27
analisis SWOT dapat membantu perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dengan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Strategi pengembangan PHBM merupakan suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan dari implementasi program PHBM yaitu tercapainya
kelestarian sumber daya hutan, masyarakat desa hutan dan Perhutani dengan memadukan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial.
2.5 Penelitian Terdahulu
Heny Sri Wahyuni Setiyoningrum 2005 “Sumbangan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat terhadap Pendapatan Penduduk Desa
Hutan di Resort Polisi Hutan RPH Tengger Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Kebonharjo Kabupaten Rembang” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desa
Tengger merupakan daerah pedesaan dengan sebagian besar wilayahnya digunakan untuk area petanian dan hutan. Dengan demikian adanya program
PHBM dapat meningkatkan pendapatan penduduk desa hutan di RPH Tengger serta dapat mengurangi tingkat kerusakan hutan dengan menurunnya pencurian
kayu hutan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya program PHBM di RPH Tengger KPH Kebonharjo Kabupaten Rembang
mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk di sekitar hutan yang ditunjukkan
meningkatnya pendapatan Desy Kartikasari 2007 “Pelaksanaan Program Pengelolaan Sumberdaya
Hutan Bersama Masyarakat PHBM Dan Peningkatan Kerapatan hutan di RPH
Regaloh BKPH Regaloh KPH Pati Studi kasus Desa Regaloh” Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa dengan adanya partisipasi dari masyarakat desa hutan
28
maka pelaksanaan program PHBM berbasis lahan yang meliputi persiapan lapangan, penanaman, pemeliharaan, dan pengembangan hutan rakyat tergolonng
“baik” ini ditandai dengan adanya penggarapan lahan hutan dengan tanaman budidaya tumpangsari telah terlaksana. Oleh karena itu telah mengalami
penurunan tingkat kerusakan hutan pencurian hutan sehingga terjadi peningkatan kerapatan hutan dan peningkatan kesejahteraan penduduk.
Indah Susilowati 2007 “ Evaluasi implementasi pengelolaan hutan bersama masyarakat PHBM di KPH Randu Belatung”
Hasil penelitian menggambarkan pelaksanaan PHBM di Desa Jegong KPH Randublatung sesuai.
Kesesuaian implementasi dilakukan dengan sistem check list terhadap variabel evaluasi implementasi PHBM pada masing-masing analisis. Analisis proses
pelaksanaan PHBM di Desa Jegong KPH Randublatung berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan SK No.136KPTSDir2001 tentang PHBM dan SK
No.2142KPTSI2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan PHBM yang dilihat dari aspek kegiatan PHBM, ketentuan berbagi, tahapan pelaksanaan dan kelembagaan
PHBM. Analisis faktor-faktor penyebab pergeseran penerapan PHBM menggambarkan bahwa tidak semua tahapan dalam pelaksanaan PHBM terdapat
kendala. Hal itu menunjukkan pelaksanaan PHBM berjalan baik. Selain itu adanya potensi masyarakat dalam menyelesaikan konflik sangat mendukung
kesesuaian dalan pelaksanaan PHBM. Kondisi adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan menggambarkan adanya dampak psitif dari
penerapan PHBM yang diperoleh dari analisis dampak. Hasil analisis tersebut dikomparasi sehingga menggambarkan bahwa implementasi PHBM di Desa
29
Jegong KPH Randublatung sesuai berdasarkan indikator pada masing-masing variabel analisis.
2.6 Kerangka Pikir