perencanaan berita oleh bagian- bagian redaksi merupakan cara untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh Harian 35 Suara Merdeka dalam menyajikan berita. Setiap perwakilan Biro dan Desk Redaktur menyatakan pemikiran mereka terkait peristiwa, isu, atau informasi-informasi, baik lokal, regional, maupun nasional yang mereka ketahui agar bisa diliput oleh Wartawan dan diangkat sebagai berita. Pandangan dan pendapat dari perwakilan Biro dan Desk Redaktur juga disampaikan dengan cara memberi tahu arah pemberitaan dan narasumber yang dianggap kompeten untuk materi tersebut. Jika memang Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan memiliki usulan atau pemikiran lain, maka hal itu juga akan dinyatakan kepada bawahan mereka. Usulan atau pemikiran tersebut bisa jadi memberikan rekomendasi untuk memilih narasumber yang lain, penambahan narasumber terkait, termasuk arah pemberitaan agar hasil berita nantinya tidak sama dengan berita sebelumnya jika berita tersebut merupakan berita lanjutan. Segala informasi yang diketahui redaksi disampaikan melalui rapat, menghindari terjadinya kesamaan berita dengan media-media lain atau bahkan kesalahan pengambilan kebijakan untuk sebuah berita. Dalam beberapa berita yang berpotensi menjadi berita besar, Pemimpin Redaksi akan turut hadir dalam rapat untuk menyatakan pendapat dan mengambil kebijakan arah pemberitaan. Pemimpin Redaksi bisa menjadi pengambil kebijakan teratas jika Redaktur Pelaksana ragu-ragu atau membutuhkan orientasi dalam untuk menentukan kebijakan. Wilayah yang termasuk kawasan liputan untuk Biro Muria adalah Kudus, Pati, Jepara, Rembang, dan Blora. Wilayah yang termasuk kawasan liputan untuk Biro Semarang adalah Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Grobogan, dan Demak. Sedangkan wilayah yang termasuk kawasan liputan untuk Biro Jakarta biasanya adalah berita-berita yang berkelas nasional dari kantor Biro Suara Merdeka yang berada di Jakarta. Sementara wilayah yang termasuk kawasan liputan untuk Biro Solo adalah Kota Solo, Boyolali, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, dan Sragen. Wilayah yang termasuk kawasan liputan untuk Biro Kedu adalah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Provinsi DIY, Wonosobo, Temanggung, Purworejo, dan Kebumen. Wilayah yang termasuk kawasan liputan untuk Biro Pantura adalah Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, dan Batang. Wilayah yang termasuk kawasan liputan untuk Biro Banyumas adalah Kota Purwokerto, Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, dan Kabupaten Banyumas. 36 Perencanaan produk berita yang dilakukan secara rutin dan mendalam adalah agar memenuhi tujuan untuk menyajikan berita dengan kualitas terbaik untuk pembaca, mengingat persaingan dalam industri media saat ini yang begitu ketat. Dalam hal ini Pak Edy Muspriyanto selaku Koordinator Liputan yang juga sering memimpin rapat perencanaan menyatakan bahwa : 1 “Mengikuti rapat perencanaan itu sangat penting, karena itu sebagai panduan. Karena tanpa rapat malam nanti apa yang kita harapkan tidak terarah. Masing- masing media itu kan kalau tanpa arah beritanya akan sama.” Selain itu, pemrograman suatu berita melalui rapat perencanaan ini berfungsi untuk mencerminkan sikap Suara Merdeka terhadap suatu isu, peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi. Mengenai hal ini Pak Dhoni Zustiyantoro selaku salah satu Wartawan Harian Suara Merdeka juga menyampaikan bahwa : “Perencanaan berita sangat penting, karena kan di lapangan akan ada banyak sekali isu. Nah perencanaan itu ditujukan, kalau menurut saya lebih kepada bagaimana media itu bersikap. Bisa jadi sikap antar media satu dan media lainnya akan sangat berbeda nantinya. Suara Merdeka dengan koran X misalnya, kan pengambilan isunya akan bisa saja berbeda. Nah itu tergantung bagaimana pemrograman. Pemrograman