Tuna Rungu : anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya Tuna Laras: anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian Lamban BelajarSlow Learner: anak yang memiliki potensi

Petunjuk Penggunaan Aplikasi Emis – MA Halaman 82 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 3.9. Pengisian Formulir Detil Siswa. 3.9.1. Data Identitas Pribadi Siswa NIS Lokal : Isikan Nomor Induk Siswa yang diterbitkan oleh lembaga tempat belajar NIS Nasional : Isikan Nomor Induk Siswa Nasional yang diterbitkan oleh Kemendiknas Nama Lengkap : Isikan Nama Lengkap Siswa Tempat Tanggal Lahir : Isikan Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin : Isikan Jenis Kelamin Siswa Urutan Dalam Keluarga : Isikan urutan anak dalam keluarga Alamat Tempat Tinggal : Isikan secara lengkap alamat tempat tinggal siswa yang bersangkutan Propinsi : Isikan Propinsi tempat tinggal siswa KabupatenKota : Isikan KabupatenKota tempat tinggal siswa Kecamatan : Isikan Kecamatan tempat tinggal siswa Nomor Telepon : Isikan Nomor telepon yang dimiliki siswa yang bersangkutan yang dapat dihubungi Status Tempat Tinggal : Isikan status tempat tinggal siswa berdasarkan pilihan yang ada Yang Membiayai Sekolah : Isikan yang membiayai sekolah siswa yang bersangkutan berdasarkan pilihan yang ada Penghasilan Orangtua : Isikan klasifikasi penghasilan orangtuawali ayah dan ibu per bulan Kebutuhan Khusus : Isikan Klasifikasi kebutuhan khusus siswa berdasarkan klasifikasi yang sudah ditentukan. Catatan Kebutuhan Khusus: 1. Tuna Netra : anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian.

2. Tuna Rungu : anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya

pendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal. 3. Tuna Daksa : anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak tulang, sendi, otot sedemikian rupa.

4. Tuna Laras: anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian

diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain. 5. Tuna Grahita : anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial.

6. Lamban BelajarSlow Learner: anak yang memiliki potensi

Petunjuk Penggunaan Aplikasi Emis – MA Halaman 83 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik. 7. Kesulitan Belajar Spesifik: anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika, diduga disebabkan karena faktor disfungsi neugologis, bukan disebabkan karena faktor inteligensi inteligensinya normal bahkan ada yang di atas normal. Anak berkesulitan belajar spesifik dapat berupa kesulitan belajar membaca disleksia, kesulitan belajar menulis disgrafia, atau kesulitan belajar berhitung diskalkulia, sedangkan mata pelajaran lain mereka tidak mengalami kesulitan yang signifikan berarti.

8. Gangguan Komunikasi : anak yang mengalami kelainan suara,