62
d. Model Perekrutan
Model perekrutan panitia Solo Batik Carnival ini merupakan gabungan antara tim Solo Batik Carnival tahun sebelumnya dan ditambah anggota baru dari Mataya Art and Heritage yang kemudian
digabungkan antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta dan Solo Center Point. Mataya Art And Heritage merupakan salah satu Event Organizer di Kota Solo yang bergerak di bidang
Event Budaya. Saat ini event Solo Batik Carnival ditangani oleh Yayasan Solo Batik Carnival. Yayasan Solo Batik Carnival merupakan sebuah lembaga berbadan hukum resmi yang didirikan awal tahun
2012. Diharapkan yayasan ini menjadi tempat bernaung para peserta Solo Batik Carnival. Keberadaan yayasan ini menjadi semacam manajemen untuk para anggota Solo Batik Carnival, mengingat
banyaknya tawaran show dari luar kota Solo. Dengan begitu, peserta Solo Batik Carnival mempunyai standar minimal akomodasi dan manajemen yang profesional untuk show di luar kota Solo. Rencana
jangka panjangnya, dari yayasan ini kemudian muncul lembaga lembaga pendidikan dalam bidang fashion, terutama batik.
2. Kereta
Kencana World Music
Festival a. Pendanaan
Kereta Kencana World Music Festival Pendanaan kegiatan Kereta Kencana World Music Festival berasal dari APBD Kota Solo, berkisar
antara 20 dari total anggaran yang dibutuhkan, sedangkan 80 berasal dari sponsor.
b. Penggagas Kereta Kencana World Music Festival
Kereta Kencana World Music Festival diprakrasai oleh Dinas Pariwisata Kota Solo dan disetujui oleh Pemerintah Kota Solo sebagai event tahunan.
c. Pelibatan Masyarakat
Kereta Kencana World Music Festival melibatkan masyarakat secara luas untuk berpartisipasi dalam acara KWF, masyarakat yang akan berpartisipasi diharuskan mendaftarkan diri ke panitia
penyelenggara.
d. Model Perekrutan
Perekrutan dalam acara Kereta Kencana World Music Festival adalah melalui seleksi yang diselenggarakan oleh panitia.
3. Eco Cultural
City a.
Pendanaan
Pendanaan Eco Cultural City didanai dari APBD Kota Surakarta serta swadaya masyarakat.
b. Penggagas
Gagasan Eco Cultural City ini dicanangkan oleh Walikota Solo yaitu Jokowi. Eco Cultural City ini sebagai upaya yang layak dilakukan setiap kota untuk menghentikan pemanasan global yang
63 dampaknya juga dirasakan di Solo dengan perubahan iklim yang cukup ekstrem. Secara peringkat
barangkali kota di dalam kebun lebih maju dibanding konsep hutan kota yang biasa dilakukan di kota- kota di Indonesia.
c. Pelibatan Masyarakat
Eco Cultural City ini melibatkan semua lapisan masyarakat yang ada di Kota Solo untuk membuat gerakan ruang terbuka hijau dengan membuat taman-taman di setiap wilayah RT dan RW.
d. Model Perekrutan