Faktor Dukungan Managemen Pembahasan Hasil Penelitian 1. Faktor Kesiapan Peserta Didik

77 menyediakan teknisi terhadap menggunaan E-learning, teknologi yang digunakan dalam sekolah juga mendukung dalam penerapan E-learning. Apitep Saekow and Dolly Samson 2011 mengemukakan untuk dapat memperkenalkan E-learning disuatu lingkungan organisasi harus memiliki kesiapan dalam aspek teknologi. Sehingga sangat diperlukan peningkatan dalam aspek infrastruktur ini untuk dapat menerapkan E-learning disekolah sehingga penerapan yang dilakukan akan menghasilkan hasi yang optimal.

4. Faktor Dukungan Managemen

Faktor dukungan managemen secara keseluruhan skor ELR = 3,82. Skor yang didapat menunjukkan faktor dukungan managemen di SMA Negeri 1 Kutowinangun dalam kategori siap namun diperlukan peningkatan sedikit. Indikator yang dinilai dalam faktor ini adalah 1 Kepala sekolah dan karyawan sekolah saya mengetahui apa itu E-learning 2 Kepala sekolah dankaryawan sekolah saya mendukung dalam penggunaan E-learning 3 Sekolah saya memiliki rencana terhadap E-learning sebagai masa depan Teddy Swatman, 2006. Dari indikator yang disebutkan dijabarkan menjadi tiga pertanyaan yaitu tentang pengetahuan kepala sekolah dan karyawan tentang E-learning, dukungan kepala sekolah dan karyawan terhadap penerapan E-learning disekolah, dan perencanaan sekolah dalam penerapan E-learning. Berikut adalah tabel skor ELR faktor dukungan managemen Tabel 9. Skor ELR Faktor Dukungan Managemen Question Q26 Q27 Q28 Jumlah skor 222 228 227 78 Jumlah skor faktor 677 Rata-rata per pertanyaan 3.76 3.86 3.85 Rata-rata factor 3.82 Skor ELR dalam pengukuran pengetahuan E-learning kepala sekolah dan karyawan mencapai nilai 3, 76 menunjukkan sekolah siap dalam hal ini namun perlu adanya sedikit peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan keikutsertaan kepala sekolah dan karyawan dalam pelatihan atau sosialisasi tentang E-learning yang diadakan sekolah. Dengan pengetahuan E-learning yang meningkat yang didalamnya terdapat kebermanfaatan E-learning maka diharapkan juga dapat meningkatkan dukungan kepala sekolah dan karyawan dalam penerapan E-learning di SMA Negeri 1 Kutowinangun. Pada penelitian sebelumnya kesiapan management support yang diukur dengan skala penilaian yang sama menghasilkan skor ELR 3,23. Penelitian Juwindar 2015 ini mengukur tingkat kesiapan pada Universitas Telkom. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa kesiapan dukungan managemen pada Universitas Telkom masuk dalam kategori belum siap dan diperlukan sedikit peningkatan. Hasil yang didapatkan berbeda dengan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Kutowinangun, di SMA ini faktor dukungan managemen menghasilkan kategori siap namun diperlukan sedikit peningkatan. Managemen sekolah sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam penggunaan elarning di sekolah. Sehingga peningkatan dalam aspek ini diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan yaitu optimalnya penggunaan E-learning di sekolah nantinya.

5. Faktor Budaya Sekolah