BAB 5 PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diperoleh perbedaan kekuatan impak, namun tidak ada penurunan yang signifikan sesudah dilakukan perendaman di dalam saus tomat. Ini
dapat dilihat pada uji Kruskal-Wallis tabel 2 dan uji Mann-Whitney antar kelompok yaitu tabel 3 antara kelompok kontrol dengan kelompok 2 hari dengan signifikansi 0,384, pada
tabel 4 antara kelompok kontrol dengan kelompok 4 hari dengan signifikansi 0,088 dan pada tabel 5 antara kelompok 2 hari dengan kelompok 4 hari dengan signifikansi 0,103.
Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing kelompok berada pada p0,05 yaitu tidak terdapat penurunan yang dignifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok
perendaman 2 hari, kelompok kontrol dengan kelompok perendaman 4 hari, dan juga antara kelompok perendaman 2 hari dengan kelompok perendaman 4 hari.
Hasil ini menunjukkan bahwa resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat kaca 1 yang direndam dalam saus tomat dengan pH 5,2 tidak
menyebabkan penurunan kekuatan impak yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh penambahan serat kaca pada resin akrilik yang terbukti dapat meningkatkan kekuatan
impaknya dan dapat mengurangi penyerapan cairan serta meningkatkan solubitas dari bahan.
12,13,14
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu oleh Desy 2010 perendaman resin akrilik heat cured tanpa penambahan serat kaca dalam saus tomat
mengalami penurunan kekuatan impak yang signifikan.
7
Penurunan tersebut disebabkan adanya asam asetat dan asam benzoat yang terkandung dalam saus tomat sehingga ketika
berkontak dengan resin akrilik tanpa penambahan serat kaca maka sifat penyerapan air yang dimiliki oleh resin akrilik menyebabkan asam asetat berdifusi kedalam resin dan
bereaksi dengan ester dari resin sehingga terbentuk crazing dan akibat yang terjadi penurunan kekuatan impak.
7,10,11
Universitas Sumatera Utara
Namun pada resin akrilik heat cured yang ditambah dengan serat kaca tidak terjadi hal demikian disebabkan adanya serat kaca yang dapat mengurangi penyerapan
air yang dimiliki oleh resin akrilik dan meningkatkan kekuatan mekaniknya. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu terhadap penambahan serat kaca dilaporkan oleh
Gugota 2006 menyatakan bahwa resin akrilik yang ditambah dengan serat kaca dapat meningkatkan kekuatan impak dari resin.
14
Tacir 2006 menyatakan bahwa penambahan serat kaca potongan kecil pada resin akrilik dapat meningkatkan kekuatan
impaknya.
15
Neset dkk 2000 melaporkan bahwa dengan penambahan serat kaca dapat mengurangi penyerapan cairan dan dimensi perubahannya menurun serta kekuatan
mekaniknya dapat dipertahankan.
13
Hasil penelitian ini sesuai dengan Rekka K, Valittu 2000 melaporkan bahwa basis polimer yang ditambah dengan serat kaca yang direndam selama 180 minggu
terjadi perubahan yang irreversible namun kekuatan mekaniknya masih relatif baik.
17
Denis 2008 menyatakan bahwa resin akrilik heat cured dan auto cured yang ditambah dengan serat kaca kemudian direndam dalam air selama 4 minggu pada suhu 37
C tidak mengalami penurunan kekuatan flexural dan kekuatan impak.
18
Ranganath, dkk 2011 malaporkan bahwa dengan penambahan serat kaca pada resin akrilik heat cured setelah
direndam dalam air suling selama 17 hari terjadi pengerutan yang masih dapat dikompensasi dan tidak menurunkan kekuatan mekaniknya serta baik digunakan di
klinik.
19
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa resin akrilik heat cured yang ditambah dengan serat kaca cukup kuat untuk mempertahankan kekuatan impaknya pada
perendaman dalam asam asetat dan benzoat yang terkandung dalam saus tomat selama 2 hari dan 4 hari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN