Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu dari tujuh negara dengan keanekaragaman hayati terbesar, fakta ini tentu memiliki potensi dalam pengembangan obat herbal yang berbasis pada tumbuhan obat dalam usaha kemandirian di bidang kesehatan. Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia dan sebagian besar tumbuh di Indonesia yaitu tumbuhan genus Calophyllum memiliki sekitar 160 spesies. Keanekaragaman tumbuhan genus Calophyllum di Indonesia menjadi tidak berarti jika tidak diteliti kandungan kimia dan pemanfaatannya dalam kesehatan. Spesies Calophyllum inophyllum yang lebih dikenal dengan tumbuhan nyamplung banyak memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Secara tradisional tumbuhan ini telah banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Tumbuhan genus Calophyllum mengandung senyawa turunan xanton, ploroglusinol dan kumarin. Kelompok senyawa bahan alam yang telah diisolasi dari tumbuhan genus Calophyllum cukup beragam, dilihat dari kerangka yang ada senyawa yang diisolasi adalah senyawa santon, kumarin, kroman, triterpenoid, steroid dan ploroglusinol Noldin et al., 2006; Su et al., 2008. Ploroglusinol 1,3,5-trihidroksibenzena dan turunannya telah digunakan secara luas pada produk komersial. Ploroglusinol dan turunannya seperti trimetilploroglusinol, digunakan sebagai bahan obat antispasmodik. Menurut Lafon 2009, berdasarkan hasil uji pre-klinik pada hewan coba menunjukkan bahwa ploroglusinol berfungsi sebagai antispasmodik non atropin dan dapat diinjeksikan secara intravena maupun intramuscular. Selanjutnya Lafon 2009 juga menyatakan bahwa cara bekerja ploroglusinol adalah dengan cara menghambat enzim COMT Catechol O-Methyl Transferase. Ploroglusinol juga digunakan secara luas sebagai bahan dasar atau intermediet dalam sintesis bahan obat, mikrobisida atau dalam sintesis organik. Ploroglusinol juga digunakan sebagai pewarna untuk sampel yang mengandung tanin pada analisis dengan mikroskop, dan juga digunakan sebagai pewarna pada industri kulit, tekstil dan pewarna rambut. Senyawa ini juga digunakan dalam commit to user 2 pembuatan bahan peledak yang stabil terhadap temperature dan benturan seperti 1,3,4-triamino-2,4,6-trinitrobenzena TATB, Frost, 2007. Penelitian tentang sintesis senyawa ploroglusinol telah banyak dilakukan dengan mereaksikan dengan senyawa lain membentuk senyawa turunan ploroglusinol untuk meningkatkan bioaktivitasnya. Chaudhuri et al., 2011 telah mensintesis turunan ploroglusinol yang berbasis polifenol untuk meningkatkan bioaktivitas ploroglusinol sebagai obat, terbukti mampu mencegah tukak lambung pada mencit melalui penurunan stres oksidatif pada jaringan lambung. Pada penelitian ini, dilakukan reaksi antara ploroglusinol dengan pereaksi etil 2-kloro asetat membentuk senyawa turunan ploroglusinol.

B. Perumusan Masalah