86
2. Faktor Penghambat dan Pendukung pelaksanaan Peraturan Daerah
Kabupaten Pemalang Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Izin Mendirikan Bangunan IMB dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah
Kabupaten Pemalang.
Keberhasilan suatu pembangunan dibeberapa daerah khususnya di Kabupaten Pemalang adalah dengan berbagai dukungan berbagai
komponen dari eksekutif, legislatif masyarakat pada umumnya di Kabupaten Pemalang. Dari ketiga komponen tersebut eksekutif adalah
membuat perencanaan dan pelaksanaan pembangunan termasuk melakukan penigkatan PAD Kabupaten Pemalang, dan Legislatif
melakukan suatu pengawasan terhadap eksekutif. Adapun masyarakat pada umumnya dalah aset pembangunanan dan pelaku ekonomi, sehingga
faktor masyarakat sangat penting dalam berjalannya pembangunan di Kabupaten Pemalang terutama terhadap peningkatan PAD kabupaten
Pemalang. Jika kondisi perekonomian masyarakat mengalami peningkatan,
maka PAD kabupaten Pemalang juga mengalami peningkatan. Begitu juga terhadap retribusi IMB daerah Kabupaten Pemalang akan meningkat jika
tingkat perekonomian di Kabupaten Pemalang mengalami perkembangan yang signifikan.
Hambatan-hambatan yang ditemui dalam upaya peningkatan PAD Kabupaten Pemalang dari sektor retribusi Izin Mendirikan Bangunan
IMB adalah sebagai berikut:
87
a. Prosedur pemungutan Izin Mendirikan Bangunan terlalu yang terlalu
banyak birokrasinya. b.
Dari tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah, maka mereka tidak terlalu mengerti akan isi dari Perda Nomor 9 Tahun 2006, namun
mereka menanggapi positif keberadaan Perda tersebut. c.
Instansi terkait penegak Perda kurang tegas dalam menindak pelanggaran yang terjadi. Tidak adanya penanganan secara langsung,
jika pelanggaran seharusnya ada pembongkaran. Sedangkan faktor yang mendukung adanya peningkatan IMB di
Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut: a.
Kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan izin atas bangunannya. b.
Agar tercipta tata laksana pembangunan Kabupaten Pemalang sesuai dengan Tata Ruang Kota.
c. Sumber Daya Manusia SDM dan sarana administrasi sudah
mencukupi. Sebagian besar masyarakat masih belum tahu banyak tentang
manfaat yang diperoleh jika memiliki IMB, disamping itu kurangnya sosialisasi dari lembaga yang terkait menjadikan masyarakat banyak yang
enggan mendaftarkan bangunannya. Adapun manfaat dari IMB adalah untuk mengesahkan kepemilikan hak atas tanah tersebut, yang merupakan
syarat mutlak jika terjadi pemekaran jalan atau pembutuhan tanah untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu apabila sudah memiliki IMB proses
ganti rugi dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan perundangan yang
88
berlaku, tetapi jika tidak memiliki IMB, maka pemerintah akan mempersulit dalam pengurusan proses ganti rugi atas tanah atau bangunan
yang bersangkutan.
3. Upaya-upaya yang di lakukan untuk mengatasi hambatan dalam