sekali lagi akan terkait dengan tadi rapat redaksi, bagaimana kami bisa menentukan isu-isu yang aktual untuk lebih digali secara mendalam seperti itu.” Jika ada peristiwa, informasi, atau isu yang hanya diambil bagian dasarnya saja atau seadanya, maka berita yang dihasilkan pun dipastikan tidak bisa memenuhi kebutuhan khalayak atau pembaca. Ketatnya persaingan industri media saat ini membuat media cetak harus mempunyai strategi pemberitaan yang matang. Terlebih di era portal berita online, pembaca banyak beralih membaca berita melalui gadget mereka secara lebih mudah dan mobile. Jadi pertimbangan berita yang akan disajikan tidak hanya mengejar kecepatan. Hal ini seperti disampaikan oleh Pak Edy Muspriyanto : “Kita harus kreatif lah dan harus punya siasat, punya strategi agar bagaimana caranya kita berbeda. Salah satu kelemahan kita media cetak itu kan menyajikan sebuah berita dengan kurun waktu yang relatif lama. Nah andai kata kita tidak punya sesuatu yang unggul, kita terkalahkan oleh berita online. Kalau misalnya kita lepas tanpa perencanaan, ya kita sama saja dengan media online .” 1 Wawancara dengan Pak Edy selaku Korlip pada 23 Februari 2016 dan wawancara dengan Pak Dhoni selaku Wartawan pada 24 Februari 2016. 37 Mengenai hal ini, Pak Dhoni juga menyampaikan bahwa : “Ketika dalam media online yang dikejar itu adalah kecepatan bukan ketepatan. Bukan keakuratan tapi kecepatan sekali lagi ya. Nah disisi lain media cetak harus bisa membaca sisi lainnya. Media cetak jangan hanya mengejar kecepatan berita tetapi harus mengejar kedalaman berita yang tidak disajikan oleh media online tentu saja. Media cetak harus bisa menulis selain kedalaman juga sisi lain pada kejadian itu sendiri. Itu yang sebenarnya tidak dibaca oleh media online .” Gambar 8 Suasana Rapat Perencanaan Sumber : Data primer, 2016 Dari hasil penelitian, dilihat dari teori jaringan komunikasi, komunikasi yang dilakukan oleh redaksi Harian Suara Merdeka dalam proses perencanaan berita memperlihatkan jaringan model roda. Komunikasi jaringan model roda ini memiliki satu orang yang menjadi pusat dari arus komunikasi. Semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat pada satu orang yang memimpin. Dalam proses perencanaan berita, orang yang menjadi pusat dari arus komunikasi itu adalah Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan selaku pihak yang memimpin jalannya rapat perencanaan berita. Perwakilan Desk dan Biro mengarahkan arus komunikasi mereka kepada Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan. Tanda panah yang mengarah pada Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan jika dilihat menurut komunikasi organisasi, merupakan arah komunikasi dari bawahan kepada atasan, yakni ketika perwakilan Biro dan Desk Redaktur menyampaikan agenda liputan kepada Redaktur Pelaksana atau Koordinator Liputan. Tanda panah yang mengarah 38 kepada Wartawan dari Biro atau Desk Redaktur jika dilihat menurut komunikasi organisasi, merupakan arah komunikasi dari atasan kepada bawahan. Di Harian Suara Merdeka, setiap Wartawan akan dikoordinasikan oleh perwakilan dari masing-masing Biro dan Desk Redaktur untuk tugas liputan. Apabila digambarkan, pola komunikasi untuk proses perencanaan berita adalah sebagai berikut : Bagan 9 Sumber : Olahan data primer, 2016 Koordinator Liputan atau Redaktur Pelaksana Biro Semarang Biro Jakarta Biro Solo Biro Banyumas Biro Pantura Biro Kedu Desk Nasional Desk Ekonomi Desk Olahraga Desk Internasional Biro Muria Wartawan kawasan Semarang Wartawan kawasan Muria Wartawan kawasan Jakarta Wartawan kawasan Pantura Wartawan kawasan Banyumas Wartawan kawasan Solo Wartawan kawasan Kedu Wartawan Olahraga Wartawan Internasional Wartawan Nasional Wartawan Ekonomi Desk Pendidikan Desk Hiburan Wartawan Pendidikan Wartawan Hiburan 39

5.3 Penugasan Liputan kepada Wartawan