Renstra tahun 2005 2009 dan renstra tahu

(1)

MAKALAH OMPK

“Perbedaan dan Persamaan Restra Tahun 2205-2009

dengan Restra Tahun 2010-2014”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah OMPK

Dosen Pengampu : Drs. Moebari, M. Kes

Disusun Oleh : Tri Wahyuni(12618)

PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN

AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADAYOGYAKARTA

2014 / 2015


(2)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang “Persamaan dan Perbedaan Renstra Tahun 2005-2009 dengan Restra Tahun 2010-2014” ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dan kendala, karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Yogyakarta, Desember 2014


(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...i Kata Pengantar ...ii Daftar Isi ...iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...1 B. Rumusan Masalah...2 C. Tujuan Penulisan ...3

BAB II PEMBAHASAN

A. Rensta Tahun 2205-2009….…….………...………..4 B. Renstra Tahun 2010-2014 ………...12 C. Perbedaan Renstra Tahun 2005-2009 dengan Renstra Tahun

2010-2014 ………...………19 D. Persamaan Renstra Tahun 2005-2009 dengan Renstra Tahun

2010-2014 ………...22 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………...……….24 B. Saran………..25 DAFTAR PUSTAKA


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan atau biasanya dikenal dengan sebutan renstra merupakan acuan bagi kementerian kesehatan dalam menyelenggarakan Program Pembangunan Kesehatan. Sebenarnya bukanhanya sebagaia acuan bagi Departemen Kesehatan untuk menyelenggarakan pembangunan nasional, tetapi juga merupakan acuan bagi penyelenggara pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota, termasuk seluruh pejabatnya baik struktural maupun fungsional, bahkan lebih luas lagi semua stakeholder dalam pembangunan kesehatan.

Rencana strategis kesehatan atau rensta ini adalah Standar Nasional (berlaku Umum secara Nasional) maka seyogyanya semua Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten harus menjabarkan kembali Rencana Strategis Kementerian Kesehatan ini, menjadi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Propinsi dan kemudian dijabrakan kembali menjadi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten maupun kota, tentunya yang disesuaikan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi setempatnya.

B. Rumusan Masalah


(5)

1. Apa visi dan misi renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014?

2. Bagaimana arah dan tujuan pembangunan kesehatan pada renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014?

3. Apa saja yang menjadi sasaran restra tahun 2005-2009 dan tahun 2010-2014?

4. Apa saja pokok program yang terdapat dalam renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014?

5. Bagaiamana kebijakan yang dilakukan dalam renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014?

6. Apa saja strategi yang digunakan dalam renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014?

7. Apa saja perbedaan renstra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014?

8. Apa saja persamaan renstra tahun 2005-2009 dengan renstra 2010-2014?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesrhatan.

2. Untuk mengetahui visi dan misi renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.


(6)

3. Untuk mengetahui arah dan tujuan pembangunan kesehatan pada renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.

4. Untuk mengetahui sasaran restra tahun 2005-2009 dan tahun 2010-2014.

5. Untuk mengetahui pokok program yang terdapat dalam renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.

6. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan dalam renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.

7. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.

8. Untuk mengetahui perbedaan renstra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014.

9. Untuk mengetahui persamaan renstra tahun 2005-2009 dengan renstra tahun 2010-2014.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Restra Tahun 2005-2009 1. Visi

Restra 2005-2009 visinya pembangunan kesehatan “Indonesia sehat 2010”.

2. Misi


(7)

Para penanggungjawab program pembagunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembagunan.

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

Menciptakan perilaku yang sehat, kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan

3. Arah Pembangunan Kesehatan

Arah pembagunan kesehatan berdasarkan restra tahun 2005-2009, antara lain sebagai berikut :

a. Pembagunan kesehatan merupakan bagian integral atau bagian penting dari pembagunan nasional.

b. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselenggarakan secara bermutu, adil dan merata dengan cara memberikan pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, para lanjut usia yang terlantar baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

c. Pembagunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembagunan profesionalisme, desentralisasi dan jaminan


(8)

pemeliharaan kesehatan masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada.

d. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan dan didukung oleh system pengamatan, informasi dan manajemen yang handal. e. Pengadaan dan peningkatan sarana prasarana kesehatan yang terus

dilanjutkan.

f. Tenaga yang memiliki sikap nasional, etis dan professional, juga memiliki sikap pengabdian kepada bangsa dan Negara, berdisiplin, kreatif, perilmu dan terampil, berbudi luur dan dapat memegang teguh etika profesi.

