commit to user 48
3.5 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel penelitian ini ditentukan berdasarkan
criterion-ba sed sa mpling
dalam pemilihan sumber data dan pengumpulan data.
Criterion-ba sed sa mpling
sendiri dapat disebut sebagai
theoretica l-ba sed sa mpling
yang berarti bahwa data dipilih dan dikumpulkan berdasarkan pendekatan teori yang digunakan.
C
riterion-ba sed sa mpling
yang digunakan sebagai dasar pemilihan KPAA sebagai sumber data dan pemilihan narasumber atau informan adalah sebagai
berikut pertimbangan yang mendasari dipilihnya KPAA adalah
Perta ma
mantra kidung artinya, mantra yang dapat disenandungkan, ditemukan di dalam KPAA.
Dalam kitab primbon yang lain juga terdapat mantra, misalnya
Kita b Primbon Beta ljemur Ada mma kna ,
tetapi mantra tersebut tidak berupa kidung yang hanya bisa dibaca atau dirapal saja.
Kedua
, yaitu di dalam KPAA terdapat salah satu mantra yang sudah banyak dihapal oleh sebagian besar masyarakat Jawa, yaitu
kidung ma ntra wedha
KM atau lebih dikenal dengan
Kidung Rumeksa ing Wengi
. Hal ini mencerminkan bahwa mantra sebagai sarana ritual dapat diterima dengan mudah
oleh masyarakat Jawa melalui tembang. Selain itu, mantra yang berbentuk tembang mengindikasikan bahwa mantra-mantra tersebut pernah dekat dalam
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat Jawa. Mantra kidung di masyarakat Jawa saat ini masih banyak diprakktikkan khususnya
Kidung Rumeksa Ing Wengi
dan
Kidung Sesingga ha n
atau
Kidung Wa ra wedha
KW. Dua
kidung
tersebut masih banyak dilantunkan oleh masyarakat Jawa dengan berbagai tujuan. Misalnya,
dalam menjelang hajatan pernikahan dan khitanan, untuk terhindar dari
commit to user 49
malapetaka sang
sa hibul ha jat
melantunkan
kidung sesinggahan
, menolak hama tanaman dengan melantunkan
kidung mantra wedha
.
Ketiga
, yaitu di dalam KPAA terdapat penjelasan secara memadai tentang interpretasi setiap stanza yang terdapat dalam setiap mantra. Ada upaya penafsiran
yang coba dilakukan oleh penghimpun mantra. Kriteria sebagai narasumber adalah sebagai berikut:
Perta ma
, dukun
pinisepuh
memahami
kita b primbon Ja wa
yang didalamnya terdapat mantra kidung. Tidak setiap dukun
pinisepuh
memahami
kita b primbon Ja wa
yang didalamnya terdapat mantra kidung.
Kedua
, memiliki pemahaman agama Islam yang dalam
tasa wuf
dan pemahaman kearifan Jawa yang telah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga
, memiliki wawasan tentang
kita b primbon Ja wa
, mantra Jawa, dan mantra yang bersumber dari bahasa Arab.
Keempat
, menggunakan mantra Jawa sebagai salah satu media dalam perannya sebagai penolong sesama
pela ku ma ntra
. Mantra yang dipraktikkan tersebut terdapat dalam KPAA.
Kriteria tersebut akhirnya mewujud dalam sosok Sumiran Abdul Halim Jazuli yang bertempat tinggal di Dukuh Nganti, Desa Babadan, Kecamatan
Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Berikut deskripsi singkat dari narasumber. Narasumber lebih dikenal oleh penduduk dengan nama Sumiran atau
lebih akrab dipanggi “
Mba h Ran
”. Sumiran adalah nama kecilnya, Abdul Halim Jazuli adalah nama yang diberikan setelah
nya ntri
dan
mondok
di pesantren salafiyah di Jawa dan
merguru
di
pinisepuh
yang mumpuni dalam ilmu rohani Jawa
limpat ing pa mbudi
. Nama tersebut akhirnya digunakan sebagai nama
commit to user 50
formal kewarganegaraan yang tercantum di KTP. Selain, bertani dan berladang, pekerjaanya adalah membantu orang-orang yang kesulitan atau ditimpa bencana
sukerta
: mengobati orang yang sakit parah, permasalahan rumah tangga, konsultasi problematika hidup lainya. Tidak berkenan dipanggil
Dukun
, tetapi penolong sesama
helper
. Banyak tamu dari pelbagai kota dan daerah yang berkunjung ke rumahnya untuk minta pertolongan dalam memecahkan
problematika hidup. Praktik membantu sesama telah dijalani sejak tahun 1990an. lihat lampiran foto wawancara dengan narasumber
3.6 Validitas Data