berkabut atau tidak terang dan pada resin berwarna, crazing menimbulkan gambaran putih. Crazing ini merupakan predisposisi terhadap patahnya basis protesa. Beberapa
hal yang menyebabkan terjadinya crazing antara lain kelarutan resin yang kurang homogen sehingga terjadi pemisahan mekanik dari rantai-rantai polimernya pada saat
ada tekanan tarik atau tensile stress. Penyebab lain terjadi akibat hasil aksi pelarut, umumnya berasal dari kontak dengan cairan seperti etil alkohol atau bahan yang
mengandung asam asetat dalam waktu yang lama.
1,24
2.3 Komposisi Resin Akrilik Heat cured
Resin akrilik polimerisasi panas terdiri dari likuid monomer dan bubuk polimer yaitu, sebagai berikut :
22,23
a. Likuid monomer - Metil metakrilat sebagai polimer plasticizes
- Dibutil phatalat sebagai plasticizer - Glikol dimetakrilat 1-2 sebagai agen cross linking atau memacu ikatan silang
penting pada sifat fisik polimer sehingga lebih keras dan tahan terhadap pelarut. - Hydroquinon 0.006 sebagai Inhibitor preventing setting atau penstabil untuk
mencegah terjadinya proses polimerisasi selama penyimpanan. b. Bubuk Polimer
- Polimetil metakrilat dan co-polimer 5 - Benzoil peroksida sebagai initiator
- Gabungan merkuri sulfit dan cadmium sulfit sebagai pigmen - Zink atau titanium oxide sebagai Opacifiers atau bahan membuat terlihat padat
- Dibutil pthalat sebagai plasticizer - Partikel organik dan inorganik, seperti serat kaca, zirkonium silikat sebagai
estetik untuk resin akrilik heat cured.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Sifat Mekanik
Sifat mekanik adalah salah satu sifat terpenting, karena sifat mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan untuk menerima beban tanpa menimbulkan
kerusakan pada bahan tersebut. Sifat-sifat mekanik tersebut yaitu, kekuatan strength, kekerasan hardness, kekakuan stifness, dan kelelahan fatique.
25
Kekuatan strength menyatakan kemampuan bahan untuk menerima beban tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ada beberapa macam yaitu kekuatan
tarik ditentukan dengan menggunakan bahan dengan uji kekuatan tarik satu sumbu. Kekuatan fatik merupakan patahnya bahan yang disebabkan beban berulang melebihi
ambang batas bahan. Kekuatan impak merupakan energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan dengan gaya bentur. Kekuatan transversal merupakan kekuatan
bahan terhadap beban, tekanan, dorongan secara beraturan dan berhenti ketika bahan patah.
1,14,25
2.5 Proses Polimerisasi Resin Akrilik Heat Cured
Polimerisasi adalah proses bereaksinya molekul monomer bersama dalam reaksi kimia untuk membentuk rantai polimer, resin akrilik ketika berpolimerisasi akan
menjadi padat. Polimerisasi heat cured umumnya mengandung benzoil peroksida, bila dipanaskan diatas 60
C maka molekul-molekul benzoil peroksida terpisah-pisah untuk menghasilkan spesies dengan muatan listrik netral dan mengandung elektron tidak
berpasangan atau radikal bebas. Masing-masing radikal bebas dengan cepat bereaksi dengan molekul monomer yang ada untuk merangsang polimerisasi rantai bertumbuh.
Karena produk reaksi juga memiliki elektron tidak berpasangan, molekul tersebut tetap aktif secara kimia. Sebagai akibatnya, molekul monomer tambahan menjadi terikat
dengan rantai polimer individualnya. Proses ini terjadi dengan cepat dan diakhiri oleh penyatuan dua rantai bertumbuh atau disebut dengan kombinasi dan perpindahan satu
ion hidrogen dari satu rantai ke rantai yang lain disebut ketidakseimbangan.
2,21
Reaksi polimerisasi aktivasi panas sebagai berikut.
22
Universitas Sumatera Utara
Powder Polimer + Liquid monomer + Heat eksternal Polimer + Heat reaksi
Pada hasil siklus polimerisasi yang baik mencakup pemprosesan resin 70
o
C selama 2 jam dan kemudian meningkat temperatur air rendaman sampai 100
o
C dan diproses selama 30 menit lebih.
3,5,26
Setelah siklus polimerisasi yang dilakukan selesai, kuvet harus didinginkan perlahan dengan cara mengangkat kuvet dari rendaman air dan dibiarkan mendingin
sampai mencapai temperatur ruang atau selama 30 menit.
22
2.6 Resin Akrilik Heat Cured dengan Penambahan Penguat