ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub-sistem lainnya.
2. Pengendalian Intern
Pengendalian merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa sumber sumber diperoleh dan dipergunakan efektif dan efisien didalam mencapai sasaran-
sasaran yang sudah ditetapkan. Jadi pengendalian adalah suatu proses untuk memastikan sejauh mana memungkinkan kegiatan yang dijalankan bagian dari
organisasi sudah mencapai sasaran atau menyimpang. Bilamana setelah dipantau terjadi penyimpangan dari sasarannya, segera dapat diketahui agar dapat
diperbaiki. Pengendalian intern berasal dari kata internal control yang dapat diartikan
sebagai pengendalian intern. Pengendalian intern merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh manajemen untuk menjamin tercapainya tujuan
perusahaan. Secara umum pengertian pengendalian intern dapat mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pengendalian intern merupakan
pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun. Dalam arti luas, pengendalian intern tidak hanya meliputi pekerjaan
pengecekan, tetapi juga mencakup semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengendalian. Pengendalian Intern mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pelaksanaan aktivitas suatu perusahaan karena berfungsi sebagai alat dapat membantu pimpinan perusahaan karena berfungsi sebagai alat
yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam melaksanakan tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
Pengendalian Intern menurut Mulyadi 2001 : 163 “Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Intern yang meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisien, dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standard Profesional Akuntan
Publik 2001 SA Seksi 319 Paragraf 06 : Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris manajemen dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan
berikut ini: a keandalan laporan keuangan, b efektifitas dan efisiensi operasi, dan c kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern yang dikemukakan oleh Tunggal 2007 : 75 Suatu proses, yang dipengaruhi oleh Board of Director, manajemen, dan
personil yang lain, yang didesain untuk mendapatkan keyakinan memadai reasonably assurance tentang pencapaian dalam hal-hal berikut :
1.
Kesudahan laporan keuangan realibility of financial reporting. 2.
Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku compliance with applicable laws and regulations.
3. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Menurut Agoes 2004 : 79 mendefinisikan pengendalian intern sebagai
berikut : Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
berikut ini: a keandalan laporan keuangan, b efektivitas dan efisiensi operasi, c kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai
pengendalian intern sebagai berikut : a.
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
persuasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur entitas.
b. Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan
formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya.
c. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai,
bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan
pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan
keyakinan mutlak. d.
Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan, yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Tujuan pengendalian intern adalah untuk menentukan bahwa kebijakan dan prosedur yang ada dalam perusahaan telah dipenuhi oleh personel
dalam semua level kegiatan. Tujuan pemeriksaan intern membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin
untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektivan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Pada dasarnya pemeriksaan
intern diarahkan untuk membantu seluruh anggota pimpinan, agar mereka dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara
hemat, efisien dan efektif. Diyckman, Dukes Davis 2000 : 207 mengatakan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
Pengendalian intern merupakan rangkaian kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk:
a. Melindungi aktiva
b. Memastikan ketaatan dengan hukum dan kebijakan perusahaan
c. Menyediakan catatan akuntansi yang tepat
d. Mengevaluasi kinerja.
Rangkaian kebijakan dan prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Melindungi aktiva
Aktiva yang merupakan sumber favorit bagi transaksi-transaksi yang curang adalah khas. Perlindungan ini mempunyai banyak pengertian
diantaranya adalah melindungi kas dari segala macam ketidakberuntungan misalnya keputusan manajemen menjual barang perusahaan ternyata
dibuktikan tidak dapat menghasilkan laba. Selain itu kas dilindungi dari kerugian yang disengaja dan yang tidak disengaja dalam proses transaksi
termasuk menjaga kas perusahaan terhadap kehilangan fisik. Cara pengendalian intern melindungi aktiva yaitu :
a Transaksi-transaksi dilaksanakan; sesuai dengan pengesahan otorisasi
manajemen yang umum maupun yang khusus. b
Transaksi-transaksi dicatat untuk 1 memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
umumnya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan- laporan tersebut dan 2 menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva.
c Access penggunaan aktiva hanya diperbolehkan bila sesuai dengan
otorisasi manajemen. d
Tanggungjawab atas aktiva menurut catatan dibandingkan denga aktiva yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu
Universitas Sumatera Utara
bila ada perbedaan-perbedaan. b.
