1. Definisi Humanisme
Secara etimologis istilah isme merupakan aliran yang menyangkut manusia.
87
Karena itu, humanisme adalah aliran yang berkaitan dengan manusia. Secara luas konsep tentang
humanisme ingin menempatkan manusia sebagai pusat eksistensi, akan tetapi dalam perkembangannya dipengaruhi oleh kultur tertentu. Dalam konsep humanisme, manusia
ditempatkan sebagai pusat. Diantara makhluk ciptaan lain, humanisme mengagungkan manusia. Karena itu, muncul istilah antroposentrisme. Antroposentrisme menjadikan
manusia sebagai pusat.
Kata humanisme adalah salah satu istilah dalam sejarah intelektual yang sering digunakan dalam berbagai bidang, khususnya filsafat, pendidikan dan literature. Kenyataan
ini menjelaskan berbagai macam makna yang dimiliki oleh, atau diberikan kepada istilah ini. Meskipun berbagai pandangan mengenai humanisme memang memiliki unsur-unsur
kesamaan, yang berkaitan dengan konsern dan nilai-nilai kemanusiaan, dan yang biasanya dimaksudkan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia. Akan tetapi makna-makna
yang diberikan istilah ini juga memiliki nuansa yang sangat berbeda, tergantung pada kepentingan dan proyek-proyek yang direncanakan dan diajukan. Contoh dalam bidang
tertentu seperti filsafat, konsep humanisme mengalami perubahan makna ketika dipakai oleh para filsuf dalam periode historis yang berbeda.
88
Humanisme sebagai gerakan kemanusiaan telah mengalami proses penafsiran dan penurunan kata yang panjang. Oleh karena itu, disini akan kita telusuri makna tersebut dalam
perpekstif etimologi, historis dan terminologi. Secara etimologi kata humanisme sebagaimana disebutkan oleh Tony Davis, The root word is, quite literally, humble humilis, from the
latin humus, earth or ground, hence homo, earth-being, and humanus, earthy, human. The contrast, from the outse, is with other earth-creatures animal, plants, and with another
order of beings, the sky-dwellers or gods duesdivus, divinus.
89
Secara terminologi, dalam filsafat, istilah humanisme mengacu pada serangkaian konsep yang saling terkait tentang alam, mendefinisikan karakteristik, pendidikan dan nilai-
nilai kemanusiaan. Dalam satu arti humanisme adalah suatu sistem filsafat yang koheren dan telah dikenal tentang kemajuan substantif, pendidikan, estetika, etika dan hak politik. Dalam
87
Sufiks -isme berasal dari Yunani -ismos, Latin -ismus, Perancis Kuna -isme, dan Inggris -ism. Akhiran ini menandakan suatu faham atau ajaran atau kepercayaan. Faham merupakan akar yang dapat membentuk pola
pikir manusia, cara berpikir dan beraktivitasnya manusia akan dipengaruhi oleh faham yang dianutnya. Faham sering disebut juga dengan istilah “ism” atau “isme” lihat Alwi, Hasan et al., Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2003, h. 237
88
Thomas Hidya Tjaya, Humanisme dan Skolastisime; sebuah debat, Yogyakarta: Kanisius, Cet 5, 2008, h. 17.
89
Akar kata ini, secara harfiah senada dengan kata humilis yang berarti kesederhanaan dan kerendahan hati kesahajaan, dari bahasa latin humus yang berarti tanah atau bumi. Dari situ muncul kata homo yang
berarti manusia makhluk bumi dan humanus yang lebih menunjukkan sifat membumi dan manusiawi. Lawan dari pemaknaan istilah itu, pada awalnya adalah makhluk ciptaan lainnya yang bukan manusia binatang-
binatang dan tumbuh-tumbuhan dan termasuk pula tatanan segala yang ada, makhluk luar angkasa dan dewa- dewa. Tony Davies, Humanism, London: Routledge, 1997 , h. 125-126.
pengertian lain humanisme lebih dipahami sebagai metode dan serangkaian pertanyaan yang bebas, terkait dengan sifat dan karakter kemanusiaan seseorang.
90
Secara historis, singkatnya humanisme berarti suatu gerakan intelektual dan kesusastraan yang pertama kali muncul di Italia pada paruh kedua abad ke-14 masehi.
91
Ia lahir pada zaman Renaissance, yang terinspirasi oleh Paideia
92
Yunani klasik. Kata Renaissance berarti kelahiran kembali, maksudnya usaha untuk menghidupkan kembali
kebudayaan klasik Yunani-Romawi.
93
Setelah itu modernisasi bergulir, melingkupi segala segi kehidupan, diantaranya adalah dalam ranah intelektual. Sehingga melahirkan pencerahan
intelektual dengan semboyan sapere aude beranilah memakai nalarmu. Tuntutannya adalah agar manusia berani berpikir dan tidak pernah percaya pada sesuatu yang irasional. Masa ini
dipengaruhi oleh empirisisme
94
dan rasionalisme sikap yang mengukur segala kepercayaan kepada nalar.
95
Ketika rasionalisme diarahkan pada agama, ia menuntut segala hal metafisik harus hilang dan dapat dinalar, akhirnya agama direduksi menjadi ajaran moralitas, untuk membuat
manusia menjadi beradab. Maka mulailah timbul benih-benih ateisme. Pada giliran selanjutnya timbul keyakinan khas, yakni kepercayaan akan kemajuan dan kepercayaan
bahwa umat manusia akan maju karena kemajuan ilmu pengetahuan.
96
Itulah definisi humanisme, dari ketiga definisi diatas terlihat bahwa manusia menjadi isu sentral dalam humanisme. Dan bahkan pada akhirnya manusia betul-betul menjadi
prioritas utama. Sehingga agama pun tereduksi karenanya.
2. Macam-macam Humanisme