4. Tujuan Pembagunan Kesehatan

Meningkatkan kemauan, kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang, sehingga dapat menciptakan masyarakat, bangsa dan Negara dengan penduduk yang perilaku dan lingkungannya sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 5. Sasaran Pembagunan Kesehatan

a. Perilaku hidup sehat

 Meningkatkan jumlah ibu hamil dan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan

 Meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap

 Meningkatkan jimlah bayi yang mendapatkan ASI ekslusif  Meningkatkan jumlah anak yang ditimbang setiap bulan  Meningkatkan jumlah PUS yang menggunakan KB  Meningkatkn jumlah penduduk dengan gizi seimbang

 Meningkatkan jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih  Meningkatkan jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan b. Lingkungan sehat


(9)

 Meningkatkan jumlah kawasan atau lingkungan yang sehat  Meningkatkan jumlah rumah, sanitasi, air minum dan

pembuangan limbah yang sehat c. Upaya kesehatan

 Meningkatkan jumlah sarana kesehatan yang bermutu

 Meningkatkan jangkauan, cakupan dan pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif

 Ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai denga kebutuhan

d. Manjemen pembagunan kesehata

 Meningkatkan informasi pembagunan kesehatan, kepemimpinan dan manajemen kesehatan

 Meningkatkan kemampuan daerah dalam melakukan desentralisasi pembagunan kesehatan

e. Derajat kesehatan

 Meningkatkan usia harapan hidup  Menurunkan AKI Dan AKB  Menurunkan angka kesakitan  Menurunkan angka kecacatan  Menurunkan angka fertilitas

 Meningkatkan status gizi masyarakat

6. Pokok program kesehatan

a. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

 Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat

 Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk pertumbuhan anak  Meningkatkan upaya anti tembakau dan napza

 Meningkatkan pencegahan kecelakaan dan redapaksa  Meningkatkan upaya kesehatan jiwa masyarakat


(10)

 Meningkatkan system jaringan dukungan masyarakat sesuai dengan potensi dan budaya masyarakat

b. Lingkungan sehat

 Meningkatkan hygiene dan sanitasi

 Meningkatkan mutu lingkungan pemukiman  Meningkatkan kesehatan keselamatan kerja

 Meningkatkan kawasan sehata dan kawasan bebas roko c. Program upaya kesehatan

 Meningkatkan upaya pemberantasan penyakit, baik yang menular maupun tidak menular

 Meningkatkan upaya penyembuhan dan pemulihan dari penyakit

 Membina dan mengembangkan pengobatan tradisional  Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi

 Melaksanaan penanggulanagan bencana dan bantuan kemanusiaan

d. Perbaikan gizi masyarakat

 Meningkatkan penyuluhan gizi

 Menaggulangi dan menekan gizi buruk pada balita, KEK pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas

 Menanggulangi anemia.

 Melakukan penelitian tentang gizi  Melaksanakan perbaikan gizi

 Melakukan perbaikan gizi buruk akibat dampak social, pengungsian dan bencana alam

e. Sumber daya kesehatan

 Meningkatkan perencanaan dan penggunaan tenaga kesehatan  Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehata  Mengembangkan pembiyaan pra-upaya

 Mengembangkan sara prasarana dan dukungan logistic pelayanan kesehatan

f. Obat, makanan dan bahan berbahaya

 Menimgkatkan pengamanan penyalahgunaan nrkoba dll

 Meningkatkan pengawasan makanan dan bahan tanbahan makanan


(11)

 Meningkatkan pengawasan bahan obat-obatan, kosmetik, alat kesehatan dan promosi iklan

 Mengembangkan obat asli Indonesia

g. Kebijakan dan manajemen pembagunan kesehatan  Mengembangkan kebijakan program kesehatan

 Mengembangkan manajemen pembangunana keseshatan  Mengembangkan hokum kesehatan (menyempurnakan RUU)  Mengembangkan system informasi kesehatan

 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan 7. Kebijakan program

a. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang secara seksama dengan dasar pembangunan kesehatan

b. Meningkatkan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dimana masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan melalui kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan c. Meningkatkann kesehatan lingkungan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat

d. Meningkatkan upaya kesehatan dengan menyelenggarakan upaya kesehatan yang terpadu, menyeluruh, berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan

e. Meningkatkan sumber daya kesehatan dengan mengembangkan tenaga kesehatan

f. Meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan g. Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap

penggunaan sediaan farmasi, makanan dan peralatan kesehatan h. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan 8. Strategi pembangunan kesehatan

a. Pembangunan berwawasan kesehatan

Merupaka cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkaitan dan mempengaruhi dengan banyak factor yang bersifat lintas sector dan


