Restra Tahun 2005-2009 PEMBAHASAN

3. Untuk mengetahui arah dan tujuan pembangunan kesehatan pada

renstra tahun 2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.

4. Untuk mengetahui sasaran restra tahun 2005-2009 dan tahun 2010-

2014.

5. Untuk mengetahui pokok program yang terdapat dalam renstra tahun

2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.

6. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan dalam renstra tahun

2005-2009 dan renstra tahun 2010-2014.

7. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam renstra tahun 2005-

2009 dan renstra tahun 2010-2014.

8. Untuk mengetahui perbedaan renstra tahun 2005-2009 dengan restra

tahun 2010-2014.

9. Untuk mengetahui persamaan renstra tahun 2005-2009 dengan renstra

tahun 2010-2014.

BAB II PEMBAHASAN

A. Restra Tahun 2005-2009

1. Visi Restra 2005-2009 visinya pembangunan kesehatan “Indonesia sehat 2010”. 2. Misi a. Menggerakkan pembagunan berwawasan kesehatan Para penanggungjawab program pembagunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembagunan. b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Menciptakan perilaku yang sehat, kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan 3. Arah Pembangunan Kesehatan Arah pembagunan kesehatan berdasarkan restra tahun 2005-2009, antara lain sebagai berikut : a. Pembagunan kesehatan merupakan bagian integral atau bagian penting dari pembagunan nasional. b. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselenggarakan secara bermutu, adil dan merata dengan cara memberikan pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, para lanjut usia yang terlantar baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. c. Pembagunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembagunan profesionalisme, desentralisasi dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada. d. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan dan didukung oleh system pengamatan, informasi dan manajemen yang handal. e. Pengadaan dan peningkatan sarana prasarana kesehatan yang terus dilanjutkan. f. Tenaga yang memiliki sikap nasional, etis dan professional, juga memiliki sikap pengabdian kepada bangsa dan Negara, berdisiplin, kreatif, perilmu dan terampil, berbudi luur dan dapat memegang teguh etika profesi. 4. Tujuan Pembagunan Kesehatan Meningkatkan kemauan, kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang, sehingga dapat menciptakan masyarakat, bangsa dan Negara dengan penduduk yang perilaku dan lingkungannya sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 5. Sasaran Pembagunan Kesehatan a. Perilaku hidup sehat  Meningkatkan jumlah ibu hamil dan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan  Meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap  Meningkatkan jimlah bayi yang mendapatkan ASI ekslusif  Meningkatkan jumlah anak yang ditimbang setiap bulan  Meningkatkan jumlah PUS yang menggunakan KB  Meningkatkn jumlah penduduk dengan gizi seimbang  Meningkatkan jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih  Meningkatkan jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan b. Lingkungan sehat  Meningkatkan jumlah kawasan atau lingkungan yang sehat  Meningkatkan jumlah rumah, sanitasi, air minum dan pembuangan limbah yang sehat c. Upaya kesehatan  Meningkatkan jumlah sarana kesehatan yang bermutu  Meningkatkan jangkauan, cakupan dan pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif  Ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai denga kebutuhan d. Manjemen pembagunan kesehata  Meningkatkan informasi pembagunan kesehatan, kepemimpinan dan manajemen kesehatan  Meningkatkan kemampuan daerah dalam melakukan desentralisasi pembagunan kesehatan e. Derajat kesehatan  Meningkatkan usia harapan hidup  Menurunkan AKI Dan AKB  Menurunkan angka kesakitan  Menurunkan angka kecacatan  Menurunkan angka fertilitas  Meningkatkan status gizi masyarakat 6. Pokok program kesehatan a. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat  Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat  Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk pertumbuhan anak  Meningkatkan upaya anti tembakau dan napza  Meningkatkan pencegahan kecelakaan dan redapaksa  Meningkatkan upaya kesehatan jiwa masyarakat  Meningkatkan system jaringan dukungan masyarakat sesuai dengan potensi dan budaya masyarakat b. Lingkungan sehat  Meningkatkan hygiene dan sanitasi  Meningkatkan mutu lingkungan pemukiman  Meningkatkan kesehatan keselamatan kerja  Meningkatkan kawasan sehata dan kawasan bebas roko c. Program upaya kesehatan  Meningkatkan upaya pemberantasan penyakit, baik yang menular maupun tidak menular  Meningkatkan upaya penyembuhan dan pemulihan dari penyakit  Membina dan mengembangkan pengobatan tradisional  Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi  Melaksanaan penanggulanagan bencana dan bantuan kemanusiaan d. Perbaikan gizi masyarakat  Meningkatkan penyuluhan gizi  Menaggulangi dan menekan gizi buruk pada balita, KEK pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas  Menanggulangi anemia.  Melakukan penelitian tentang gizi  Melaksanakan perbaikan gizi  Melakukan perbaikan gizi buruk akibat dampak social, pengungsian dan bencana alam e. Sumber daya kesehatan  Meningkatkan perencanaan dan penggunaan tenaga kesehatan  Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehata  Mengembangkan pembiyaan pra-upaya  Mengembangkan sara prasarana dan dukungan logistic pelayanan kesehatan f. Obat, makanan dan bahan berbahaya  Menimgkatkan pengamanan penyalahgunaan nrkoba dll  Meningkatkan pengawasan makanan dan bahan tanbahan makanan  Meningkatkan pengawasan bahan obat-obatan, kosmetik, alat kesehatan dan promosi iklan  Mengembangkan obat asli Indonesia g. Kebijakan dan manajemen pembagunan kesehatan  Mengembangkan kebijakan program kesehatan  Mengembangkan manajemen pembangunana keseshatan  Mengembangkan hokum kesehatan menyempurnakan RUU  Mengembangkan system informasi kesehatan  Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan 7. Kebijakan program a. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang secara seksama dengan dasar pembangunan kesehatan b. Meningkatkan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dimana masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan melalui kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan c. Meningkatkann kesehatan lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat d. Meningkatkan upaya kesehatan dengan menyelenggarakan upaya kesehatan yang terpadu, menyeluruh, berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan e. Meningkatkan sumber daya kesehatan dengan mengembangkan tenaga kesehatan f. Meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan g. Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penggunaan sediaan farmasi, makanan dan peralatan kesehatan h. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan 8. Strategi pembangunan kesehatan a. Pembangunan berwawasan kesehatan Merupaka cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkaitan dan mempengaruhi dengan banyak factor yang bersifat lintas sector dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. b. Profesionalisme Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-nilai moral dan etika. Untuk itu ditetapkan standar kompetensi bagu tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan legislasi serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya. c. Jaminan pemeliharaan kesehatan Upaya memantapakan kemandirian masyarakat dalam hidup sehat perlu digalaknak peran aktif masyarakat yang selauas-luasnay termasuk dalam pembiayaan. System pembiayaan kesehatan merupakan salah satu peranan besar dalam mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. d. Desentralisasi Upaya keberhasilan pembangunan kesehatan, penyrlenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk itu, wewenang yang lebih besar diberikan kepada daerah untuk mengatur system pemerinttahan terutama bidang kesehatan di daerah tersebut.

B. Restra Tahun 2010-2014