Memastikan ketaatan dengan hukum dan kebijakan perusahaan Prosedur-prosedur yang dibuat untuk pengawasan kas dibuat berdasarkan
kebijakan perusahaan supaya tercipta keteraturan, kelancaran, dan jaminan bahwa pengawasan dilakukan dengan baik dan benar. Dan untuk menjaga
kemungkinan terjadinya masalah di masa yang akan datang maka perusahaan juga harus melakukan operasinya sesuai dengan hukum yang berlaku.
c. Menyediakan catatan akuntansi yang tepat Untuk memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi disediakan dengan
tepat maka auditor melakukan rekonsilidasi antara saldo kas yang dicantumkan di neraca dengan kas yang bersangkutan di dalam buku besar dan selanjutnya
ke jurnal penheluaran kas, jurnal umum, dan bukti pembantu aktiva tetap. e.
Mengevaluasi kinerja Salah satu bentuk pengawasan intern kas adalah membandingkan antara
proyeksi dan realisasi. Jika terjadi perbedaan maka dapat ditelusuri apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan dan apakah perusahaan telah mencapai
tujuan yan dapat menjadi tolok ukur kinerja perusahaan.
Unsur-unsur pengendalian intern adalah lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian serta
pemantauan. Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang
pengendalian. Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur
Universitas Sumatera Utara
pengendalian intern, yang membentuk disiplin dan struktur. Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas antara lain :
1 Nilai integritas dan etika.
2 Komitmen terhadap kompetensi.
3 Dewan komisaris dan komite audit.
4 Filosofi dan gaya operasi manajemen.
5 Struktur organisasi.
6 Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab.
7 Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam Pengendalian Intern, menurut Mulyadi 2002 : 183 yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian
intern perusahaan.
2. Penaksiran Resiko
Penaksiran resiko merupakan identifikasi, analisis, dan pengelolaan resiko satuan usaha yang berkaitan dengan penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3. Informasi dan Komunikasi
Informasi dalam hal ini adalah informasi keuangan yang dihasilkan oleh suatu satuan usaha.
Komunikasi adalah penyampaian informasi yang dihasilkan kepada semua personel yang terlibat dalam kegiatan untuk menghasilkan
informasi tersebut.
4. Aktivitas Pengendalian
Merupakan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen telah dilaksanakan guna
mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan satuan usaha.
5. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.
Universitas Sumatera Utara
Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Penaksiran risiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah penaksiran
risiko yang terkandung dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain dan implementasi aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk mengurangi risiko
tersebut pada tingkat minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat. Penaksiran risiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap
risiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan, seperti : a.
Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur akuntansi yang belum pernah dikenal.
b. Perubahan standar akuntansi.
c. Hukum dan peraturan baru.
d. Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang
digunakan untuk pengolahan informasi. e.
Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengolahan dan pelaporan informasi dan personel yang terlibat di dalam f ungsi
tersebut.
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas,
serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Transaksi terdiri dari penggunaan aktiva dan jasa dalam entitas. Fokus utama
kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan dengan sistem akuntansi
Universitas Sumatera Utara
adalah bahwa transaksi dilaksanakan dengan cara yang mencegah salah saji dalam asersi manajemen di laporan keuangan. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang
efektif dapat memberikan keyakinan memadai bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi adalah :
1. Sah.
2. Telah diotorisasi.
3. Telah dicatat.
4. Telah dinilai secara wajar.
5. Telah digolongkan secara wajar.
6. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya.
7. Telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas dengan
benar.