(12)

upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

b. Profesionalisme

Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-nilai moral dan etika. Untuk itu ditetapkan standar kompetensi bagu tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan legislasi serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya.

c. Jaminan pemeliharaan kesehatan

Upaya memantapakan kemandirian masyarakat dalam hidup sehat perlu digalaknak peran aktif masyarakat yang selauas-luasnay termasuk dalam pembiayaan. System pembiayaan kesehatan merupakan salah satu peranan besar dalam mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.

d. Desentralisasi

Upaya keberhasilan pembangunan kesehatan, penyrlenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk itu, wewenang yang lebih besar diberikan kepada daerah untuk mengatur system pemerinttahan terutama bidang kesehatan di daerah tersebut.

B. Restra Tahun 2010-2014 1. Visi

Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. 2. Misi

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, baik swasta maupun madani


(13)

b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjalin ketersediaan upaya kesehatan paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

3. Arah

Arah pembangunan pada renstra tahun 2010-2014 termuat dalam MDG’s, yaitu :

a. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan b. Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang

c. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan d. Menurunkan angka kematian anak

e. Meningkatkan kesehatan ibu

f. Memerangi HIV / AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya g. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

h. Membangun kemitraan global untuk pembangunan 4. Tujuan

Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

5. Sasaran

a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan :  Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72

tahun

 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup

 Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup

 Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup


(14)

 Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen

 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN) sebesar 90%

 Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%

 Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%

 Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%

b. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan :  Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per

100.000 pendudu

 Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk.

 Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi dibawah 0,5%

 Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%

 Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%  Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000


(15)

c. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009

d. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin

e. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50 % menjadi 70 %

f. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

g. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.

h. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

6. Pokok program

a. Pemberdayaan masyarakat melalui desa siaga aktif dan peningkatan PHBS

b. Revitalisasi pelayanan kesehatan

c. Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu SDM yang terdiri dari beasiswa atau tugas belajar

d. Ketersediaan, distribusi, kaeamanan, mutu, efektivitas, ketrjangkauan obat, vaksin dan alat kesehatan

e. Jaminan kesehatan f. Jampersal

g. Keberpihakan DTPK dan DBK h. World Class Health Care 7. Kebijakan program


(16)

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik fisik maupun ketenagaan

b. Meningkatkan utilitas fasilitas kesehatan, termasuk dengam menjalin kemitraan dengan masyarakat dan swasta

c. Meningkatkan pendukung atau penunjang pelayanan kesehatan antara lain dengan membentuk jaringan labolatorium referensi, jaringan penunjang medic dan lain-lain

d. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan struktur pelayanan yang sesuai dengan kompetensi, sehingga alur rujukan dari pelayanan primer, sekunder, tersier dapat terlaksana sesuai dengan proporsi dan kompetensi sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna

e. Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi standar bertaraf internasional

f. Meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek kedokteran yang sesuai dengan etika dan menjaga kepentingan dan perlindungan masyarakar awam dari malpraktek dokter dan rumah sakit yang tidak bertanggungjawab

g. Meningkatkan kemampuan rumah sakit dan puskesmas dalam mangantisipasi pencapaian universal coverage, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, rehabilitasi pasca bencana dan peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta penanganan daerah bermasalah kesehatan (PDBK) h. Meningkatkan dan menguatkan revitalisasi pelayanan kesehatan

dasar, antara lain melalui revitalisasi puskesmas, posyandu, dokter keluarga dan lain-lain


(17)

i. Tersediannya bantuan opersaional kesehatan (BOK) di puskesmas sehingga mempercepat pencapaian MDG’s

8. Strategi

a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang mearata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif

c. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional

d. Meningkatkan pengembanagn dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu

e. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan / khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, makanan, dan alat kesehatan

f. Meningkatkan manajemen kesehatan yang bertabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desenntralisasi kesehatan yang bertanggung jawab


(18)

C. Perbedaan Renstra Tahun 2005-2009 dengan Renstra Tahun 2010-2014

Perbedaan Restra Tahun 2005-2009 Renstra Tahun 2010-2014

Visi Pembangunan Kesehatan “Indonesia Sehat 2010”. Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Misi

1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

1. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

Arah

1. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.

