Kegiatan Evaluasi Pengajaran Remedial Anak Lamban Belajar

85 lamban belajar, dilanjutkan dengan memberikan nilai serta memberikan keterangan tuntas tidaknya nilai remedial RI pada hasil pekerjaannya. Guru :” ya itu paling saya menganalisis apakah semua nilai hasil belajarnya sudah tuntas apa belum, saya bandingkan setidaknya sama dengan KKM apa belum seperti itu mbak.” Guru :” iya langsung saya koreksi, saya nilai dan saya kasih keterangan di pekerjaan siswa dan RI.” Guru memberi penjelasan kepada anak lamban belajar mengenai nilai yang didapatkan dari hasil remedial. Apabila anak lamban belajar mendapat nilai yang sudah tuntas, maka guru memberi tahukan kepadanya dan apabila belum tuntas guru juga memberi tahu bahwa nilai yang diperoleh masih kurang dari KKM, dan harus diremedial kembali.

3. Kegiatan Evaluasi Pengajaran Remedial Anak Lamban Belajar

Evaluasi atau kegiatan akhir dilakukan oleh guru dengan melakukan re-evaluasi dan rediagnostik. Guru mencari tahu penyebab anak lamban belajar masih belum mencapai ketuntasan setelah remedial dengan cara menanyakan kepada RI bagian atau materi yang masih dirasa sulit dari soal remedial yang telah diberikan dan memerintahkan RI untuk terus belajar dan latihan membaca. Guru :” dengan banyak bertanya apa yang masih menjadi kesulitannya dan melihat hasil ulangnnya mbak.” Guru :” jelas satu saya menilai hasil pekerjaan RI, nanti bagaimana apakah sudah tuntas apa belum diandingkan dengan KKM nya, di sini semua kan 75 ya mbak selain bahasa daerah itu 65. Selain itu mungkin ya motivasi ya setelah remedial, sering saya menasihati dia untuk rajin belajar, khususnya belajar membaca dan menulis.” 86 Setelah remedial dilakukan, apabila hasilnya masih belum sesuai atau mendapat nilai yang dibawah KKM, guru langsung memberi tahu anak lamban belajar untuk mengikuti remedial kembali. Soal yang diberikan apabila setelah remedial satu kali belum berhasil akan diturunkan tingkat kesulitannya, juga jumlah solanya. Seperti halnya ketika medial matematika mengenai bangun datar, karena dengan satu kali remedial belum tuntas, maka soal yang semula berjumlah 10 butir menjadi dikurangi hanya 5 butir. Selain itu guru juga terus memotivasi anak lamban belajar menyuruh RI untuk terus belajar dan latihan membaca. demikian cuplikan hasil wawancara dengan guru kelas. Guru :” dengan banyak bertanya apa yang masih menjadi kesulitannya dan melihat hasil ulangnnya mbak.” Guru :” saya remedi lagi mbak, dengan menurunkan tingkat kesulitan soal, saya nasehati juga, disemangati... memberikan bimbingan lah... seperti itu..” Guru melakukan rekomendasi kepada anak lamban belajar yang telah berhasil mencapai tujuan belajar dengan memperbolehkan RI mengikuti materi pembelajaran berikutnya. setelah anak lamban belajar mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan, guru tidak memberikan tugas tambahan apapun setelah pengajaran remedial. Guru :” ya saya memberikan materi selanjutnya seperti itu.” Guru :” kalau tugas tambahan tidak ya mbak.” Berdasar pada uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk langkah evaluasi, guru mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik didapat 87 temuan sebagai berikut, guru mencari tahu penyebab anak lamban belajar yang masih belum mencapai ketuntasan setelah remedial dengan menanyakan kepada RI bagian atau materi yang masih dirasa sulit oleh RI dan menyuruh RI untuk terus belajar dan latihan membaca. Guru dalam merekomendasi anak lamban yang belum mencapai tujuan belajar guru melakukan remedial kembali dan menanyakan kepada RI bagian yang masih dirasa sulit dan menyuruh RI untuk terus belajar dan latihan membaca. Lain daripada itu apabila RI yang sudah berhasil mencapai tujuan belajar, guru merekomendasikan RI untuk mengikuti materi pembelajaran berikutnya dan tidak memberikan tugas tambahan setelah mendapatkan pengajaran remedial.

D. Pembahasan