55 Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali siswa, 6
Mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik. Mengenai prosedur pelaksanaan pengajaran remedial untuk anak
lamban belajar Slow learner di atas, penulis menggunakannya sebagai pedoman untuk mengembangkan instrumen penelitian.
Adapun aspek tersebut adalah Pelaksanaan pengajaran remedial dengan indikator sebagai berikut :
1 Penelaahan kembali kasus dengan permasalahannya 2 Menentukan alternatif pilihan tindakan
3 Layanan bimbingan dan konseling atau psikoterapi 4 Melaksanakan pengajaran remedial
5 Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali siswa 6 Mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik.
Untuk lebih jelasnya, kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat di bab III.
C. Kerangka Pikir
Anak lamban belajar atau slow learner adalah anak yang mengalami kesulitan belajar, memiliki prestasi dan perkembangan belajar yang rendah
dikarenakan mempunyai IQ sedikit di bawah normal. Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan belajarnya lebih lama dibanding dengan anak
lain yang memiliki potensi intelektual yang sama. Anak lamban belajar biasanya mengalami tinggal kelas. Tidak jarang pula banyak yang memberi
julukan kepadanya sebagai “ anak bodoh”. Hal inilah yang sering terjadi di
56 sekolah-sekolah, namun sebagai seorang pendidik sekaligus pembimbing,
guru memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik untuk siswanya, mendidik, membimbing, memperbaiki atau menyembuhkan
kesulitan belajar siswa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas prestasi belajarnya.
Kesulitan belajar yang dialami anak lamban belajar diupayakan perbaikan atau penyembuhannya dengan pengjaran remedial. Pengajaran
remedial itu sendiri bertujuan untuk memperbaiki prestasi belajar anak lamban belajar dengan menggunakan strategi yang disesuaikan dengan
kondisi anak lamban belajar. Upaya guru dalam memberikan pengajaran remedial akan membantu anak lamban belajar dalam memperbaiki atau
menyembuhkan kesulitan belajar yang dialami. Hal-hal atau tujuan belajar yang semula belum tercapai oleh anak lamban belajar dalam pembelajaran
biasa, akan di perbaiki di dalam pengajaran remedial. Ketika tujuan belajar yang telah ditentukan sudah tercapai, maka nilai anak lamban belajar pun
akan mencapai KKM. Pengajaran remedial akan berhasil apabila memperhatikan prosedur pelaksanaan pengajaran remedial. Ketika prosedur
pelaksanaan pengajaran remedial dilaksanakan dengan runtut, maka pengajaran remedial berjalan dengan lancar dan akan mampu memperbaiki
prestasi belajar anak lamban belajar pula.
57
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dikembangkan berdasarkan rumusan masalah dan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memperoleh data penelitian.
Pertanyaan penelitian yang peneliti kemukakan sebelum diadakan penelitian di lapangan yaitu:
1. Bagaimana kegiatan awal yang dilakukan oleh guru kelas III SD N 1
Karakal dalam pelaksanaan pengajaran medial anak lamban belajar ? 2.
Bagaimana kegiatan inti yang dilakukan oleh guru kelas III SD N 1 Karakal dalam pelaksanaan pengajaran medial anak lamban belajar?
3. Bagaimana kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru kelas III SD N 1
Karakal dalam pelaksanaan pengajaran medial anak lamban belajar?
58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono 2013: 15 metode penelitian kulaitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk memeliti pada kondisi obyek yang alamiah, peneliti adalah sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi
gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Karakteristik dari
penelitian ini adalah deskriptif. Sumadi Suryabrata 2010:76 penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan
deskripsi mengenai situasi-siatuasi atau kejadian-kejadian. Secara lebih khusus penelitian ini adalah termasuk dalam studi kasus. Asmadi Alsa
2011:55 berpendapat penelitian dengan rancanagn studi kasus dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna
sesuatu atau subyek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti bermaksud memperoleh pengertian yang mendalam
atau mencermati terkait pelaksanaan pengajaran remedial anak lamban belajar
di kelas III SD Negeri 1 Krakal Alian Kebumen.
Penelitian ini bermaksud untuk mencermati lebih dalam bagaiamana pelaksanaan pengajaran remedial untuk anak lamban belajar di SD N 1