2. Diselenggarakan dengan strategi pembangunan profesionalisme, desentralisasi dan jaminan pemeliharaan kesehatan

3. Meningkatakan sarana dan prasarana kesehatan. 4. Tenaga kesehatan yang profesional

1. Pendidikan dasar untuk semua orang.

2. Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. 3. Menurunkan angka kematian anak

4. Meningkatkan kesehatan ibu

5. Memerangi HIV / AIDS dan penyakit menular lain. 6. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.

Tujuan Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.

Terselenggaranya pembangunan kesehatan yang berhasilguna dan berdayaguna.

Sasaran 1. Meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif.

2. Meningkatkan jumlah bayi yang ditimbang setiap

7. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting).


(19)

bulan.

3. Meningkatkan jumlah PUS peserta KB.

4. Meningkatkan jumlah penduduk yang memperoleh air bersih.

5. Meningkatkan jumlah rumah yang memenuhi sayarat sehat.

6. Menurunnya angka fertilitas.

9. RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK. 10. Cakupan kunjungan neonatal lengkap.

11. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

12. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.

13. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Program

1. Lingkungan sehat.

2. Perbaikan gizi masyarakat.

3. Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

1. Ketersediaan, distribusi, retensi, dan mutu SDM yang terdiri dari beasiswa / tugas belajar.

2. Jaminan kesehatan. 3. Jampersal.

4. Keberpihakan DTPK dan DBK. 5. World class health care.

Kebijakan 1. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral. 2. Meningkatkan kesehatan lingkungan.

3. Meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.

1. Meningkatkan penunjang kesehatan.

2. Menungkatkan pelayanan kesehatan di daerah teringgal, perbatasan dan kepulauan(DTPK) dan penanganan daerah bermasalah kesehatan (PDBK). 3. Tersediannya BOK atau Bantuan Oprasional


(20)

Kesehatan.

Strategi

1. Pembangunan berwawasan kesehatan. 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan di bidang promotif dan preventif.

3. Meningkatkan ketersediaan pemerataan pelayanan kesehatan.

D. Persamaan Renstra Tahun 2004-2009 dengan Renstra Tahun 2010-2014

Persamaan Restra Tahun 2005-2009 dengan Renstra Tahun 2010-2014

Misi Sama-sama menjamin, memelihara, meningkatakan kesehatan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Arah 1. Memberikan pelayanan untuk orang-orang miskin.

2. Pemeliharaan dan kelestarian lingkungan yang sehat. Tujuan Untuk mencapai derajat kesehatan yang setingi-tingginya.

Sasaran

1. Meningkatkan jumlah ibu hamil dan ibu bersalin yang ditolong nakes. 2. Meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap. 3. Meningkatkan status gixi.

4. Ketersediaan pelayanan kesehatan. 5. Meningkatkan usia harapan hidup. 6. Menurunkan AKI dan AKB.

7. Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan ketergantungan. Program 1. Pemberdayaan masyarakat.


(21)

3. Pengawasan dan ketersediaan pbat, makanan dan alat kesehatan.

Kebijakan 1. Meningkatkan kualitasa pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan.

2. Meningkatkan kualitas tenaga kesehayan melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Strategi

1. Meningkatkan profesionalisme SDM tenaga kesehatan.

2. Melakukan jaminan pemeliharaan kesehatan atau pembiayaan kesehatan.


(22)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan atau biasanya dikenal dengan sebutan renstra merupakan acuan bagi kementerian kesehatan dalam menyelenggarakan Program Pembangunan Kesehatan untuk menyelenggarakan pembangunan nasional, tetapi juga merupakan acuan bagi penyelenggara pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota, termasuk seluruh pejabatnya baik struktural maupun fungsional, bahkan lebih luas lagi semua stakeholder dalam pembangunan kesehatan.

Restra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014 memiliki perbedaan dalam hal visi, misi, arah, tujuan, sasaran, pokok program, kebijakan dan strategi dalam pembangunan kesehatan.Sedangkan Restra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014 juga memiliki persamaan dalam hal misi, arah, tujuan, sasaran, program, kebijakan dan strategi.

Akan tetapi hasil akhir yang ingin dicapai baik Restra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014 sama-sama ingin mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya atau sebaik-baiknya.

B. Saran

Sebagai mahsiswa dibidang kesehatan yang nanti juga akan menjadi salah satu ujung tombak atau pelaksana dalam restra ini, maka penulis berharap agar para mahasiswa kesehatan, khususnya kebidanan mampu memahami dan melaksanakan program restra ini dengan baik, sehingga kelak akan


(23)

dapat menciptkan masyarakat dengan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini. 1995 . Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Materi mengajar Drs. Moebari, M. Kes mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Materi mengajar Drs. Moebari, M. Kes materi kuliag Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.

