53 6. Bagaimana kesiapan budaya sekolah terhadap penerapan E-learning di SMA
Negeri 1 Kutowinangun? 7. Bagaimana kecenderungan pembelajaran tatap muka terhadap penerapan E-
learning di SMA Negeri 1 Kutowinangun? 8. Faktor apasaja yang masih lemah atau belum siap dan membutuhkan
peningkatan dalam penerapan E-Learning di SMA Negeri 1 Kutowinangun? 9. Faktor apasaja yang sudah kuat atau siap dalam penerapan E-Learning di
SMA Negeri 1 Kutowinangun?
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitain
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang Sudjana
Ibrahim, 2001: 64. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan kesiapan sekolah dalam penerapan E-learning.
54
B. Desain Penelitian
Model penelitian dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Instrument kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai
suatu masalah atau bidang yang akan diteliti Narbuko, 2013: 76. Kuesioner disebarkan kepada responden dengan tujuan mendapatkan data yang akan
dijadikan informasi yang relevan. Responden dalam penelitian ini merupakan guru.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model untuk mengukur kesiapan penerapan E-learning. Model Teddy Swatman 2006 menggunakan
enam faktor kesiapan. Enam fator tersebut adalah kesiapan peserta didik, kesiapan guru, infrastruktur, dukungan managemen, budaya sekolah dan
kecenderungan pembelajaran tatap muka. Model ini akan memberikan skor atau nilai kesiapan pada tiap faktor dan kesiapan penggunaan E-learning di sekolah
secara keseluruhan. Model ini cocok digunakan di Indonesia banyak dikembangkan untuk instansi- instansi di negara berkembang.
Model ini dapat diterapkan sebelum sekolah menerapkan E-learning dengan memberikan skor kesiapan. Model ini difokuskan pada aspek pengguna
E-learning yaitu guru. Skor yang akan diketahui pada setiap faktor dan aspek pengguna akan ditindaklanjuti faktor dan pada aspek mana yang masih lemah
ataupun yang sudah siap dalam penerapan elarning di sekolah. Alur penelitian seperti Gambar 3.
55 Informasi keadaan
yang berlangsung Observasi
Perencanaan dan penyususnan kuesioner berdasarkan model ELR yang
dikemukakan
Teddy Swatman 2006
Pengambilan data
Pengolahan data
Analisis hasil skor ELR
Laporan penelitian Kuesioner
penelitian
Data penelitian yang akan diolah
Data penelitian
Skor kesiapan elearning SMA N 1
Kutowinangun
56 Gambar 3 Alur Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian