upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan bukan hanya penyembuhan orang sakit
atau pemulihan kesehatan. b. Profesionalisme
Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
penerapan nilai-nilai moral dan etika. Untuk itu ditetapkan standar kompetensi bagu tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan
kompetensi, akreditasi dan legislasi serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya.
c. Jaminan pemeliharaan kesehatan Upaya memantapakan kemandirian masyarakat dalam hidup sehat
perlu digalaknak peran aktif masyarakat yang selauas-luasnay termasuk dalam pembiayaan. System pembiayaan kesehatan
merupakan salah satu peranan besar dalam mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
d. Desentralisasi Upaya keberhasilan pembangunan kesehatan, penyrlenggaraan
berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk itu, wewenang yang lebih
besar diberikan kepada daerah untuk mengatur system pemerinttahan terutama bidang kesehatan di daerah tersebut.
B. Restra Tahun 2010-2014
1. Visi Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
2. Misi a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, baik swasta maupun madani
b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjalin ketersediaan upaya kesehatan paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
3. Arah Arah pembangunan pada renstra tahun 2010-2014 termuat dalam
MDG’s, yaitu : a. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
b. Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang c. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
d. Menurunkan angka kematian anak e. Meningkatkan kesehatan ibu
f. Memerangi HIV AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya g. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
h. Membangun kemitraan global untuk pembangunan
4. Tujuan Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan
berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
5. Sasaran a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan :
Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72
tahun
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup
Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup
Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup
Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek stunting dari
36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih cakupan PN sebesar 90
Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar
100
Persentase RS KabKota yang melaksanakan PONEK sebesar 100
Cakupan kunjungan neonatal lengkap KN lengkap sebesar
90 b. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan :
Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per
100.000 pendudu
Menurunnya kasus malaria Annual Paracite Index-API dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk.
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2
menjadi dibawah 0,5
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80 menjadi 90
Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80 menjadi 100
Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000
penduduk
c. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan
menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009 d. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam
rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin
e. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS pada tingkat rumah tangga dari 50 menjadi 70
f. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan DTPK
g. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
h. Seluruh KabupatenKota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal SPM.
6. Pokok program a. Pemberdayaan masyarakat melalui desa siaga aktif dan
peningkatan PHBS b. Revitalisasi pelayanan kesehatan
c. Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu SDM yang terdiri dari
beasiswa atau tugas belajar d. Ketersediaan, distribusi, kaeamanan, mutu, efektivitas,
ketrjangkauan obat, vaksin dan alat kesehatan e. Jaminan kesehatan
f. Jampersal g. Keberpihakan DTPK dan DBK
h. World Class Health Care
7. Kebijakan program
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik fisik maupun ketenagaan
b. Meningkatkan utilitas fasilitas kesehatan, termasuk dengam menjalin kemitraan dengan masyarakat dan swasta
c. Meningkatkan pendukung atau penunjang pelayanan kesehatan antara lain dengan membentuk jaringan labolatorium referensi,
jaringan penunjang medic dan lain-lain d. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan struktur
pelayanan yang sesuai dengan kompetensi, sehingga alur rujukan dari pelayanan primer, sekunder, tersier dapat terlaksana sesuai
dengan proporsi dan kompetensi sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna
e. Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi standar bertaraf internasional
f. Meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek kedokteran yang sesuai dengan etika dan menjaga kepentingan dan perlindungan
masyarakar awam dari malpraktek dokter dan rumah sakit yang tidak bertanggungjawab
g. Meningkatkan kemampuan rumah sakit dan puskesmas dalam mangantisipasi pencapaian universal coverage, peningkatan mutu
pelayanan kesehatan, rehabilitasi pasca bencana dan peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan
DTPK serta penanganan daerah bermasalah kesehatan PDBK h. Meningkatkan dan menguatkan revitalisasi pelayanan kesehatan
dasar, antara lain melalui revitalisasi puskesmas, posyandu, dokter keluarga dan lain-lain
i. Tersediannya bantuan opersaional kesehatan BOK di puskesmas sehingga mempercepat pencapaian MDG’s
8. Strategi a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang mearata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti dengan pengutamaan
pada upaya promotif dan preventif c. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan terutama
untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional d. Meningkatkan pengembanagn dan pemberdayaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu e. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan obat dan
alat kesehatan serta menjamin keamanan khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, makanan, dan alat kesehatan
f. Meningkatkan manajemen kesehatan yang bertabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desenntralisasi
kesehatan yang bertanggung jawab
C. Perbedaan Renstra Tahun 2005-2009 dengan Renstra Tahun 2010-2014