Muninjaya, Gde. 2010. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC.

Syafrudin. 2009. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.


(1)

bulan.

3. Meningkatkan jumlah PUS peserta KB.

4. Meningkatkan jumlah penduduk yang memperoleh air bersih.

5. Meningkatkan jumlah rumah yang memenuhi sayarat sehat.

6. Menurunnya angka fertilitas.

9. RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK. 10. Cakupan kunjungan neonatal lengkap.

11. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

12. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.

13. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Program

1. Lingkungan sehat.

2. Perbaikan gizi masyarakat.

3. Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

1. Ketersediaan, distribusi, retensi, dan mutu SDM yang terdiri dari beasiswa / tugas belajar.

2. Jaminan kesehatan. 3. Jampersal.

4. Keberpihakan DTPK dan DBK. 5. World class health care.

Kebijakan 1. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral. 2. Meningkatkan kesehatan lingkungan.

3. Meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.

1. Meningkatkan penunjang kesehatan.

2. Menungkatkan pelayanan kesehatan di daerah teringgal, perbatasan dan kepulauan(DTPK) dan penanganan daerah bermasalah kesehatan (PDBK). 3. Tersediannya BOK atau Bantuan Oprasional


(2)

Kesehatan.

Strategi

1. Pembangunan berwawasan kesehatan. 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan di bidang promotif dan preventif.

3. Meningkatkan ketersediaan pemerataan pelayanan kesehatan.

D. Persamaan Renstra Tahun 2004-2009 dengan Renstra Tahun 2010-2014

Persamaan Restra Tahun 2005-2009 dengan Renstra Tahun 2010-2014

Misi Sama-sama menjamin, memelihara, meningkatakan kesehatan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Arah 1. Memberikan pelayanan untuk orang-orang miskin.

2. Pemeliharaan dan kelestarian lingkungan yang sehat. Tujuan Untuk mencapai derajat kesehatan yang setingi-tingginya.

Sasaran

1. Meningkatkan jumlah ibu hamil dan ibu bersalin yang ditolong nakes. 2. Meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap. 3. Meningkatkan status gixi.

4. Ketersediaan pelayanan kesehatan. 5. Meningkatkan usia harapan hidup. 6. Menurunkan AKI dan AKB.

7. Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan ketergantungan. Program 1. Pemberdayaan masyarakat.


(3)

3. Pengawasan dan ketersediaan pbat, makanan dan alat kesehatan.

Kebijakan 1. Meningkatkan kualitasa pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan.

2. Meningkatkan kualitas tenaga kesehayan melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Strategi

1. Meningkatkan profesionalisme SDM tenaga kesehatan.

2. Melakukan jaminan pemeliharaan kesehatan atau pembiayaan kesehatan.


(4)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan atau biasanya dikenal dengan sebutan renstra merupakan acuan bagi kementerian kesehatan dalam menyelenggarakan Program Pembangunan Kesehatan untuk menyelenggarakan pembangunan nasional, tetapi juga merupakan acuan bagi penyelenggara pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota, termasuk seluruh pejabatnya baik struktural maupun fungsional, bahkan lebih luas lagi semua stakeholder dalam pembangunan kesehatan.

Restra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014 memiliki perbedaan dalam hal visi, misi, arah, tujuan, sasaran, pokok program, kebijakan dan strategi dalam pembangunan kesehatan.Sedangkan Restra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014 juga memiliki persamaan dalam hal misi, arah, tujuan, sasaran, program, kebijakan dan strategi.

Akan tetapi hasil akhir yang ingin dicapai baik Restra tahun 2005-2009 dengan restra tahun 2010-2014 sama-sama ingin mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya atau sebaik-baiknya.

B. Saran

Sebagai mahsiswa dibidang kesehatan yang nanti juga akan menjadi salah satu ujung tombak atau pelaksana dalam restra ini, maka penulis berharap agar para mahasiswa kesehatan, khususnya kebidanan mampu memahami dan melaksanakan program restra ini dengan baik, sehingga kelak akan


(5)

dapat menciptkan masyarakat dengan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini. 1995 . Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Materi mengajar Drs. Moebari, M. Kes mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Materi mengajar Drs. Moebari, M. Kes materi kuliag Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.

Muninjaya, Gde. 2010. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC.

Syafrudin. 2009. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.