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka
berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi. Komunikasi ini mencakup sistem pelaporan penyimpangan kepada
pihak yang lebih tinggi dalam entitas. Pedoman kebijakan, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan, daftar akun, dan memo juga merupakan bagian dari
komponen informasi dan komunikasi dalam pengendalian intern. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk
memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan
yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam pencapaian
Universitas Sumatera Utara
tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi organisasi. Sebagai tambahan
terhadap lingkungan pengendalian dan informasi dan komunikasi, suatu entitas memerlukan kebijakan dan prosedur untuk memberikan keyakinan bahwa tujuan
perusahaan akan tercapai. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan dapat digolongkan ke dalam berbagai kelompok. Salah satu
cara penggolongan adalah sebagai berikut : 1.
Pengendalian pengolahan informasi. a.
Pengendalian umum b.
Pengendalian aplikasi 1
otorisasi memadai 2
perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan memadai 3
pengecekan secara independen 2. Pemisahan fungsi yang memadai.
3. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan. 4. Review atas kinerja.
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah pengendalian
intern beroperasi sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadinya
perubahan keadaan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Akmal 2006 : 25 Unsur-unsur pengendalian manajemen dibagi ke dalam lima sebagai berikut :
a. lingkungan pengendalian
b. penaksiran risiko
c. aktivitas pengendalian
d. informasi dan komunikasi
e. pemantauan
Unsur-unsur pengendalian terdiri dari :
1. Struktur organisasi 2. Sistemprosedurotorisasiwewenang
3. Praktek yang sehat. 4. Kualitas karyawan.
Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka.
Aktivitas audit internal secara kolektif harus memiliki atau mengupayakan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tanggung jawabnya. Auditor internal harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengidentifikasi indikator-indikator kecurangan namun
tidak diharapkan untuk memiliki keahlian dari seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah menemukan dan menyelidiki kecurangan.
• Hubungan audit intern dan struktur pengendalian intern
Audit intern berperan penting dalam memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan operasi organisasi. Jadi audit intern membantu organisasi
dalam mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan manajemen risiko,
Universitas Sumatera Utara
pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Audit intern diarahkan perusahaan untuk membantu seluruh anggota struktur organisasi agar mereka
dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara hemat, efisien, dan efektif.
Audit intern yang mengendalikan kegiatan operasi dengan melalui hasil pemeriksaan telah dilakukannya. Setiap organisasiperusahaan sering mengalami
kesulitan dalam melakukan tugasnya. Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi perusahaan ini, maka pimpinan melakukan pemeriksaan intern terhadap segala
kegiatan yang berhubungan struktur organisasi seiring aktivitas operasinya. Setelah dilakukan audit intern ini, maka akan disampaikan auditor intern kepada
pimpinan perusahaan untuk mengambil keputusan. Berdasarkan tujuannya, sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi
dua, yaitu: a.
Pengendalian intern akuntansi internal accounting control, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
b. Pengendalian intern administratif internal control administrative,
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya
kebijakan manajemen. Pengendalian intern yang baik harus mencakup ciri-ciri berikut ini :
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tepat.
Universitas Sumatera Utara
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang cukup memungkinkan
guna pengawasan akuntansi terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.
c. Adanya praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
bagian dalam organisasi d.
Tingkat kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawabnya.
Unsur Pengendalian Intern Audit intern berperan penting dalam memberikan nilai tambah dan
melakukan perbaikan operasi organisasi. Jadi audit intern membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin
untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Audit intern diarahkan
perusahaan untuk membantu seluruh anggota struktur organisasi agar mereka dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi
secara hemat, efisien, dan efektif. Audit intern yang mengendalikan kegiatan operasi dengan melalui hasil
pemeriksaan telah dilakukannya. Setiap organisasiperusahaan sering mengalami kesulitan dalam melakukan tugasnya. Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi
perusahaan ini, maka pimpinan melakukan pemeriksaan intern terhadap segala kegiatan yang berhubungan struktur organisasi seiring aktivitas operasinya.
Setelah dilakukan audit intern ini, maka akan disampaikan auditor intern kepada pimpinan perusahaan untuk mengambil keputusan.
Universitas Sumatera Utara
Tahap-tahap Audit
1. Pernyataan Audit